Skema umum usia 25-an adalah kuliah – kerja – menikah. Karena itu, bila sudah memasuki usianya dan kamu masih sendiri saja, orang-orang akan mulai gencar merecokimu dengan berbagai pertanyaan. Apalagi kalau kamu berasal dari lingkungan yang konvensional. Mulai dari teman, saudara, keluarga, sampai tetangga, pasti akan selalu bertanya. Seolah-olah semua prestasimu tak ada harganya kalau kamu belum duduk manis di pelaminan. Ah, sulit ya jadi perempuan?
Sikapmu yang nggak ambil pusing tentang anggapan sekitaran seperti…
“Apa nggak takut ketuaan?”
“Nggak pingin cepet nyusul naik pelaminan kayak teman-teman lainnya?”
Kurang lebih, hal-hal yang dirasakan sama cewek yang sampe sekarang masih belum ada keinginan buat nikah, akan sedikit dijabarkan di bawah. Simak yuk! Siapa tahu kamu ngerasain juga. Hehehe.
ADVERTISEMENTS
1. Sementara timeline media sosial teman penuh dengan foto keluarga dan anak pertama, timeline-mu isinya cuma akun-akun gosip
Dulu saat kuliah, timeline media sosialmu dipenuhi dengan curhatan teman-teman soal nilai, dosen, dan info beasiswa. Sesekali ada yang membuat lelucon soal kehidupan mahasiswa yang mengundang tawa.
Seiring waktu berganti, pemandangan di media sosialmu pun berubah. Scroll, scroll, scroll, yang kamu lihat kalau bukan foto pernikahan ya foto soal bayi-bayi lucu yang akan memanggilmu ‘tante’. Ada yang baru lahir, ada juga yang sudah mulai merangkak. Rupa-rupa polahnya, dan orang tua yang sungguh bangga, memposting kegiatan anaknya setiap satu jam sekali. Sementara timeline-mu isinya apa? Yah, masih akun-akun gosip dan foto makanan saat kulineran.
ADVERTISEMENTS
2. Upaya orang untuk mencarikan pasangan sering membuatmu gagal paham. Perasaan, ‘sendiri’ tak pernah membuatmu keberatan
Soal status yang masih single itu, sebenarnya kamu tak terlalu mempermasalahkan. Kamu selali berpikir selow dan semua akan ada satanya. Tapi lingkunganmu tak bisa berpikir seperti itu. Menjadi single dan available di antara teman-teman yang sudah taken, membuatmu sering diburu-buru untuk menyusul.
Mungkin niatnya baik, yaitu supaya kamu segera menemukan belahan jiwa dan bahagia seperti mereka. Karena itulah, dengan segala cara mereka berusaha membantumu untuk lepas dari status lajang. Mulai dari dijodohkan terang-terangan sampai diam-diam. Ah, memangnya menjadi jomblo semengenaskan itu ya?
ADVERTISEMENTS
3. Putus cintamu membuat banyak orang menyayangkan. Seolah usia sedemikian bukan saatnya untuk ganti pasangan
Orang bilang, putus cinta di usia yang sudah rawan itu bahaya. Investasi waktu dan hati kita selama ini terasa sia-sia. Apalagi memulai dari awal dengan orang baru pasti juga tidak semudah itu. Karena itu, setiap hubungan di usia dewasa selalu diberi ekspektasi yang tinggi.
Padahal sebagaimana dunia yang tak pasti, apa pun bisa terjadi. Lamanya pacaran tak menentukan kecocokan untuk duduk bersama di pelaminan. Tapi, bila memang tidak cocok di tahap pacaran, apakah harus memaksa diteruskan hanya supaya tidak dianggap ketinggalan? Bukankah pernikahan bukanlah lomba yang fokus pada soal dulu-duluan?
ADVERTISEMENTS
4. Harus diakui cari teman nongkrong tak mudah lagi. Semua sibuk dengan keluarga, tak sebebas kamu yang terserah mau ke mana
“Hai girls, Sabtu ini nyalon yuk?”
“Duh, aku mau nemenin suami ke nikahan temennya. Sorry ya!”
“Aku mau nganter anak liburan ke Ancol. Pass dulu ya!”
“Nggak bisaa, aku mau ketemu camer nih Sabtu ini. Doain lancar ya!”
Terkadang single sendiri di antara teman-teman yang sudah berkeluarga memang susah. Kamu jadi tak punya teman yang siap sedia diajakin nongkrong. Tapi kamu tahu bahwa semua punya prioritasnya masing-masing. Sama saja sebenarnya. Mereka memilih untuk berkeluarga, sementara kamu memilih untuk tak terburu-buru. Sama seperti cewek-cewek inspiratif di Fair & Lovely #VoteUntukPilihanku, kamu juga ingin fokus untuk mengejar mimpimu dulu.
