Rumus menyusun resolusi tahun baru | Illustration by Hipwee
“Wah, tiga hari lagi!” gumamku saat melihat kalender di ponsel.
Menjelang akhir tahun 2022, sejujurnya aku nggak punya rencana untuk merayakannya. Ketika orang lain makan bersama atau menyalakan kembang api dengan teman atau keluarga, kulewati malam tahun baru seperti malam-malam biasa, yakni dengan tidur.
Namun, perkataan seorang teman beberapa hari lalu cukup mengusikku. Katanya, “Pergantian tahun memang nggak wajib dirayakan kok, apalagi dengan kehebohan. Kamu bisa memaknai tahun baru dengan cara lain. Merefleksikan diri dilanjut dengan menyusun resolusi, misalnya.”
Menyoal resolusi nih, sejujurnya aku udah pesimis dulu. Berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, hampir seluruh resolusiku gagal. Alhasil, aku nggak pernah menyusunnya lagi. Untuk apa membuat resolusi jika ujung-ujungnya cuma jadi wacana, kan?
Anggapanku soal resolusi nyatanya dibantah oleh temanku. Menurutnya, aku belum menemukan cara tepat aja untuk menyusun resolusi ini. Makanya, resolusi yang kubuat berakhir sia-sia. Selama ini sebagian besar orang berpikir menyusun resolusi adalah hal yang gampang karena semua keinginan yang terpikirkan tinggal ditulis aja. Akhirnya, tak sedikit orang yang menyepelekan dan membuatnya dengan asal. Padahal, menyusun resolusi juga perlu rumus lo.
Nah, kamu sering nggak sih mengalami hal yang sama denganku? Sepertinya, baik aku maupun kamu harus mulai menerapkan rumus ini sehingga resolusi nggak cuma tertulis asal-asalan di atas kertas aja. Ssst, biar makin seru, Hipwee Premium juga kasih free printable new year resolution, nih di bawah!
ADVERTISEMENTS
Ada kesalahan saat orang memahami resolusi tahun baru. Kamu harus paham 6 poin ini dulu agar nggak terjebak pola pikir yang keliru
Pergantian tahun nih | Illustration by Hipwee
Ketika menyusun resolusi, orang sering kali menggebu di awal, kemudian semangatnya udah luntur bahkan saat masih di bulan Januari. Berkomitmen untuk menepati resolusi yang dibuat selama setahun ke depan menjadi tantangan besar. Kegagalan mewujudkan resolusi ternyata bisa disebabkan oleh kesalahan pola pikir. Jadi, nggak perlu buru-buru menyusun resolusi bila kamu belum memahami 6 poin ini.
Ungkapan ini sebenarnya bisa menjebakmu. Soalnya, kamu nggak punya kok keharusan untuk membuat resolusi baru. Malah, kalau ada resolusi yang belum tercapai di tahun sebelumnya, kamu bisa merefleksikan bahwa mungkin kamu membuat tujuan yang terlalu tinggi atau menggunakan kata yang terlalu membatasi. Melansir dari Very Well Mind, kalimat yang terlalu memaksa dan bernada negatif justru nggak akan membuatmu termotivasi melakukannya, lo.
Nah, makanya kalau tahun lalu punya resolusi yang ketat, misalnya tidak makan junk food sama sekali, kamu bisa mengubahnya menjadi mengurangi makan junk food dan menggantinya dengan buah dan sayur. Resolusinya sama, tapi nadanya yang berbeda. Perubahan kebiasaan yang positif juga bisa bertahan lama dengan cara ini karena kamu lakukan dari tahun ke tahun.
2. Ketahui motivasimu sendiri
Resolusi yang berhenti di tengah jalan kadang dipengaruhi juga oleh motivasi. Lantaran resolusi dianggap sekadar target yang ingin dicapai, seseorang nggak tahu motivasi di baliknya. Dengan kata lain nih, dia cuma membuat resolusi, tapi nggak memaknainya. Untuk menghindari hal ini, kamu harus paham dulu motivasimu sendiri. Motivasi yang kuat akan menumbuhkan semangat dan tekad yang nggak mudah pudar pula. Pun, dalam proses merealisasikannya, kamu bisa lebih enjoy dan puas.
ADVERTISEMENTS
3. Buat target yang realistis. Nggak perlu muluk-muluk~
Setelah tahu apa yang diinginkan dan apa alasannya, kamu harus memastikan kalau resolusimu memang dapat dicapai. Biasanya, orang terdorong untuk membuat resolusi yang bombastis, padahal sulit terealisasi. Alih-alih bikin yang muluk-muluk, kamu bisa menyusun target yang simpel dan realistis. Hal-hal sederhana yang positif jika dilakukan terus-menerus akan berdampak besar dalam hidup.
