Bagi orang nggak enakan, sifat ini sering membuat diri jadi serba salah karena sulit sekali bilang nggak. Mau bilang iya dan bermaksud nolongin, tapi kerjaan sendiri aja belum beres. Kalo ditolak, takut diomongin macam-macam di belakang. Meski belum tentu juga seperti itu. Intinya, orang nggak enakan itu lebih banyak parnoannya.
Padahal mau bilang iya atau nggak, itu semua hak kamu. Toh, menolong orang itu nggak bisa dipaksa. Nah, hal-hal berikut yang sebenarnya sering orang nggak enakan pikirkan, saat mengiyakan.
ADVERTISEMENTS
1. “Harusnya tadi bilang nggak aja, tapi yaudah lah,”
Rasanya berat banget kalo mau bilang nggak. Padahal kamu tahu, masih ada hal lain yang harus kamu kerjain. Tapi kamu tetap aja berkata pada diri sendiri “Nggak apa-apa. Yaudahlah ya,”.
ADVERTISEMENTS
2. “Padahal tadi mau ngerjain yang lain dulu,”
Saat kamu sebenernya nggak mau bilang iya, tapi nggak enak mau nolak karena dia temanmu sendiri. Padahal masih banyak kerjaan yang antri.
ADVERTISEMENTS
3. “Duh, terlanjur diiyain, nggak enak mau dibatalin,”
Rasanya kamu mau batalin apa yang udah kamu iyain. To do list yang harus kamu kejar dan selesaikan masih banyak sedangkan waktu semakin mendekat.
Dibatalin aja apa ya? Eh tapi nggak enak sama dia.
ADVERTISEMENTS
4. “Kayaknya tadi kalo nggak diiyain, kerjaan nggak bakal sebanyak ini,”
Kamu baru sadar setelah mengiyakan, bahwa masih ada gunungan kerjaan yag belum kamu selesaikan.
Waduh, ternyata masih banyak yang harus diselesaikan.
ADVERTISEMENTS
5. “Nggak apa-apa deh, demi bantuin teman,”
Lagi-lagi kamu menghibur diri dengan mengatakan “Nggak apa-apa”. Kamu selalu berprinsip bahwa bantuin teman itu nggak boleh itung-itungan.
ADVERTISEMENTS
6. “Kok tadi diiyain ya? Padahal kerjaan yang satu belum beres,”
Kadang kamu malah nggak sadar udah mengiyakan sesuatu, karena nggak terbiasa untuk menolak. Tapi kamu kemudian sadar, masih banyak yang belum dikerjakan. Kamu jadi kepikiran gimana seandainya kalo kamu tadi bilang nggak.
7. “Padahal ada orang lain yang lebih selo ya?”
Kamu terlanjur mengiyakan. Lalu kamu kepikiran bahwa sebenarnya masih ada orang lain yang lebih selo dari dirimu.
8. “Bantuin temen yang ikhlas, nggak boleh ngeluh,”
Lagi-lagi kamu hanya bisa ikhlas dan menyimpan keluhanmu di dalam hati.
Nggak boleh ngeluh. Ikhlas…ikhlas…
9. “Tuh ‘kan, coba dari awal bilang nggak. Nggak akan kayak gini akhirnya,”
Kamu udah bilang iya. Namun pada akhirnya kewajibanmu menjadi sedikit terbengkalai. Kamu jadi flashback gimana seandainya dulu kamu nggak bilang iya. Mungkin akan berbeda ending-nya.
Gimana ya kalo dulu nggak bilang iya?
10. “Ya udah deh, dinikmati aja,”
Kamu nggak enak untuk menolak, lalu “kewajibanmu” bertambah. Kemudian to-do list yang udah kamu susun jadi berubah. All you can say…
Yaudah deh, dinikmati aja.
Jadi orang nggak enakan memang penuh tantangan. Antara berniat baik sama menggeser kepentingan pribadi untuk menolong orang lain. Tapi, terkadang bilang nggak itu perlu demi memenuhi kewajiban dirimu yang harus dikerjakan lebih dulu.