Pernah nggak saat duduk bengong di tengah pekerjaan yang saat ini sedang dilakukan tiba-tiba kamu menyadari bahwa apa yang saat ini kamu miliki adalah hal yang dulunya kamu impi-impikan? Mungkin dulu mimpi-mimpi itu sampai kamu tulis dan tempel di dinding atau sekadar di buku harian. Ternyata ada istilah untuk hal ini, lo, yaitu manifesting.
Istilah manifesting, atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai manifestasi, mungkin terdengar familier karena memang sering dipakai oleh anak-anak muda di media sosial, khususnya TikTok. Melansir dari sebuah artikel di Vox, tahun 2020 lalu istilah ini naik hingga 669% di kolom pencarian Google, termasuk di dalamnya meme “Shut up, I’m manifesting”. Jadi, apa itu sebenarnya manifestasi? Bagaimana kita melakukannya? Simak yuk penjelasan selengkapnya!
ADVERTISEMENTS
Mengenal manifestasi, sering dianggap mirip dengan law of attraction, tapi tak sama
Kamu mungkin sering mendengar tentang law of attraction, yang mana segala energi yang kita miliki akan menarik gelombang energi yang sama dari sekitar. Energi positif yang dimiliki juga akan menarik energi positif dari sekitar, sedangkan energi negatif akan menarik energi yang negatif pula. Apa yang kita pikirkan, rasakan, dan ucapkan akan membuat sesuatu kemungkinan terjadi. Berdasarkan penjelasan dari Positive Affirmation Center, gelombang energi tersebut bisa berbentuk manusia, pengalaman, kesempatan, atau kejadian-kejadian dalam hidup. Gelombang energi yang ditarik juga bisa berbentuk ketakutan, keragu-raguan, hingga insecurity.
Sementara itu, manifestasi adalah sebuah proses terencana yang memiliki beberapa bentuk seperti berdoa, meditasi, mengucapkan afirmasi positif, dll. untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. Hal ini dilakukan secara sadar untuk terus fokus mendapatkan sebuah tujuan yang sudah kamu inginkan. Mungkin selama ini kamu sudah melakukannya, tapi belum tahu istilah untuk menyebutkannya.
ADVERTISEMENTS
Dianggap terlalu fokus dengan tujuan, apakah manifestasi justru berbahaya?
Dilansir dari Healthline, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa manifestasi selalu membuat apa yang kita inginkan benar-benar terjadi, tapi ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa energi positif kita bisa memengaruhi kehidupan. Sebuah jurnal dari University of California tahun 2005 misalnya, menunjukkan bahwa orang dengan sikap yang positif akan lebih bahagia dan sukses. Sementara itu, penelitian tahun 2010 menunjukkan saat kita melakukan manifestasi dalam bentuk visualisasi akan sesuatu yang kita inginkan, kemungkinan untuk menjadi kenyataan lebih besar.
ADVERTISEMENTS
Kamu sedang membaca konten eksklusif
Dapatkan free access untuk pengguna baru!