Kadang, kan, kamu bingung menilai resolusi yang dibuat sudah tepat atau belum. Menukil Forbes, untuk mengukurnya kamu bisa menggunakan rumus SMART, yakni:
Specific: Buat resolusi yang detail
Measurable: Targetnya dapat diukur
Achievable: Resolusi dapat dicapai
Relevant: Pastikan resolusi berdampak untukmu
Time-bound: Buat target waktu yang ideal
3. Wujudkan resolusi dalam rencana tindakan (action plan) yang nyata
Ada yang mesti kamu ingat ketika menyusun resolusi. Tanamkan dalam pikiran bahwa resolusi bukan cuma keinginan, tapi tujuan yang harus diwujudkan. Usai membuat daftar resolusi yang cukup detail, buat langkah/metode untuk mewujudkannya. Petakan langkah apa aja yang bisa kamu lakukan dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan.
5. Cari dukungan
Ada kalanya, resolusi perlu dibagikan agar semakin menjadi kenyataan. Makin banyak orang yang tahu, makin banyak dukungan yang datang kepadamu. Mulanya, kamu mungkin kurang nyaman saat memberitahukan resolusi tahun baru ke orang sekitar. Namun, cobalah untuk terbuka dan minta dukungan. Agar terhindar dari respons yang nggak diharapkan, carilah orang yang kamu percaya selama ini, seperti anggota keluarga atau teman terdekat.
6. Jangan berpaku pada kesempurnaan
Menyusun dan mewujudkan resolusi bukan tentang kesempurnaan. Jadi, berhentilah berekspektasi kalau proses ini akan mulus tanpa hambatan. Bisa jadi kamu merasa nggak bersemangat dan ragu dengan resolusi yang dibuat, tapi cobalah untuk kembali ke ‘jalan yang benar’ sesuai targetmu, ya.
ADVERTISEMENTS
Panduan menyusun resolusi dengan rumus yang tepat. Resolusi berakhir wacana udah nggak zaman lagi nih~
Panduan menyusun resolusi tahun baru | Illustration by Hipwee
Sudah tahu, kan, apa aja yang perlu diperhatikan saat menyusun resolusi? Sekarang, kamu bisa membuatnya, apalagi tahun 2022 tinggal menghitung hari. Kalau kamu bingung harus mulai dari mana, ikuti panduan berikut ini!
Refleksikan apa yang terjadi di tahun lalu
Sebelum menyusun daftar resolusi tahun baru, catat apa yang kamu capai di tahun lalu. Selain itu, mencatat kegagalan di tahun sebelumnya juga tak kalah penting. Dengan merefleksikan tahun lalu, kamu bisa menyusun resolusi dengan lebih cerdik. Pasalnya, kamu tahu faktor mana yang bikin gagal dan mana yang bikin sukses.
Di tahap ini, ucapkan terima kasih pada diri sendiri atas pencapaian sekecil apapun yang dilakukan. Juga, maafkan diri sendiri bila beberapa resolusi tahun lalu nggak tercapai dan coba lagi di tahun berikutnya.
Yuk, buat kategori dulu!
Tak jarang, kamu malah nggak tahu harus menyusun resolusi saking banyak hal yang ingin dicapai. Kamu perlu memetakan target ke dalam kategori. Misalnya, daftar target dalam hal kesehatan, keuangan, keluarga, spiritual, atau hubungan. Rumus ini membantumu dalam menentukan prioritas juga.
Kategori sudah ada, kamu perlu menentukan targetnya
Kategori aja nggak cukup. Kamu harus membuat target turunannya. Contohnya, kamu punya resolusi keuangan harus membaik di tahun 2022. Selanjutnya, tentukan target yang lebih detail dalam kategori resolusi keuangan itu. Beberapa ide resolusi ini bisa jadi inspirasi.
Demi tubuh yang lebih sehat di tahun 2022, kamu punya 3 target, meliputi rutin makan sayuran, minum 2-3 liter air dalam sehari, dan olahraga di pagi/sore hari.
Biar cuan makin mengalir ke kantong di tahun depan, kamu akan mengambil kerjaan sampingan.
Untuk pertemanan yang sehat di tahun 2022, kamu akan berani bersikap tegas bila teman melewati batasan dan privasimu. Pun, kamu akan meluangkan waktu untuk bermain dengan teman di sela-sela kesibukan demi menjaga hubungan.
Tahun 2022 juga berarti kesehatan mental makin baik. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan adalah meditasi, self-talk, mengunjungi psikolog jika dibutuhkan.
Dikutip dari Country Living, dalam hal pengembangan diri, kamu bisa mencoba hobi atau sesuatu yang baru setiap bulan.
Tulis resolusi ke dalam worksheet
Untuk menumbuhkan komitmen, kamu harus menuliskan resolusi tersebut. Ada banyak worksheet resolusi tahun baru yang menarik. Dengan visiualisasi yang ciamik, kamu akan makin semangat mencapainya, deh. Nah, ini worksheet gratis yang bisa kamu unduh.
Setelah menuliskan semua target, jangan lupa menentukan tenggat waktu, ya, agar targetmu lebih terukur. Jika perlu, buat evaluasi tiap beberapa bulan untuk melihat perkembanganmu dalam menerapkan resolusi, SoHip. Good luck untuk tahun 2022, ya!