Besok kalau gede mau jadi apa?
Dokter!
Waktu kecil, kira-kira pas masih taman kanak-kanak, kalau ditanya mau jadi apa, jawabannya tak muluk-muluk: tukang sayur keliling. Alasannya sederhana, karena tiap lihat ibu-ibu tukang sayur datang, semua orang menyambutnya dengan hati riang. Seakan mereka ingin bilang: akhirnya datang juga setelah ditunggu lama.
Sejujurnya dari kecil selain jadi tukang sayur keliling, saya nggak tahu lagi mau jadi apa. Apalagi saya nggak memiliki keahlian khusus seperti anak-anak lainnya. Di bidang akademik pun saya juga di level yang tengah-tengah. Pintar banget nggak, bego banget juga nggak. Nah, bingung kan?
ADVERTISEMENTS
Gara-gara belum tahu passion-nya dimana, saya jadi banyak mencoba. Jadilah saya coba-coba jadi blogger ala-ala untuk pertama kalinya
Saya ingat benar, blog pertama saya masih alay dan pakai domain gratisan. Isinya juga kebanyakan curhat dan posting foto-foto zaman SMA yang kebanyakan nggak jelas. Jumlah traffic jangan ditanya! Memalukan kalau saya sebut di sini. Dari aval ngeblog ini saya jadi kenal banyak hal. Saya jadi belajar dikit-dikit tentang template blog, tata letaknya hingga widget-widget yang bisa mempercantik tampilan. Selain itu saya jadi iseng-iseng belajar bikin desain sendiri untuk mematenkan blog ala-ala saya itu.
ADVERTISEMENTS
Dua tahun ngeblog nggak jelas, saya banting setir ke dunia buku. Di sana saya coba-coba lagi beberapa hal baru
Ngeblog nggak jelas selama hampir dua tahun buat saya bosan. Hingga blog alay yang nggak jelas itu akhirnya saya tutup untuk selamanya. Bye! Lepas dari blog alay, saya banting setir ke dunia buku. Awalnya sih karena saya suka banget baca buku dan nulis pendapat saya setelah baca buku. Eh, malah ditawarin sama sebuah penerbit buku buat jadi reviewer buku genre fiksi teenlit remaja dan beberapa buku terjemahan. Kalau mau baca hasil review saya boleh lho main ke sini! Kelamaan jadi pembaca buku orang, saya akhirnya membulatkan niat untuk punya buku sendiri. Konsep udah ada, progres nulis udah jalan hingga ratusan halaman. Saat itu saya percaya diri banget bakalan diterima penerbit. Namun setelah dikirim ke penerbit, naskah saya ditolak. Emang dasarnya saya baperan, runtuh sudah niat untuk jadi penulis buku. Nggak apa-apa sih waktu itu. Cuman galau aja selama beberapa bulan.
ADVERTISEMENTS
Dari dunia buku, saya lompat ke dunia broadcasting. Lumayanlah untuk sekadar nyicip jadi kru TV
Agak nekat juga sih saat itu. Saya nekat aja pergi ke Jakarta buat kerja lapangan di sana. Habisnya saya penasaran sih bagaimana rasanya jadi tim produksi di acara TV yang hanya biasa lihat sehari-hari. Eh, ternyata lumayan menantang juga kerja di stasiun TV. Saya jadi bisa tahu dari riset sampai deal ke narasumber buat ambil gambar. Bahkan produser saya saat itu berbaik hati mengizinkan salah satu hasil risetan saya tampil di acara mereka. Mungkin kalau kamu pernah menyaksikan program Laptop Si Unyil, nah saya pernah menjadi bagian kecil dari mereka. Pernah juga sampai ndlosor-ndlosor ke tanah demi menjadi dalang dari boneka tangan tersebut.
Bangga? Banget! Bahkan saat itu saya sempat kepikiran untuk jadi reporter TV.
ADVERTISEMENTS
Setelah nyicip jadi kru TV, sekarang kembali lagi ke dunia blogger. Meski sempat ditinggalkan, kini justru dipelajari semakin dalam
Jadi kru TV itu enak. Nggak enaknya adalah saya harus gesit mulai dari nganter voice offer ke ruang editing sampai ngider-ngider pelosok kota untuk survei lokasi. Pelan-pelan impian untuk jadi kru TV pupus juga. Saya akhirnya kembali menekuni blog karena terinpirasi dari teman-teman di komunitas Blogger Perempuan. Hanya dengan blog aja, mereka bisa menambah pundi-pundi sendiri. Langsung saja, kala itu saya bikin blog baru dan mulai dari nol. Iya mulai dari nol. Mulai dari bikin blog domain gratisan, lalu beli domain, pasang tema yang SEO friendly dan memikirkan konten-konten untuk mengisi blog. Alhasil sampai sekarang masih berusaha menekuni bidang blogging demi bisa lebih pro lagi. Boleh lho kalau kamu main ke blog saya yang sekarang.
ADVERTISEMENTS
Sambil belajar blogging like a pro, saya icip lagi dunia startup. Eh taunya nyantol di media ini dan memeriahkan suasana kantor
Sembari membangun blog, saya nggak berhenti untuk coba-coba lagi. Kali ini saya mencoba (dengan lebih serius) masuk ke dunia startup. Di sini masih sama-sama nulis, tapi nulisnya tentang sesuatu yang bikin orang-orang baper berjamaah. Apalagi tema yang saya kerjakan di sini berurusan dengan hati, perasaan dan luka lama yang belum kering :’). Teman-teman di kantor juga seakan mendapat angin segar dengan kehadiran saya di sini. Suasana kantor jadi lebih meriah, huru-hara lebih terasa, tapi kadang mereka juga ingin saya terdepak segera akibat tingkah saya. Heran deh, ada apa sih dengan tingkah saya kok mereka sampai segitunya? Hhhh
Inti dari tulisan ini sebenarnya buat kamu yang merasa belum tahu passion-mu dimana, wajar kok. Kamu hanya perlu coba-coba semua hal. Coba hal-hal baru, nikmati prosesnya dan nanti kamu akan tahu di mana passion-mu berada. Siapa tahu selama kamu coba-coba hal baru itu, kamu bisa sekalian ketemu jodohmu. Ah, saya juga mau kalau itu!
ADVERTISEMENTS
#HipweeJurnal adalah ruang dari para penulis Hipwee kesayanganmu untuk berbagi opini, pengalaman, serta kisah pribadinya yang seru dan mungkin kamu perlu tahuÂ
Baca tulisan #HipweeJurnal dari penulis lainnya di sini!