Lulusan SMP Tapi Kualitasnya Diakui Selevel S3. Tanpa Sekolah Tinggi, Bu Susi Buktikan Bisa Sukses!

Kabar baik datang dari Susi Pudjiastuti yang baru saja menerima sertifikat kompetensi profesi bidang pembangunan kelautan dan perikanan. Tak tanggung-tanggung ia diganjar dengan jenjang kualifikasi level 9, yang kalau di bidang akademik setingkat gelar doktor. Pemberian sertifikat ini nggak sembarangan lho guys. Ada penilaian khusus berdasarkan pencapaian yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja.

Nah, kalau menteri Susi sendiri memperoleh pencapaian tersebut dari rekam jejak pengalaman kerjanya yang gemilang. Seperti yang kita ketahui, Susi hanya lulusan SMP. Namun, meski tidak mengecap bangku SMA dan pendidikan tinggi, Susi mampu berkontribusi bagi negeri. Bahkan julukan sebagai prajurit pelindung laut nusantara layak disematkan padanya, berkat keberaniannya menerapkan kebijakan yang bagi banyak orang terdengar gila.

ADVERTISEMENTS

Susi Pudjiastuti memang nggak mengambil perkuliahan secara formal, tapi berkat kinerjanya ia berhasil mendapat sertifikat kompetensi profesi yang setingkat doktor di bidang akademik

Lulusan SMP Tapi Kualitasnya Diakui Selevel S3. Tanpa Sekolah Tinggi, Bu Susi Buktikan Bisa Sukses!

Menteri Susi raih sertifikat setara doktor via bisnis.liputan6.com

Pada Selasa lalu (22/11/2016) lalu, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang diwakili oleh Sumarna F Abdurahman, menyerahkan sertifikat kompetensi profesi  kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, – Susi Pudjiastuti. Sertifikat yang diterima oleh Susi memiliki kualifikasi level 9 yang setingkat gelar doktor dalam bidang akademik. BNSP sendiri nggak memberikan begitu saja sertifikat ini tanpa pertimbangan. Setidaknya ada 16 kompetensi yang jadi bahan penilaian, diantaranya mengembangkan keputusan strategis nasional bidang keilmuan kelautan dan perikanan untuk menghasilkan kebijakan karya kreatif, memecahkan permasalahan bidang kelautan dan perikanan melalui pendekatan interdisipliner, multidisipliner, dan transdisipliner, dan kompetensi lainnya.

Susi adalah anomali diantara deretan pejabat penting negara yang berpendidikan tinggi. Susi yang tidak pernah mengenyam bangku kuliah tersebut nyatanya mampu membuat serangkaian kebijakan yang bertujuan untuk melindungi laut nusantara. Kinerjanya nyata dan nggak hanya sekadar wacana. Wajar jika sepak terjangnya diganjar sertifikat setingkat gelar doktor.

ADVERTISEMENTS

Bukti nyata sumbangsih Susi pada bidang kelautan dan perikanan tertuang dalam pemikiran dan kebijakannya. Bahwa selama ini dia nggak hanya ongkang-ongkang kaki terus terima gaji

Susi dan kebijakannya tentang rumpon.

Susi dan kebijakannya tentang rumpon via sentananews.com

Salah satu sumbangsih Susi di bidang kelautan dan perikanan adalah risetnya mengenai rumpon, tempat tinggal atau tempat berkumpul (berbiak)nya ikan yang sengaja dibuat orang untuk memudahkan penangkapan ikan, yang bisa menjebak ikan di tengah lautan. Efeknya, ikan sulit untuk masuk ke wilayah pesisir, sehingga nelayan sukar menjaring ikan dekat pantai. Hasil riset Susi tentang rumpon ini memengaruhi keputusannya dalam menetapkan kebijakan. Jadilah ditetapkan kebijakan untuk menertibkan pemasangan rumpon.

Langkah nyata susi, baik dalam bentuk riset ataupun penetapan kebijakan menjadi bukti totalitasnya memangku jabatan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Prestasi Susi seolah menjadi angin segar di tengah apatisme masyarakat terhadap kinerja pejabat negara.

