Sudah berapa kali gaji yang kamu terima ludes lebih cepat dari seharusnya? Tak hanya itu saja, kamu pun kadang bingung untuk apa kamu membelanjakannya. Padahal, gaji adalah “tamu” bulanan yang paling ditunggu kedatangannya. Sayang rasanya jika hasil kerja keras dalam sebulan itu ludes begitu saja tanpa makna.
Semakin kamu dewasa, kebiasaan menghambur-hamburkan gaji sampai tanpa sisa ini tentu semakin tak bisa ditolerir. Berjanjilah untuk berubah detik ini juga. Sebelum menghabiskan uang gaji bulan ini untuk foya-foya, ada baiknya kamu mempertimbangkan melakukan hal-hal ini lebih dulu di awal bulan.
Dengan begitu, kamu bisa mencegah gajimu ludes tanpa makna. Kamu pun bisa sadar bahwa ada kebahagiaan yang kamu dapatkan tanpa membeli barang mahal dan menghambur-hamburkan uang.
ADVERTISEMENTS
Pikir kembali esensi beli barang mahal dan nongkrong cantikmu. Lebih baik menabung dan hidup prihatin sementara waktu daripada menghabiskan uang karena tak ingin kalah gaya dari kenalan.
Sudah meraih gelar sarjana dan mulai bekerja. Bisa dikatakan bahwa sekarang kamu sudah menapaki usia dewasa. Semakin dewasa usiamu, perlu disadari bahwa tanggung jawabmu pun semakin besar pula. Kamu harus mampu memimpin hidup sendiri, jika diibaratkan seorang nahkoda kapal, kamu sudah harus tahu ke arah mana kapalmu melaju.
Namun, nyatanya, merasa masih muda dan sudah bekerja sering membuatmu lupa. Kamu pun merasa tidak masalah jika menghamburkan uang untuk foya-foya. Memang menyisihkan sedikit uang untuk bersenang-senang itu tidak salah. Hitung-hitung sebagai penghargaan terhadap diri sendiri yang selama sebulan penuh ini sudah bekerja keras. Namun, kamu tidak harus menghabiskan seluruh uangmu untuk foya-foya tiap bulannya.
Bukankah lebih bijak jika kamu mengumpulkan pundi-pundi yang kamu terima untuk menguatkan pondasi masa depanmu? Kamu bisa mulai sedikit demi sedikit menyisihkan uang dari gaji bulanan untuk tabungan masa depan, investasi, hingga asuransi kesehatan. Dengan begini, uang pendapatanmu tidak akan terbuang percuma. Masa depanmu pun terjamin dengan uang hasil keringatmu sendiri.
ADVERTISEMENTS
Dulu sebelum mendapat kerja, kamu sempat berjanji akan menyisihkan sebagian gaji untuk orangtua. Hayo, sudahkah kamu melakukannya?
Uang yang kamu terima memang hasil keringatmu sendiri, namun kamu juga mesti mengingat bahwa bukan hanya kamu saja yang seharusnya menikmati gaji yang kamu terima. Kamu bisa menyegarkan ingatanmu akan jerih payah serta jatuh bangun orangtua demi mencukupi segala kebutuhan dari mulai kamu melihat dunia hingga sekarang ini. Ya, selama ini mereka memberikan segala yang mereka miliki hanya untuk memenuhi segala kebutuhan serta keinginanmu. Bukankah sekarang ini giliranmu untuk membalas segala jasa?
Saat ini merupakan waktu yang tepat untukmu membahagiakan mereka. Kamu bisa mengalokasikan dana tiap bulan demi jaminan masa tua ayah dan ibu. Uang yang kamu sisihkan ini akan berguna jika kelak mereka membutuhkan dana mendadak. Mereka pun tidak perlu membobol tabungan atau menyisihkan uang. Bukankah kamu juga akan bangga ketika menyadari bahwa kamu bisa melakukan sesuatu hal yang berguna untuk mereka?
ADVERTISEMENTS
Ada juga adik dan sepupu yang keperluannya selalu lebih banyak dari uang yang mereka punya. Bantulah barang seberapa, bahkan saat mereka tak meminta
Selain orangtua, tidak ada salahnya jika kamu juga berbagi dengan anggota keluarga lainnya. Ya, uang gajimu akan terasa dua kali lebih nikmat ketika kamu turut membagikan kebahagiaan bersama orang lain. Kamu bisa satu dua kali mengajak adik atau kakakmu makan di tempat mahal. Atau membelikan keponakanmu mainan sederhana. Bahkan kamu bisa juga memberikan sedikit uang untuk adik terkecilmu sebagai tambahan uang tabungan.
Melihat senyum dan tawa gembira di wajah mereka akan menyadarkanmu bahwa kebahagiaan lebih penting dari materi. Harta itu sifatnya hanya sementara, kebahagiaan orang-orang di sekitarmu lah yang harus dijaga. Sedari kamu sedikit berpunya, tidak ada salahnya membuat mereka bahagia. Dan tidak ada saat yang lebih tepat ketika kamu sudah mulai bekerja.
ADVERTISEMENTS
Ada titipan Tuhan yang bukan hakmu dalam rezeki bulanan yang masuk ke rekeningmu. Salurkanlah titipan itu pada mereka yang lebih membutuhkan.
Roda itu berputar, begitu juga hidup di dunia. Yakinilah bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini, termasuk kemapanan yang saat ini sedang kamu cecapi. Tidak selamanya posisimu akan berada di titik teratas dalam kehidupan. Untuk itulah, Tuhan sebenarnya memberimu rezeki lebih dengan tujuannya. Ya, Dia ingin supaya kamu bisa berbagi kepada sesama yang membutuhkan.
Kamu bisa menyisihkan uang yang kamu miliki untuk disumbangkan kepada kaum papa. Kamu pun dapat memberikan donasi secukupnya melalui tempat ibadah maupun organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan. Lewat memberikan bantuan ini kamu bisa turut merasakan lega karena secara tidak langsung kamu ikut meringankan beban mereka. Di akhir hari kamu jadi memahami bahwa berbagi dengan sesama yang kekurangan itu merupakan cara lain untuk bahagia.
ADVERTISEMENTS
Toh hidup tak pernah sesederhana mengumpulkan uang untuk diri sendiri. Sebaliknya, ada kebahagiaan yang bisa kamu resapi lewat memberi
Segala hal yang kamu lakukan di atas merupakan wujud dari rasa berbagi kepada sesama. Lama kelamaan kamu akan menyadari bahwa lewat berbagi justru banyak kebahagiaan yang akan kamu rasakan daripada menyimpan uang untuk diri sendiri. Ya, kepuasan yang akan kamu dapatkan akan berbeda levelnya.
Lewat berbagi dengan sesama, kamu akan merasa bahwa kamu juga merupakan orang yang berguna dan mampu memberikan efek yang positif. Rasa lega, bangga, dan bahagia akan bercampur menjadi satu. Kamu pun makin menyadari bahwa memberi kepada sesama lebih membahagiakan daripada menghabiskan gaji secara percuma karena mengikuti keinginan diri.
Jadi, maukah kamu menyisihkan uang untuk sesama dan bukan hanya memikirkan kebutuhanmu saja?