Ada banyak manfaat dari menjadi orang yang ramah. Salah satunya kamu mudah berteman karena perangaimu yang ramah dan hangat membuat orang mudah nyaman. Nggak heran deh kalau kamu jadi punya banyak teman. Dan harus diakui pula, bahwa hal ini memberimu banyak keuntungan.
Tapi kalau dipikir-pikir, punya teman kebanyakan itu ada ada suka dan dukanya juga lo. Ya namanya juga hidup, setiap hal pasti ada positif dan negatifnya. Termasuk menjadi orang yang terlalu ramah dan punya banyak teman. Terutama di usia-usia produktif dengan segudang kesibukan masing-masing. Terkadang, punya teman kebanyakan juga “merepotkan”, meski seringkali memberi banyak keuntungan.
ADVERTISEMENTS
1. Ketika aktivitasmu segudang dengan jadwal yang padat merayap, lalu ada teman mengabari sedang ada di kotamu dan mengajak bertemu. Ya bukannya nggak mau, tapi kan…
“Ndin, aku di Jogja nih. Ketemu yuk, jadi guide aku dong muter-muter tempat wisata.”
“Oh sekarang banget ya? Ehmmm…” *lalupurapuramati
Ya kalau sekali dua kali pas weekend sih nggak papa, nah kalau tiap weekend disibukkan dengan kedatangan teman yang silih berganti kan repot juga. Apalagi pas weekdays, ya kali dikiranya kamu nggak kuliah atau kerja. Kalau mereka sudah buat janji denganmu beberapa hari atau bahkan minggu sebelumnya, mungkin itu akan lebih baik. Nah, kalau dadakan? Makin ribet di kamunya. Namanya manusia, pasti sudah punya rencana dan acara setiap harinya, kalau ternyata kedatangan mereka menghancurkan jadwal yang sudah dibuat ya apa mau dikata. Yang sabar ya… Mau nolak ketemu entar dibilang teman macam apa, yaudah sih diiyain aja.
ADVERTISEMENTS
2. Yang ini sih sudah pasti banyak yang setuju. Teman kebanyakan juga berdampak pada dompet, terutama di musim-musim hajatan
Punya (terlalu) banyak temen yang usianya sepantaran, bisa jadi cerita tersendiri nih. Terutama kalau kebanyakan dari mereka dipertemukan dengan jodohnya barengan. Kalau hari dan jamnya sama sih kamu bener-bener kudu milih mau dateng ke nikahan siapa. Itupun nggak lantas jadi alibi untuk kamu nggak “nyumbang” ke dia yang yang nggak kamu datengin itu.
Sebagai teman yang baik, masa iya kamu adem ayem aja? Entah duit mentah atau barang sebagai kado jelas pasti akan kamu beri. Belum lagi kalau hari bahagiamu itu tiba, bingung siapa aja yang akan kamu undang pasti sempat mampir di pikiran. Kalau si A diundang, si B enggak, entar pasti diomongin orang. Haduuuh, ribet juga ternyata, ya~
ADVERTISEMENTS
3. Yang ini sih sisi positifnya. Karena mereka tersebar di beberapa kota, kemanapun kamu berkelana, tumpangan selalu tersedia
“Shin, kamu di Toraja nginep di mana? Habis berapa?
“Gratis dong, kan gue punya teman di sana.”
“Yaelah teman lagi. Kapan hari kamu ke Maumere juga ada teman, ke Ubud ada teman, di Toraja ada teman. Cari di mana sih sebanyak itu?”
Hal ini jelas bermanfaat untukmu yang gemar traveling dan seringkali ada tugas kantor untuk dinas ke luar kota atau bahkan ke luar negeri. Selain dapat tumpangan gratis, kamu juga bakal dapat guide yang jelas hafal seluk beluk kota tempat tinggalnya itu. Orang lokal jelas bisa dipercaya dong untuk cari oleh-oleh dengan harga miring yang bisa ditawar dengan bahasa setempat? Konsekuensi untuk hal ini ya yang sudah dijelasin di poin pertama. Kalau mereka ke kotamu, kamu juga harus siap jadi tuan rumah.
ADVERTISEMENTS
4. Kalau misal kamu sedang merintis bisnis online yang memang sedang hits akhir-akhir ini, kamu nggak perlu khawatir, sebab followermu bakal banyak dalam waktu sekejap
Sekarang sudah jaman digital, apa-apa beralih menjadi yang serba online, cari duit jadi berkesan gampang. Mau jual apa pun, udah nggak perlu sewa ruko atau toko. Mau jual buku, bikin usaha open trip, Wedding Organizer, jual kerudung, tas, baju, tinggal buat akun di beragam sosial media aja.
Kalau mereka yang temannya sedikit pada bingung cari follower, dan mesti ngeluarin duit yang lumayan untuk “membeli” follower itu tadi, kamu jadi bersyukur lantaran temanmu sudah kelewat banyak. Bisa jadi dalam waktu dua minggu saja, follower instagrammu sudah mencapai angka dua ribu. Apalagi kalau semuanya punya kesadaran untuk membeli daganganmu, duh apa nggak makin bersyukur?
ADVERTISEMENTS
5. Teman yang terlalu banyak memang ada positif dan negatifnya. Jadi syukuri saja keberadaan mereka
Urusan remeh temeh macam minta pulsa pun menjadi mudah lantaran punya banyak teman yang tersedia. Mau kehabisan pulsa di desa yang jarang indomar*t dan konter hape, atau saat tengah malam, tak lagi jadi kendala. Belum lagi urusan jodoh, coba hitung berapa banyak orang yang akhirnya berjodoh dengan kawannya sendiri? Bisa jadi kamu salah satunya. Dengan dia yang sudah mengerti kamu, segala baik dan burukmu, menerima apa adanya, apa kehidupan kalian nantinya nggak bahagia? Jangan menolak, segala potensi dan kemungkinan pasti ada.
ADVERTISEMENTS
6. Terakhir, percaya atau enggak, punya banyak teman itu justru bikin kamu panjang umur. Perlu alasan apa lagi supaya kamu bersyukur?
Badanmu bakal lebih sehat karena kamu bakal lebih sering jalan bergantian dengan mereka, dibanding orang lain yang nggak punya banyak teman. Apalagi kalau kalian rajin olahraga bareng, duh sehatnya dobel. Selain itu, kamu akan sering bercanda dan tertawa. Banyak penelitian menyebutkan, hal itu akan berimbas pada bertambah panjangnya usiamu kelak. Kan setiap hari merasa gembira. Kamu nggak lagi terancam mati muda 😀
Punya banyak teman seringkali membahagiakan kok, walau ada juga beberapa hal yang kadang kala menyusahkan. Terlepas dari apa pun itu, nikmati dan syukuri saja keberadaan mereka sebelum pada akhirnya teman-temanmu akan berkurang dengan sendirinya. Seiring bertambahnya usia, semua ada masanya. Pada akhirnya semua akan fokus pada kehidupan masing-masing dan kesibukan sendiri-sendiri. Selamat berkawan!