ADVERTISEMENTS

Berani membuat kebijakan tenggelamkan kapal ikan ilegal, menteri Susi memang pantas dijuluki sebagai prajurit pelindung laut nusantara. Ia juga cerminan dari perempuan masa kini yang berani

Meme ini sempet ngehits sih.

Meme yang sempat nge-hits  via blog.8share.com

Bagi sebagian kamu, ketika mendengar nama perempuan kelahiran Pangandaran 15 Januari 1965 ini mungkin langsung membayangkan penenggelaman kapal ikan ilegal. Yup, Susi berani menetapkan kebijakan untuk menenggelamkan kapal ikan ilegal, baik yang berbendera asing maupun berbendera merah-putih. Langkahnya ini semata untuk melindungi laut nusantara, terutama di kawasan ZEE atau Zona Ekonomi Ekslusif yang kerap ‘dijarah’ oleh kapal ikan dari negara lain. Para cewek bisa belajar dari Susi yang nggak sungkan untuk membuat gebrakan demi perubahan. Jangan lagi kepentok diskriminasi gender, perempuan memang sudah seharusnya berkontribusi nyata untuk negara, sesuai bidang dan kapabilitasnya. Setuju nggak nih, girls?

ADVERTISEMENTS

Dengan tato, rokok, dan hanya lulusan SMP, kapabilitasnya sempat diragukan banyak orang. Tapi, Susi bisa menjawab itu semua dengan aksi nyatanya untuk Indonesia

Bu Menteri dan tatonya.

Bu Menteri dan tatonya via Trendezia.com

Tak sedikit orang yang meragukan kapabilitas Susi di awal pengangkatannya sebagai menteri kelautan dan perikanan. Hal ini terkait dengan latar belakang pendidikannya yang hanya lulusan SMP. Namun, banyak masyarakat yang akhirnya percaya setelah mengetahui sepak terjangnya sebagai pengusaha yang terbilang gemilang. Terlebih, kinerjanya setelah menjabat sebagai menteri juga tak bisa dipandang sebelah mata. Gebrakannya demi melindungi laut nusantara patut diapresiasi. Seiring berjalannya waktu, masyarakat akhirnya mengakui kapabilitas Susi sebagai menteri.

Perempuan yang kerap berbicara dalam Bahasa Inggris yang fasih ini dikenal punya penampilan yang nyentrik, ia punya tato di kakinya. Tak hanya itu, menteri satu ini juga santai saja merokok di hadapan khalayak. Ya sudahlah yah, jangan menilai orang dari penampilan luarnya, tapi dari perilakunya.

ADVERTISEMENTS

Nggak punya gelar yang mentereng bukan berarti kamu nggak melakukan apa-apa, kamu bisa belajar dari menteri Susi yang mampu memberi sumbangsih untuk negeri

Susi juga pernah kuliahi mahasiswa Harvard.

Susi juga pernah kuliahi mahasiswa Harvard via tempo.co

Menteri Susi bisa menjadi inspirasi kita semua untuk bertekad kuat memberi sumbangsih buat negara. Kamu nggak harus bergelar doktor dulu untuk berkontribusi pada tanah air. Toh, sepak terjangmu nggak hanya dinilai dari pengusaan teori tapi juga realisasi. Susi memang hanya lulusan SMP, tapi kualitas pemikiran dan tindakannya untuk tanah air sudah setingkat doktor. Jadi, jangan menunggu berpendidikan dan kaya dulu guna berkontribusi untuk Indonesia. Buat seusia kita yang masih muda dan tengah menimba pengalaman, mengabdikan diri menjadi guru di pulau terluar Indonesia juga sudah termasuk aksi nyata untuk negeri. Langkah kecil, namun nyata jauh lebih bernilai.

Ini nih, pejabat pemerintahan yang layak jadi idola. Bukan pejabat pemerintahan yang selalu pasang pencitraan, tapi kerjanya ongkang-ongkang kaki doang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Belum bisa move on dari Firasat-nya Dewi Dee.