Tiap orang di dunia pasti pernah merasa bersalah. Karena suatu kesalahan, diri ini akan menyesal dan sulit menghindari rasa bersalah. Sekalipun telah meminta maaf dan dimaafkan, lalu sudah memperbaikinya juga, tetap saja rasa bersalah kerap bersemayam dalam jiwa. Menyadari, meminta maaf, dan memperbaiki kesalahan itu benar, namun jika masih terjebak dalam fase menyalahi diri itu perlu dikoreksi.
Kita mungkin sering mendengar kata-kata bijak seperti life must go on. Sayangnya kalimat bijak tersebut jarang sekali bisa diterapkan. Meski begitu, kamu harus bersikeras untuk segera move on dari rasa bersalah supaya hati segera tentram dan tak terganggu oleh kegundahan. Demi hidup yang lebih baik, simak 4 hal yang wajib dibuang agar rasa bersalah segera meninggalkan dirimu ini.
ADVERTISEMENTS
1. Lihatlah kenyataan. Bahwa kamu memang salah, tapi telah minta maaf dan dimaafkan. Pun kamu telah perbaiki juga
Terjebak dalam fase terus menyalahkan diri sendiri hanya membuatmu merugi. Karena pada dasarnya setiap manusia pasti pernah berbuat salah, maka kesalahan yang pernah kamu perbuat waktu itu sangatlah wajar. Tapi ini bukan cuma sekadar pemakluman atas kesalahan yang kamu perbuat, ya. Kamu memang pernah berbuat salah, tapi kamu juga telah minta maaf dan telah dimaafkan. Terlebih kamu pun sekarang juga sedang berusaha memperbaiki kesalahanmu juga. Jadi, buat apa masih terjebak dalam zona bersalah? Sudah saatnya kamu fokus memperbaiki kesalahan dan belajar dari masa lalu.
ADVERTISEMENTS
2. Hubungan dengan orang terkait sebenarnya tak ada yang berubah. Lantas, mengapa tidak mencoba menjalani hidup seperti sedia kala?
Melepaskan diri secara perlahan dari rasa bersalah memang nggak gampang. Apalagi kalau kamu tipe orang yang over sensitif sama omongan atau prilaku orang. Maka dari itu, cobalah untuk melihat hal positifnya saja. Setelah kamu berbuat salah, hubunganmu dengan orang terkait nggak ada yang berubah kan? Dia tetap selow saja berinteraksi denganmu tanpa mengungkit hal buruk yang kamu perbuat. Pun demikian tak ada jarak dalam hubungan kalian. Jadi, jangan menunda lagi untuk mulai menjalani hidup seperti sedia kala. Berdamailah dengan rasa bersalah dan coba menikmati hidupmu sekarang.
ADVERTISEMENTS
3. Kita hidup bukan untuk menyenangkan semua orang. Menolak untuk suatu hal tentu bukan masalah, jadi nggak perlu merasa bersalah
Karena takut melukai orang atau takut dijauhi dalam pergaulan, kita kerap merasa nggak enakkan untuk menolak suatu permintaan. Padahal wajar saja jika kita berkata tidak, toh itu merupakan hak pribadi dalam memutuskan dan berpendapat. Lagipula, tiap orang punya keinginan yang beda-beda, kita pun hidup bukan untuk menyenangkan semua orang. Menolak untuk melakukan suatu hal bukan masalah, jadi kamu nggak perlu minta maaf, apalagi sampai merasa bersalah.
ADVERTISEMENTS
4. Tiap orang punya prinsip. Kalau kamu dahulukan suatu hal karena menurutmu itu penting, hatimu tak perlu gundah berhari-hari
Sejatinya, tiap orang punya prinsip dan tujuan masing-masing. Jika suatu saat kamu ingin dahulukan hal lain dibanding keperluan orang lain karena menurutmu itu penting, kamu nggak perlu gundah berhari-hari. Tegaslah pada diri sendiri dalam menjalankan prinsipmu. Adalah hakmu untuk menentukan mau dahulukan apa dan menomorduakan apa. Selepas kamu menentukaan prioritas, ya lakukanlah. Nggak perlu galau lagi terhadap pilihan yang sudah kamu ambil.
Hidup memang tidak seindah yang diharapkan. Kita kerap dihadapkan pada berbagai persoalan, entah yang disebabkan diri sendiri maupun orang lain. Untuk itu, berdamailah dengan kenyataan dan mulai menjalani hidup seperti sedia kala. Sambil terus perbaiki diri dan kembali menikmati hari. Stop merasa bersalah untuk hal-hal yang sudah kamu lakukan di masa lalu. Terlebih ketika kamu sudah menyesal dan memperbaiki diri biar nggak mengulanginya lagi. Semangat~