Hidup adalah perjalanan sementara. Sebelum sampai di titik akhir, adalah misi setiap manusia untuk bisa menikmati tiap jengkal perjalanannya. Untuk bisa menjalani hidup dengan sebaik-baiknya, kita harus menentukan arah hidup dan menemukan maknanya.
“Apa sih tujuan kamu hidup di dunia ini? Apa saja prinsip-prinsip yang kamu yakini? Apa yang membuatmu semangat bangun dari tempat tidurmu di pagi hari?”
Sebagian orang mungkin sudah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dengan mantap. Namun tak sedikit pula yang kebingungan menemukan jawabannya. Saat hilang arah atau tujuan hidup, lalu memilih menyerah dan menjalani setiap harinya begitu saja. Padahal,
“Hidup ‘katanya’ cuma sekali. Jadikan itu berarti, sebelum kelak kamu mati…”
ADVERTISEMENTS
Setiap orang terlahir dengan keahlian dan bakat yang dimiliki. Kenapa harus sibuk berkutat dengan sesuatu yang tak disukai, padahal kemampuanmu sebenarnya bisa dikembangkan lagi?
Kadang, kita terlalu sibuk mendengar komentar atau anggapan orang lain hingga abai pada diri sendiri. Kita semakin tak mau mendengar kata hati dan enggan menyadari — apa yang sebenarnya jadi inginnya diri. Bahkan, demi bisa sukses seperti orang lain, kita mengabaikan keunikan diri sendiri. Kita tak baik-baik memanfaatkan kelebihan dan kebaikan yang sebenarnya sudah dimiliki.
Padahal, setiap orang lahir dengan bekal berupa bakat dan kemampuan. Mereka yang akhirnya bisa sukses adalah orang-orang yang jeli memanfaatkan bakat dan kemampuannya. Mereka punya kepercayaan luar biasa bahwa kelebihan dan keunikan yang dimiliki bisa mengantarkan dirinya pada kehidupan yang lebih bahagia dan memuaskan.
Di tengah rutinitas yang kini kamu jalani, setidaknya luangkan sedikit waktu untuk merefleksikan hidupmu. Merenungi setiap pekerjaan atau kegiatan yang kamu lakoni setiap hari. Apakah yang kamu kerjakan sudah sesuai dengan bakat, kemampuan dan renjanamu?
ADVERTISEMENTS
Setiap pilihan dan keputusan datang sepaket dengan konsekuensi dibaliknya. Kamu berhak melakukan apa yang disuka, tapi pastikan segala sebab dan akibatnya sudah terapal dalam kepala
Hidup tanpa keyakinan ibarat berjalan dengan mata tertutup. Kamu memang melangkah, tapi langkahmu tak punya arah. Usahamu tak dilakukan dengan mantap dan selamanya kamu akan merasakan bimbang. Terus menerka-nerka dalam hati apakah pilihan yang diambil sudah tepat atau justru keliru.
Apapun yang ingin kamu lakukan dalam hidupmu, lakukanlah atas dasar rasa yakin. Keyakinan itu muncul ketika kamu memang sudah baik-baik memikirkan pilihan atau keputusan yang ingin diambil. Keyakinan pun akan dengan sendirinya timbul ketika kamu siap menghadapi segala konsekuensi dari keputusanmu sendiri. Bahkan, meskipun yang kamu hadapi adalah kemungkinan paling buruk.
ADVERTISEMENTS
Manusia bukan seperti mesin yang tak punya hati. Lebih baik memilih pekerjaan yang diingini, karena kerja tak melulu soal materi dan kepuasan kerjalah yang bisa membuat hidupmu lebih berarti
Pekerjaan adalah yang paling menyita waktu, tenaga, dan pikiran kita. Sayangnya, penelitian membuktikan bahwa lebih banyak pekerja yang mengaku tak puas dengan pekerjaan yang dilakoninya. Alasannya, mereka merasa bahwa pekerjaan yang dijalani tak seberapa berarti. Merasa tak bisa banyak berkontribusi dan semata-mata mengharapkan gaji.
Jika hal ini juga kamu alami, segera pikirkan tentang kemungkinan resign atau keluar dari pekerjaanmu yang sekarang. Kamu layak menemukan pekerjaan lain yang membuatmu merasa nyaman dan benar-benar berguna. Pekerjaan yang kaitannya dengan membantu orang lain mungkin bisa jadi salah satu pilihan. Bagaimanapun, uang bukanlah satu-satunya yang kamu butuhkan. Rasa puas atas pekerjaan yang kamu lakoni bisa jadi jauh lebih berarti daripada sekadar materi.
ADVERTISEMENTS
Kita adalah makhluk perasa yang tak cuma bisa kerja dan kerja. Demi hidup yang bermakna, luangkan sebagian waktu yang kamu punya untuk mengakrabi seni dan sastra
Memberi kebebasan pada diri sendiri untuk mengekspresikan kreativitas adalah salah satu kunci meraih kehidupan yang bermakna. Bermain musik, menulis, menari, menekuni fotografi, melukis; banyak cara untuk mengasah kreativitasmu, baik sekadar hobi maupun dalam ranah profesional. Kegiatan-kegiatan yang mengasah kreativitas ini pula yang akan meningkatkan kemampuan kognitif dan emosionalmu.
