Zaman sekarang, akses pendidikan sudah lebih mudah didapatkan. Mulai dari semakin banyaknya institusi pendidikan yang berdiri, beasiswa pun sudah banyak bertebaran dan siap membantu kita meraih impian. Selain membantu meringankan biaya dan meringankan beban orang tua, menempuh pendidikan dengan status sebagai penerima beasiswa juga menumbuhkan sedikit rasa “bangga”. Hehe
Pasalnya untuk mendapatkan beasiswa nggak semudah bikin mie instan. Ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi, urusan persaingan pun ketat sekali. Jago luar biasa bila sekali apply langsung tembus beasiswanya. Yah, antara jago atau lagi hoki sih. Hehe. Banyak lho yang harus mencoba berkali-kali baru bisa berhasil mendapatkannya. Para pejuang dan pemburu beasiswa pastinya paham, bahwa ada momen-momen nyebelin yang kadang bikin putus asa. Kalau hal-hal ini sudah pernah kamu alami, semangatmu nyari beasiswa sudah tak diragukan lagi!
ADVERTISEMENTS
1. Demi informasi, kamu rela panas-panasan dan desak-desakan di scholarship fair. Ngantri berjam-jam pun gak dipikir sama sekali
Sementara temanmu rajin nyari info midnight sale, kamu rajin nyari jadwal scholarship fair. Saat orang-orang di medsos sibuk membicarakan akun gosip, pengetahuanmu nol besar karena isi timelinemu akun-akun info beasiswa semua. Semangat, ini demi mimpi!
ADVERTISEMENTS
2. Dulu rencanamu kerja sambil cari-cari beasiswa. Kenyataannya, salah satunya sering harus dikorbankan
Keinginan untuk S2 sudah tercetus sejak masih sarjana. Tapi mau tak mau kamu harus mulai mencari kerja. Awalnya berpikir “toh bisa kerja sambil nyiapin persyaratan tes beasiswa.” Nyatanya? Kamu kerja dari pagi sampai petang, weekend kamu sudah pasti tepar. Rencana cari beasiswa pun entah kapan terwujudkan.
ADVERTISEMENTS
3. Beberapa beasiswa membutuhkan surat rekomendasi. Nah, ngejar-ngejar dosen yang kadang bikin frustrasi
Beasiswa tertentu biasanya meminta surat rekomendasi dari orang yang kredibel. Dari dosen di kampus almamatermu dulu, misalnya. Tapi sekian lama tak ada komunikasi, kamu merasa sungkan untuk menghubungi. Iya kalau langsung diberi rekomendasi, kalau ditanya “Ini siapa ya? Memangnya saya pernah ngajar kamu” ‘kan malu sendiri jadinya…
ADVERTISEMENTS
4. Persiapan berkas itu sepele tapi mematikan. Paling sebal kalau tahu info beasiswa sudah mepet tenggat, menyiapkan berkas pun keteteran
“Eh, ada info beasiswa nih. Tapi deadlinenya akhir minggu ini.”
“Oh, emang persyaratannya apa aja?”
“Biasalah, surat rekomendasi, sertifikat IELTS, ijazah legalisir, sama essay.”
GIMANA CARANYA MENYIAPKAN ITU SEMUA DALAM WAKTU SEMINGGU???
ADVERTISEMENTS
5. Yang lebih nyesek adalah saat tahu info beasiswanya sudah telat. Tragedi ini sepertinya lebih layak disesali daripada kegagalan yang sesungguhnya
Nggak jarang juga info beasiswa sampai padamu saat deadlinenya sudah berlalu. Duh, rasanya pengen bertanya ke diri sendiri: KAMU KE MANA AJA SIH? Apalagi kalau beasiswa itu yang kamu inginkan sejak dulu. Nyeseknya jauh lebih parah ketimbang apply terus gagal. Nah, sekadar info, saat ini sedang berlangsung program OSC with Avitex lho. Deadline pendaftarannya masih tanggal 3 November 2017, jadi masih banyak waktu untuk menyiapkan segalanya.
