Masa kecil adalah fase hidup di mana imajinasi membuat kamu gemar berniat-cita. Kalau sudah besar ingin jadi ini, ingin seperti itu, ingin melakukan ini, ingin melakukan itu. Namun seetelah beranjak dewasa, kamu menyadari bahwa meraih apa yang kita angan-angankan itu tak semudah membalikan telapak tangan.
Banyak hal telah dicoba untuk meraih apa yang kamu inginkan sedari belia, tapi nyatanya banyak usahamu yang berujung sia-sia. Kecewa, malu, marah pasti pernah kamu rasakan ketika bertemu dengan kegagalan. Karena di luar sana, banyak pula orang yang jatuh terpuruk dan sulit bangkit. Namun tak sedikit pula yang beranjak dari kegagalan. Ketika kamu gagal hendaknya kamu tetap gunakan akal sehat untuk tetap melanjutkan hidup. Karena masih banyak yang mestinya kamu pikirkan selain mengurusi ambisi-ambisi masa kecilmu.
ADVERTISEMENTS
1. Jaga kondisi mentalmu, tetap berpikiran positif. Ingat, kegagalan itu kesuksesan yang tertunda
Ketika jatuh, kamu harus selalu ingat cara untuk bangkit. Meski klise, ungkapan ini sangat penting untuk diperhatikan karena kandungan kebaikan di dalamnya. Kebanyakan orang yang gagal, mereka sulit bangkit dari keterpurukan karena mereka terlanjur pesimis terhadap diri dan duniannya. Pikiran mereka sudah penuh dengan kekalutan.
Nah sebelum kamu mengalami hal tersebut, ada baiknya kamu selalu belajar untuk berpikiran positif. Supaya ketika tiba waktunya nanti gagal, kamu tidak kaget dan mudah bangkit. Ingat anjuran orang tua zaman dulu yang akan relevan sepanjang zaman, bahwa “kegagalan adalah mimpi yang tertunda“.
ADVERTISEMENTS
2. Tak perlu sedih berlarut-larut, perhatikan kesehatan  jasmani. Kalau kamu sakit bagaimana bisa lanjut meraih mimpi
Ketika kesehatan mental terganggu biasanya mereka jadi suka menyendiri, murung, dan tak ingin bertemu dengan siapa-siapa. Mereka juga sering kali tidak doyan makan, kurang tidur, dan makin gemar melamun. Ini adalah fase yang berbahaya dari kondisi terpuruk. Ketika kamu dalam fase ini kamu mestinya ingat bahwa kamu mesti segera bangkit dari kondisi yang mengerikan ini. Karena selain membuat banyak orang panik, dengan kondisi kesehatan yang menurun, kamu pun jadi kurang produktif. Kalau sudah begini, bagaimana dengan tujuan besarmu meraih mimpi?
ADVERTISEMENTS
3. Jangan kapok untuk memulai kembali. Pelajari kesalahan yang lalu untuk dibenahi lagi
Ketika kamu sudah mulai move on dari keterpurukanmu, janganlah kapok untuk melanjutkan usaha meraih mimpimu yang dulu. Meskipun gagal, hendaknya kamu coba lagi. Jangan takut gagal. Pelajari penyebab yang membuatmu gagal kemarin. Benarkan prosesnya, lalu ulangi agar impian masa kecilmu lekas tercapai. Dan jangan lupa Bismillah.
ADVERTISEMENTS
4. Perbaiki hubungan dengan keluargamu, karena bagaimana pun ketika kamu jatuh mereka lah orang pertama yang peduli kepadamu
Daripada kamu buang energi sibuk meratapi nasibmu. Mending gunakan energimu untuk perbaiki hubungan dengan keluargamu yang sudah mulai renggang semenjak kamu merantau. Bagaimanapun keluarga adalah orang pertama yang peduli denganmu, seberapa pun terpuruknya kondisimu.
Mereka adalah orang yang menerimamu apa adaya. Selain itu, kepada keluarga juga kamu bisa melepas kepenatan di kepalamu, segala yang menjadi uneg-uneg dalam kondisimu sekarang. Mereka telah hidup denganmu selama bertahun-tahun, pastilah mengenalimu dengan baik.
ADVERTISEMENTS
5. Tak usah terlalu ambisius, umurmu tak lagi muda. Fokus saja dengan apa yang kamu bisa lakukan
Lagi pula sejatinya kamu tak perlu terlalu ambisius mengejar cita-cita atau mimpimu yang dulu, ingat umurmu tak lagi muda, semakin banyak yang mestinya kamu lakukan. Kamu harus bisa menerima bahwa segala keinginanmu tak harus selalu menjadi kenyataan. Lebih baik kamu fokus kepada apa yang benar-benar bisa kamu lakukan, meskipun itu kurang menyenangkan. Berusahalah mencari kesenangan di sana. Kerjakan dengan ikhlas, yakinlah bahwa ketelatenan mengerjakan sesuatu bisa membawamu raih kesuksesan.
ADVERTISEMENTS
6. Urusan jodoh jangan dilupa . Ingat ibu dan bapak pun punya harapan agar anaknya ini segera menikah
Ada baiknya sekarang pikirkan orangtuamu. Umurnya menjelang senja, usiamu juga tak lagi muda. Mereka menginginkan kamu memiliki pasangan dan segera menikah. Mumpung mereka masih ada hendaknya bahagiakan mereka sebagaimana mereka membahagiakanmu di waktu kecil. Toh dengan memiliki pasangan, support yang diberikan kepadamu akan bertambah. Jadikan dia teman berbagi suka dan duka. Carilah kebahagiaan bersamanya. Buat hidupmu lebih berarti.
Mimpi dan cita-cita memang baiknya dipenuhi supaya tidak menjadi beban dalam angan-angan. Namun kamu mesti ingat bahwa, tidak semua mimpi mesti kamu raih semua. Waktu terus berjalan beriringan dangan tuntutan-tuntutan hidup yang selalu menyesuaikan. Hidup mesti berlanjut. Berdamailah dengan masa lalumu demi masa dan yang lebih baik.