ADVERTISEMENTS
5. Ditanya ‘kapan nikah?’ bukan hal asing lagi. Saking seringnya sampai kamu punya sederet alasan mulai dari yang serius sampai asal-asalan
Mode serius:
Tanya : “Mana pacarmu? Kapan mau nikah? Temen-temenmu aja sudah gendong anak semua.”
Jawab: ” Aku masih mau fokus pada pendidikan dulu. Lagi nyari-nyari beasiswa nih. Doain yaa!”Mode udah males:
Tanya: “Kapan nikah?”
Jawab: “Kalau nggak Sabtu ya Minggu. Kalau nggak hujan. Tungguin aja undangannya.”
ADVERTISEMENTS
6. Harus diakui terkadang kamu kesepian. Tapi untukmu sendiri, pernikahan bukan satu-satunya obat untuk mengatasi kesendirian
Kamu paham bahwa hidup selalu berubah. Berkurangnya jumlah teman karena kesibukan membuatmu kesepian. Dulu chat nggak pernah sepi, berisik terus dari pagi sampai pagi. Sekarang semuanya hening, group ramai hanya sesekali.
Meskipun begitu, kamu tahu bahwa itu bukan alasan untuk menyegerakan pernikahan. Pernikahan bukan satu-satunya solusi supaya tidak merasa sepi. Daripada terburu-buru, kamu lebih suka melari pelipur hati yang lainnya. Mengikuti berbagai komunitas, menciptakan kegiatan menarik, dan mengembangkan hobi adalah beberapa di antaranya. Selain mengusir sepi, lumayan juga untuk pengembangan diri.
7. Kondangan jadi acara paling menyebalkan. Bukannya apa-apa, kamu sering bosan diberi petanyaan yang sama
Diakui atau tidak, ‘musim kawin’ jadi satu momen yang kamu antisipasi. Sebenarnya kamu tidak keberatan kondangan sendiri. Toh lebih praktis, dan tak perlu mencari baju yang matching untuk berdua. Toh, kondangan yang penting setor muka, mendoakan, dan makan-makan. Tapi orang lain tak bisa berpikir sama.
Datang kondangan sendirian akan dianggap aneh dan kasihan. Ujung-ujungnya kamu akan ditanya “Kok sendirian aja? Pacarnya nggak diajak?”. Sekali dua kali sih kamu selow, tapi lama-lama ya bosan juga. Memangnya tidak ada pertanyaan lainnya?
8. Saat temanmu sibuk nyari info parenting, kamu malah sibuk cari info beasiswa. Menikah jadi keinginan juga, tapi untuk saat ini pendidikan lebih utama
Bila ditanya soal keinginan menikah, tentu saja ada. Tapi tidak sekarang. Kamu punya mimpi, dan kamu nggak mau menyerahkan mimpimu begitu saja hanya karena orang bilang ‘harusnya kamu udah nikah!’. Pernikahan adalah salah satu keinginan, dan masih banyak keinginan lainnya. Untuk saat ini, kamu ingin fokus dulu mengejar mimpi dan pendidikan.
Biarkan saja teman-teman giat mencari info soal parenting yang baik dan benar. Kamu akan tetap semangat mencari info soal beasiswa pendidikan. Toh meski saat ini prioritasmu bukan membangun keluarga, bukan berarti kamu ingin sendiri selamanya.
Ngomong-ngomong soal pendidikan, kamu yang sedang cari-cari biaya kuliah, ada tawaran menarik dari Fair & Lovely nih. Fair & Lovely Bintang Beasiswa mendukung sepenuhnya setiap perempuan yang mau keluar dari zona nyaman dan mengejar mimpinya dengan cara memberikan beasiswa pendidikan di tahun pertama dan juga pengembangan kemampuan diri selama 4 tahun. Intip videonya yuk!
Beasiswa ini akan diberikan kepada kamu yang ingin kuliah di kampus-kampus ternama seperti UGM, UNDIP, UNS, UNY, UM, dan Universitas Brawijaya. Fair & Lovely juga akan mengadakan roadshow di beberapa kota besar seperti Solo, Jogja, Semarang, dan Malang. Aplikasi beasiswamu ditunggu paling lambart tanggal 31 Maret. Persyaratan selengkapnya, langsung saja cek di www.voteuntukimpianku.com!
Dulu rasa panik itu sempat ada. Tapi sekarang kamu sudah bisa selow saja. Meskipun sesekali risih dan bosan itu datang saat orang bertanya-tanya, tapi kamu percaya bahwa semua ada waktunya. Setiap orang punya prirotas sendiri-sendiri, termasuk kamu yang punya hak untuk menentukan pilihamu sendiri. Mau menikah sekarang atau sekolah dulu yang tinggi, kamu yang berhak putuskan sendiri.