“Cieee, jomblo ya? Ngenes banget sih lu!”
Kata jomblo rasanya sudah bertransformasi jadi kutukan bagi sebagian orang. Mereka yang mendapat predikat jomblo, kerap menjadi bahan ledekan. Seolah-olah menjadi jomblo adalah suatu kesalahan yang layak mendapatkan bully-an. Tak heran banyak jomblo yang sering galau. Predikat jomblo rasanya identik dengan orang yang menyendiri karena tidak ada yang mau menjadi pasangannya.
Padahal, tak selalu yang jomblo itu tidak laku. Sepertimu yang kini memilih sendiri karena belum ada yang tepat di hati, kamu lebih suka mengisi hari dengan kegiatan yang berguna. Kamu memang jomblo, tapi kamu jomblo berkualitas!
ADVERTISEMENTS
Orang lain boleh ketar-ketir karena belum berpasangan. Tapi kamu tetap tenang, ada keyakinan jika kelak, pasangan yang tepat pasti datang
“Duh, hari ini sudah Jumat, besok Sabtu…”
“Asyik, kan? Kita traveling yuk yang dekat-dekat aja ke pantai gitu,”
“Itu kan malam minggu,”
“Terus kenapa?”
“Banyak pasangan yang yang ke sana juga. Lihat mereka rasanya duniaku hampa,”
Berkali-kali kamu mendengarkan keresahan teman-temanmu tentang mereka yang sampai saat ini belum menemukan pasangan jiwa. Mereka yang merasa selalu kesepian saat malam minggu atau merasa sudah diburu waktu karena usia. Melihat keluh kesah mereka yang seolah begitu tertekan karena hidup sendiri, kamu sering bingung, apa yang salah menjadi jomblo?
Bagimu, menjadi jomblo adalah sebuah pilihan. Kamu yang saat ini masih sendiri sama sekali tidak merasakan kesedihan seperti yang dirasakan jomblo-jomblo lain. Pikiranmu telah penuh dengan berbagai ide sehingga tak ada ruang yang tersisa untuk menggalau karena kesendirian.
ADVERTISEMENTS
Jujur, tetap ada perasaan ingin ditemani. Namun keasyikan menggeluti duniamu sendiri membuat rasa sepi bisa dihalau pergi
Kesendirian membuatmu memiliki banyak waktu untuk berbagai hal yang mungkin akan bermanfaat untuk hidupmu nanti. Kesendirian bukan berarti kesepian buatmu. Kamu bertemu banyak orang setiap hari dan tak jarang kamu mengenal orang-orang baru. Pergaulanmu cukup luas, sehingga kamu memahami banyak karakter orang. Setiap hari kamu mengisi waktumu untuk berkegiatan yang kamu sukai atau pun mencoba hal baru yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya. Kamu begitu asyik dengan duniamu saat ini. Banyak hal yang kamu lakukan, yang mungkin tak bisa kamu lakukan ketika kamu telah menjalin hubungan bersama seseorang.
Kamu memang sedang asyik menikmati kesendirian, namun bukan berarti kamu tidak mengingkan seseorang untuk menemani. Sebagai manusia, tentu kamu juga ingin berbagi dengan seseorang yang bisa memahamimu. Namun, kamu masih menunggu seseorang yang tepat itu datang.
ADVERTISEMENTS
Walaupun sering diolok karena belum move on, kamu tak mau ambil pusing. Buatmu sendiri jauh lebih baik daripada memaksakan perasaan
Tak jarang, orang menganggapmu masih tak bisa berpaling dari cinta lamamu. Ada pula yang menganggap kamu masih trauma berhubungan dengan seseorang yang baru. Berkali-kali mereka sok menasehatimu tentang pasangan hidup. Kamu hanya meresponnya dengan senyuman. Kamu tahu maksud mereka baik dan mereka ingin melihatmu bahagia dengan seseorang yang menjadi pasanganmu.
Yang mereka tak tahu, beberapa kali kamu mencoba membuka hati untuk banyak orang. Bukan sekali dua kali ada seseorang yang datang dan mencoba mengetuk pintu hatimu. Kamu meresponnya dengan baik. Kamu mencoba untuk mengenal dan menjalin hubungan yang menyenangkan. Namun, apa mau dikata? Tak ada satu pun yang membuatmu merasa nyaman. Kalau memang tak ada yang tepat, kenapa mesti dipaksakan?
ADVERTISEMENTS
Daripada terus menggalau, kamu lebih memilih menyibukkan diri. Pecundang sekali jika impian tak tercapai karena dikalahkan perasaan sendiri
Segala kesibukanmu saat ini bukan berarti kamu acuh tak acuh untuk mencari pasangan. Justu, inilah strategimu untuk mendapatkan seseorang yang benar-benar tepat untukmu. Kamu tak ingin asal-asal dalam menentukan pilihan. Dia yang kamu tunggu selama ini mungkin juga sedang sibuk dengan kegiatannya dan kalian akan dipertemukan cara yang indah.
Kesendirian ini juga kamu manfaatkan untuk mempersiapkan diri untuk menyambut seseorang yang pada waktunya nanti akan tiba. Kamu banyak belajar dari teman-temanmu yang sudah memiliki pasangan, bahkan yang sudah menikah tentang bagaimana menjalani sebuah hubungan. Pengalaman dan cerita mereka menjadi cermin untukmu sehingga ketika kamu berada pada posisi tersebut kamu telah siap dan tahu apa yang harus kamu lakukan. Kamu percaya kesendirianmu ini adalah kesempatan untuk mempersiapkan diri mendampingi seseorang yang telah kamu tunggu.
ADVERTISEMENTS
Ketika mereka menganggap jomblo itu kutukan, kamu menganggapnya pilihan. Sampai orang yang tepat itu datang, kamu tak pernah keberatan sendirian
Sering kali orang bertanya padamu, sebenarnya yang seperti apa yang kamu cari. Susah untukmu menjawabnya. Bagimu, pasangan bukanlah masalah tipe yang bisa dikategorikan. Seperti apa yang kamu cari, kamu pun tidak tahu. Yang jelas ketika orang-orang menganggap jomblo adalah sebuah kutukan, kamu menggapnya sebuah pilihan yang sedang kamu jalani.
Kamu mencoba berkomitmen dengan dirimu sendiri, sebelum mulai berkomitmen dengan orang lain. Kamu mencoba mengenali dirimu sendiri, sebelum kamu memperkenalkannya pada orang lain. Berbeda dengan jomblo-jomblo lain yang memilih meratapi kejombloannya, kamu membuat kejombloanmu menjadi bermakna karena itu kamu layak disebut jomblo berkualitas.
Kamu, jomblo yang berkualitas, pada saatnya nanti akan mengerti. Kesendirianmu ini merupakan jalan, agar kamu tak terburu-buru menjatuhkan pilihan karena seseorang yang terbaik telah dipersiapkan secara khusus untuk mendampingimu suatu hari nanti.