Mungkin Kamu Tidak Pernah Menyadarinya, 8 Hal Inilah yang Membuatmu Susah Bahagia

ADVERTISEMENTS

5. Membandingkan dirimu dengan orang lain nggak akan membuatmu jadi lebih baik. Kamu mati-matian mengejar ketinggalan dan melupakan keunikan

Berhenti membandingkan diri dengan orang lain

Berhenti membandingkan diri dengan orang lain via winnipegartspy.tumblr.com

“Gaji dia udah diatas lima juta. Padahal dia baru setahun bekerja. Aku? Udah hampir tiga tahun kerja, gaji masih segin-segini aja. Ah, mana kemarin dia liburan ke luar negeri lagi. Aku? Cuma liburan ke Puncak! Nyesek! Nyesek! Eh bentar, kemarin dia dapat bonus berapa ya?”

Penyakit lain yang membuat hidup tambah berat adalah kebiasaan memakai standar orang lain untuk menentukan diri sendiri. Kebiasaan untuk membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain meski sebenarnya nggak ada hal yang bisa diperbandingkan. Semakin sering kamu membandingkan hidupmu dengan orang lain, semakin kamu menemukan banyak kekuranganmu, dan semakin pula kamu kecewa dengan hidupmu. Bila sudah begitu? Hidup ini rasanya kok begini banget. Ya nggak?

ADVERTISEMENTS

6. Susah memaafkan nggak akan membuatmu menjadi orang yang hebat. Karena justru langkahmu sendiri yang akan terhambat

Cobalah untuk memaafkan.

Cobalah untuk memaafkan. via www.huffingtonpost.com

“Maaf? Maaf kamu bilang? Iya memang, maaf nggak seberat memindahkan samudera. Tapi sakit hatiku yang dulu itu gimana?!”

Meski nggak seberat memindahkan samudera, memaafkan dan melupakan kesalahan seseorang itu nggak mudah. Kamu harus menurunkan sedikit egomu dan membuka hatimu lapang-lapang. Seringkali, kamu enggan memaafkan kesalahan orang karena kamu nggak mau dianggap gampangan. Tapi percayalah, menyimpan dendam lama-lama hanya akan menambah beban hidupmu saja. Dengan memaafkan, berarti kamu merelakan apa yang sudah terjadi di masa lalu, dan mulai beranjak dari situ.

ADVERTISEMENTS

7. Berpikir positif dan cita-cita tinggi memang harus. Tapi ekspektasi yang terlalu tinggi hanya akan menyakitimu lebih dalam lagi

Ekspektasi terlalu tinggi

Ekspektasi terlalu tinggi via pandawhale.com

Kata orang, gantunglah mimpi setinggi bintang, dan tuntutlah ilmu sampai ke Cina. Betul, namanya cita-cita memang harus tinggi. Cita-cita yang tinggi saja kadang dapatnya seadanya, apalagi cita-cita yang seadanya? Tapi, tetap saja kamu harus realistis. Belajar untuk menurunkan ekspektasi akan membantu banyak untuk membuat hidup lebih mudah. Saat ekspektasimu terlalu tinggi, ketika nanti kenyataan tidak sesuai dengan ekspekstasi, sakit yang kamu rasakan akan berlipat-lipat.

ADVERTISEMENTS

8. Kamu punya kecenderungan ingin jadi pusat perhatian. Coba hitung, berapa waktu yang kamu habiskan untuk memikirkan pendapat orang?

Kamu bukan selebriti

Kamu bukan selebriti via www.rvda.nl

Bila setiap langkah yang kamu ambil terasa berat dan sulit karena kamu takut membuat kesalahan atau terlihat kurang sempurna, mungkin kamu punya kecenderungan menjadi selebriti. Seperti selebriti yang dituntut untuk menjaga image, kamu juga selalu memikirkan pendapat orang lain tentang dirimu. Karena itu, setiap kali melangkah kamu merasa beban berat dijatuhkan ke pundakmu untuk membuat semua orang tetap berpikiran positif tentangmu. Padahal, semati-matian apapun kamu berusaha bersikap baik, bisa saja kebaikanmu disalah artikan. Yah, namanya juga hidup.

Hidup keras dan berat itu pasti. Tapi semuanya kembali lagi pada kamu yang menjalani kehidupan itu. Kamu bisa membawanya menjadi asyik saja, kalau kamu berhenti melakukan hal-hal di atas yang nggak akan memberi kamu manfaat apa-apa.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi