Semua orang pasti setuju bahwa yang namanya putus cinta itu rasanya benar-benar nggak enak. Kalau dihiperbolakan alias dilebih-lebihkan, ibaratnya udah keruntuhan langit, nyungsep ke dalam laut, terus jadi buruan ikan-ikan predator. Lebay, ‘kan? Ya memang, siapa bilang sakit hati itu sepele. Apalagi kalau kamu merasakan putus cinta di tengah pandemi kayak gini. Kebayang nggak tuh gimana kalutnya suasana hati yang bakal kamu hadapi sehari-hari?
Lha wong putus cinta di waktu-waktu biasanya udah cukup menguras tenaga, emosi, dan menambah beban pikiran, apalagi kalau putus cinta di tengah pandemi. Udah jelas cobaan yang bakal dihadapi jadi lebih bertumpuk-tumpuk. Yakin deh, di luar sana yang menghadapi situasi ini pasti nggak cuma satu atau dua orang aja. Kalau kamu termasuk salah satu orang tersebut, pasti kamu relate sama hal-hal di bawah ini, tapi tenangin diri dulu ya guys!
ADVERTISEMENTS
1. Mending kalau putus baik-baik dengan cara ketemu dan ngomong langsung, kalau lagi masa karantina gini gimana mau ketemunya 🙁
Putus di masa pandemi rasa-rasanya mustahil banget kalau pakai embel-embel ‘berpisah dengan baik-baik’. Jangankan baik-baik, pasti yang ada disertai perdebatan nggak jelas, saling marah besar satu sama lain. Lucunya, kebanyakan penyebab putus cinta saat ini bukan karena orang ketiga, namun situasi yang bener-bener resek. Susahnya waktu untuk bertemu menjadi penghalang utama, akhirnya cuma bisa memendam rindu terlalu lama.
Iya, jangan salah lo! Rasa kangen atau rindu itu bisa berubah jadi perasaan kesal kalau nggak terealisasikan dengan pertemuan. Tapi ya mau gimana lagi, kondisinya juga lagi kayak gini, mau ketemu pun juga pasti susah. Akhirnya putusnya juga tanpa bertatap muka, ini sakit banget sih~
ADVERTISEMENTS
2. Udah dapat dipastikan usaha move on-nya bakal banyak cobaan, tapi bukan berarti nggak bisa kok
Apesnya putus di tengah pandemi itu ya ujian yang mengikutinya bakal berlapis-lapis susahnya. Udah pusing karena berpisah dengan cara yang menyusahkan, melepaskan beban pikiran terkait hal itu pun juga nggak kalah susah. Bayangin nih, kalau kamu lagi kalut banget habis putus, tapi nggak bisa cari teman ngobrol secara langsung, nggak bisa melakukan aktivitas-aktivitas untuk mendistraksi pikiran negatif kayak hari-hari biasanya. Bisanya cuma diam di kamar sambil meratapi nasib malangmu tersebut. Haduuuh 🙁
Memang sih, yang namanya fase setelah putus cinta itu harus disertai banyak aktivitas untuk meredam beban pikiran. Ibaratnya, kamu perlu melakukan pengalihan perhatian kepada persoalan satu itu. Tapi bukan berarti sama sekali nggak bisa kok, coba dulu deh lakukan hal menyenangkan yang bisa dikerjakan di rumah. Streaming film atau ngemil makanan enak, nggak ada salahnya kok! Take your time~
ADVERTISEMENTS
3. Tenang, bisa jadi itu cuma pikiran sempit dan sesaat. Siapa tahu setelah selesai pandemi diajakin balikan kan?
Satu hal yang perlu kamu tahu dari jatuh-bangunnya putus cinta saat pandemi adalah mungkin keputusan tersebut hanya merupakan pikiran yang sempit dan sesaat. Artinya, keputusan tersebut bisa jadi tercipta karena kamu dan pacarmu sama-sama berada di fase yang sangat membosankan dan bikin kesel. Makanya, ada pepatah bilang kan, kalau kamu lagi marah atau perasaannya nggak enak, jangan pernah sekalipun membuat keputusan. Tunggu dulu aja sampai agak tenang sedikit. Syukur-syukur nanti semuanya paham, dan setelah pandemi bisa ngajakin atau malah diajakin balikan. Siapa tahu kan~
Intinya, saat ini semua orang lagi susah-susahnya dalam berbagai lini kehidupan. Kamu mungkin menjadi salah satu bagian kecil di dalamnya. Nggak ada salahnya untuk bersedih dan meratapi kesedihan itu, tapi kamu juga perlu bangkit dari semua keadaan yang ada. Ingat, meski putus cinta itu lebih berbahaya daripada putus kabel rem, bukan berarti hidupmu bakal semenyedihkan itu selamanya kok!