Kreativitas lewat seni dan sastra ibarat sendir-sendir kehidupan. Dari sinilah manusia belajar mengasah kepekaan diri; berusaha menyelami diri sendiri sekaligus berbagi empati dan simpati pada segala yang ada di sekitarnya. Kreativitas dalam seni dan sastra pulalah yang mengajarkan kita untuk menghargai sesama manusia dan semestanya.
ADVERTISEMENTS
Bahagia tak perlu dicari kemana-mana. Dia ada dalam dirimu sendiri, berupa segala yang sudah kamu punya. Tapi kebahagiaan baru terasa nyata, jika kamu mau membaginya
Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu berinteraksi dengan orang lain dalam kesehariaannya. Atas alasan itulah, kebahagiaan dan hidup bermakna yang kamu inginkan tak bisa diusahakan sendiri. Kebahagiaan yang benar-benar berarti adalah ketika kamu bisa berbagi dengan sekitarmu; punya hubungan yang menyenangkan dan dalam dengan orang-orang terdekatmu.
Demi hidup yang lebih bermakna, jalinlah hubungan baik dengan mereka yang ada di sekitarmu; keluarga, sahabat, rekan kerja, hingga sekadar kenalan atau orang asing yang kamu temui di jalan. Murah-murahlah berbagi senyum, bersikap baik, dan berusahalah jadi pribadi yang menyenangkan pada semua orang yang kamu temui.
ADVERTISEMENTS
Kesalahan di masa lalu tak layak disesali. Jika kita selalu diajarkan untuk memaafkan orang lain, kenapa tak mulai belajar memberi maaf pada diri sendiri?
Hidupmu tak akan seberapa bermakna jika sampai hari ini kamu belum bisa memaafkan diri sendiri. Yup, manusia memang tak luput dari alpa dan dosa. Dulu, kamu mungkin pernah jadi seburuk-buruknya manusia. Tapi, bukankah di hari ini, lusa, dan seterusnya kamu punya kesempatan untuk memperbaiki diri?
Mulailah dengan memaafkan segala kesalahan yang kamu perbuat di masa lalu. Berusahalah menerima segala kekurangan yang kamu miliki. Kamu pun layak bersyukur dan berterima kasih atas dirimu yang sekarang. Segala kelebihan yang kamu punya juga pantas untuk dibanggakan. Sampai di level ini berarti kamu sudah bisa berdamai dengan dirimu sendiri. Tanpa perlu usaha ekstra, kamu pun bisa menjalani kehidupanmu yang lebih bermakna.
Tak hanya fokus pada tujuan dan pencapaian, hidup adalah perjalanan yang setiap jengkalnya layak dinikmati meski susah maupun senang
Kamu tak akan pernah mengerti makna hidup yang sebenarnya selama fokusmu hanya pada tujuan. Ingin kaya raya, berharap bisa keliling dunia, atau bisa sukses membangun usaha. Menentapkan tujuan memang sah-sah saja, tapi inti kehidupan adalah ketika kamu susah payah berusaha untuk mencapainya.
Yup, hidup yang bermakna adalah milik mereka yang bisa menghargai proses. Tentang bagaimana bersusah payah dalam perjalanan hingga akhirnya bisa sampai ke tujuan. Perkara harus jatuh bangun sebelum akhirnya bisa mencapai puncak kesuksesan. Sukses tak seberapa berarti jika orang lain yang memberikannya, namun punya makana luar biasa jika kamulah yang mengusahakannya.
Cinta tak seharusnya membuatmu hilang arah dan mengabaikan logika. Justru dialah yang akan membimbingmu meraih cita-cita hingga mewujudkan mimpi-mimpi gila
Kadang, kita mengartikan cinta dengan cara yang salah. Saat punya perasaan yang besar dan cinta pada pasangan misalnya, kita memilih mengabaikan logika. Tanpa pikir panjang, rela menerjang segala halangan dan rintangan asalkan bisa bersama pasangan.
Padahal, cinta yang sesungguhnya justru akan mengantarkanmu pada kebaikan. Rasa cinta yang besar menjadikanmu mampu melakukan pencapaian-pencapaian besar demi membuat orang-orang yang dicintai merasa senang. Entah itu pasangan, orang tua, keluarga, bahkan mereka yang tak kamu kenal tapi ada di sekitarmu.
Rasa cinta pula yang akan mengajarkanmu arti berusaha dan berjuang. Bahwa demi menggapai sesuatu yang dicintai atau membuat orang-orang yang kamu cintai merasa bahagia, berbagai usaha dan perjuangan juga harus dilalui.
Kesempatan hidup mungkin tak datang dua kali. Jangan pernah memilih menyerah dan berhenti, tapi lanjutkan hidupmu dan jadikan itu berarti!
Hidup adalah kesempatan luar biasa bagi kita yang bisa bijaksana memanfaatkannya. Namun, hidup hanya akan disesali oleh mereka yang tak baik-baik menjalani. Padahal, kesempatan untuk merasakan hidup tak pernah datang dua kali. Sekali menjalani, maka kita pun akan sampai pada titik akhir yang menjadikan perjalanan kita selesai. Kelak, jika sampai di titik itu, jangan pernah menengok ke belakang dan berharap semua bisa diulang.
Sudahkah hidupmu menemukan arah dan maknanya? Semoga sudah atau segera! 🙂