“Sombong amat sih, nggak pernah mau hangout sama kita?”
Kalimat tersebut pasti sering kamu terima, ketika sisi introvert yang kamu punya ditafsirkan berbeda saat kamu nggak bisa terlalu akrab dengan lingkunganmu. Kadang kamu khawatir karena sikap kurang luwesmu ini membuatmu seolah terkucilkan di kantor. Nggak punya teman dekat, apalagi sahabat. Hubungan yang terjalin ya sebatas rekan kerja saja. Memang yang begini ini salah ya?
Padahal, jika mau lebih bijak memandangnya, nggak terlalu dekat dengan rekan kerja itu nggak selalu negatif kok. Situasi kamu yang nggak terlalu akrab dengan rekan kerja, bahkan bisa saja berubah menjadi keuntungan tersendiri untukmu. Eits, tapi bukan berarti kamu harus menjauhi rekan kerjamu lo. Interaksi sosial tetap mesti diupayakan agar kamu bisa berproses dengan baik. Hanya saja kamu nggak perlu minder bila memang nggak bisa seakrab itu sama rekan kerja. Karena di balik kesan “ansos” itu, ada keuntungan yang kamu dapatkan.
ADVERTISEMENTS
1. Kenal sekenanya saja dengan rekan kerja akan membuatmu terhindar dari konflik
Muncul konflik dengan rekan kerja itu nggak enak banget. Kebayang kan, kita harus bertemu setiap hari tapi posisinya lagi perang dingin? Nah, kalau kamu tipe yang nggak teralu akrab dengan rekan kerja, kamu beruntung karena bisa menekan potensi munculnya konflik. Ketika kamu hanya berhubungan dengan hal yang berkaitan dengan pekerjaan saja, maka perkara becandaan yang kelewat batas, atau dibecandain pas lagi bad mood tentunya nggak akan bikin kamu terganggu.
ADVERTISEMENTS
2. Perasaan pribadimu yang bisa saja mengganggu satu sama lain, nggak akan mencampuri urusan kerja. Profesionalitas tetap terjaga
Apa yang menjadi kenyamananmu bisa terjaga. Kamu nggak perlu menekan perasaan pribadi hanya untuk tetap profesional. Memang sih, urusan pribadi dan urusan pekerjaan itu mau bagaimanapun mesti dipisahkan. Tapi, untuk mereka yang saling akrab bahkan sampai berkawan di luar urusan kantor, tentu saja mengontrol perasaan pribadi untuk nggak mencampuri profesionalitas ini cukup sulit. Contohnya, lihat saja temanmu yang cinlok terus gagal jadian. Eh~
ADVERTISEMENTS
3. Nggak terlalu akrab akan bikin kamu lebih bijaksana dalam menghadapi sikap tiap rekan kerja
Karena kamu hanya mengenal setiap rekan kerja secukupnya saja, maka kamu bisa lebih sederhana dalam menghadapi sikapnya. Kamu nggak harus mengurai kerumitan sifat seseorang, hanya untuk memahami sikapnya. Intinya, kamu akan lebih santai dalam menghadapi tiap rekan kerja. Nggak ada emosi dan baper-baperan gitu lo.
ADVERTISEMENTS
4. Produktifitas meningkat karena waktumu dengan rekan kerja hanya untuk urusan penting saja
Ngobrol itu enak. Apalagi kalau sama teman akrab. Waktu nggak akan terasa berputar. Kamu masuk kerja jam 9 pagi, lalu asyik ngobrol sambil bisik-bisik dan sadar sudah jam makan siang sementara kerjaan keteteran. Tentu saja mereka yang akrab juga bisa mengontrol waktunya, tapi, jika hubunganmu dengan rekan hanya seputar urusan kerjaan saja, energimu bisa dialihkan untuk fokus pada pekerjaan. Jadi bisa pulang tenggo deh~
ADVERTISEMENTS
5. Waktu luangmu adalah milikmu. Kamu nggak perlu mengorbankan waktu untuk sesuatu yang sebenarnya kamu nggak suka
Tentunya kamu juga butuh me time atau memanfaatkan waktu luang dengan melakukan apa yang kamu mau. Memaksa dan terpaksa nggak akan kamu rasakan jika hubunganmu dengan rekan nggak begitu akrab. Kamu nggak perlu mengorbankan waktu untuk sesuatu yang kamu nggak ingin lakukan, hanya karena nggak enak hati. Misalnya harus ikut acara di luar karena seluruh “anggota geng” di kantormu datang.
ADVERTISEMENTS
6. Kamu akan terhindar dari sifat buruk yang mungkin dimiliki tiap rekan kerja
Menghindari sifat buruk orang lain yang akan mengganggu kenyamanan diri sendiri adalah keharusan. Yang ngeselin, terkadang kamu terkena imbas akan sikap buruk ini karena kamu dekat dengannya. Contoh yang paling gampang sih kamu tekor karena dia doyan nebeng hotspotmu untuk streaming film padalah kamu lagi tanggal tua. Mau nolak juga nggak enak ‘kan? Jadi, tidak terlalu akrab dengan rekan kerja akan, kamu bisa menghindari ketidaknyamanan yang akan ditimbulkannya.
7. Karena terhindar dari rasa nggak enakan, kamu jadi bisa fokus bikin kariermu berkembang
Dunia kerja itu kadang sadis. Sikut menyikut demi persaingan karir nggak jarang dilakukan. Nah, dengan terbebas dari perasaan nggak enak hati, kamu bisa lebih luwes dalam mengambil tindakan yang sekiranya menguntungkan posisimu. Eits, bukan berarti kamu bebas menjatuhkan rekan kerjamu dengan cara yang tidak adil, ya. Tapi, dengan itu kamu bisa lebih objektif dalam menilai segala hal dengan pertimbangan karirmu, bukan perasaan pribadi terhadap rekan kerja.
Nah, jadi diri sendiri adalah langkah paling bijak yang harus kamu lakukan. Kamu nggak usah minder dengan sifatmu yang sedikit tertutup. Nggak perlu ngoyo mengubah diri jadi lebih terbuka dan menyenangkan jika memang itu nggak bikin kamu nyaman. Toh, dengan itu kamu bisa mengoptimalkan potensi diri. Tapi ingat, nggak akrab bukan berarti kamu anti terhadap rekan kerjamu. Kamu tetap membutuhkan mereka untuk menunjang kinerja. Buka dirimu sekadarnya saja dengan prinsip less is more.