ADVERTISEMENTS
6. Sesi interview bisa lebih menegangkan ketimbang mau nembak gebetan. Takut salah kata dan bikin gagal segalanya
Lolos seleksi berkas bukan berarti sudah pasti diterima. Masih ada ujian selanjutnya, yaitu tes wawancara. Ini nih yang biasa menjegal langkah kita. Harus dipersiapkan matang-matang, karena di momen ini apa yang kamu tulis di CV dan berkas harus dipertanggung-jawabkan. Deg-degan nembak gebetan? Lewat~~
7. Paling senang kalau ketemu dengan rekan yang sudah berhasil mendapat beasiswa. Ini momennya untuk menggali kiat-kiat kesuksesan
Momen reunian atau nongkrong bareng temen lama nggak lagi sekadar nongkrong. Paling senang kalau ketemu dengan teman yang punya pengalaman sukses beasiswa. Ini adalah saat yang tepat untuk mengumpulkan kiat-kiat, biar kamu sama suksesnya. Tapi saking semangatnya, kamu sering dibilang ambisius… 🙁
8. Tapi ambigu rasanya kalau ketemu teman yang sudah berhasil. Antara ikut senang dan iri karena keberhasilannya 🙂
Dibilang ambisius sih nggak masalah, toh kita memang perlu ambisi untuk bisa semangat mengejar mimpi. Walaupun begitu, nggak ada yang tahu bahwa jauh di lubuk hatimu nyesek juga mendengar cerita teman yang sudah sukses mendapatkan beasiswa. Jangan salah, kamu bahagia mereka lolos beasiswa, tapi dalam hatimu ada sedikit iri yang menyempil. Kamu pun ingin kesempatan, tapi dewi fortuna belum berpihak juga.
9. Kadang kamu berpikir sekali apply langsung berhasil itu hanya mitos belaka. Berkali-kali mencoba, kamu masih sering gagal juga
Sebagai pemburu beasiswa, pengalamanmu ikut seleksi barangkali lebih banyak daripada pengalamanmu pacaran. Kegagalan tetap saja menyakitkan. Terkadang kamu berpikir bahwa beasiswa itu memang tidak akan pernah bisa kamu dapatkan. Mencari beasiswa layaknya memasukan bola ke ring basket. Tanpa teknik yang tepat, kamu harus mencoba berkali-kali baru bisa berhasil.
10. Meski gagal seribu kali, mimpimu meraih beasiswa nggak padam tuh. Tahun depan coba lagi dan lagi
Namun kegagalan itu tak pernah menyurutkan langkahmu. Toh setiap percobaan memang selalu ada dua kemungkinan, dan kamu mendapat salah satu di antaranya. Gagal di percobaan kali ini, bisa dijadikan bekal untuk mencoba lagi di kesempatan berikutnya. Gagal berkali-kali bukan alasan untuk berhenti mencoba. Siapa tahu ‘kan kamu hanya perlu berusaha sedikit lebih keras dan bersabar sebentar lagi?
Untuk kamu yang sedang mencari beasiswa S-1, ada OSC with Avitex yang bisa kamu coba. OSC with Avitex adalah beasiswa S-1 yang diselenggarakan oleh salah satu media online Indonesia yang disponsori oleh Avitex Cat Tembok. Beasiswa ini diberikan kepada siswa SMA/SMK dan sederajat yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Siswa bebas memilih jurusan sesuai minat di 12 universitas besar di lima kota besar di Indonesia. Totalnya ada 240 beasiswa yang diberikan untuk masa studi 4 tahun. Deadline pendaftarannya tanggal 3 November 2017. Masih lama ‘kan? Jadi nggak ada lagi alasan ketinggalan info. Sebarkan juga info ini ke adik, sepupu, saudara, kerabat, tetangga, dan teman yang membutuhkan ya!
Memburu beasiswa memang butuh keterampilan dan ketelatenan. Karena persiapannya memang panjang. Dan yang terpenting, motivasi untuk ikut dan semangat bersaing harus ada. Jangan sampai kamu mundur perlahan hanya karena kamu merasa tidak cocok dalam persaingan. Sesekali iri itu manusiawi. Ambisi juga perlu supaya bisa terus maju.
Semangat yaa, para pejuang beasiswa!