Kegagalan, sebagaimana keberhasilan, adalah dua kemungkinan yang niscaya dalam sebuah usaha. Jika berhati-hati, keberhasilan bisa kamu dapati. Namun jika lalai, kegagalan lah yang akan kamu hadapi.
Gagal memang bisa membuat kita merasa tak cakap. Tapi, kita tidak perlu mengutuki atau menakutinya. Mengapa? Karena di baliknya, ada berbagai keuntungan yang bisa membentuk kita menjadi pribadi yang lebih apik. Keuntungan apa saja, sih? Simak artikel berikut, yuk.
ADVERTISEMENTS
1. Dengan Gagal, Kamu Akan “Dipaksa” Mendapat Keahlian Baru
Kamu diberi tugas untuk membuat film pendek. Setelah melalui proses yang panjang dan melelahkan, ternyata kamu tidak berhasil mendapat nilai yang diharapkan. Kecewa pasti jelas terasa. Namun kalau sebelumnya kamu tidak mencoba, siapa yang akan menyangka bahwa kamu mampu menjadi seorang sutradara sekaligus editor dan penulis skenario sebuah film?
Menghadapi tantangan dan kegagalan membuat kita mampu mengerahkan seluruh kemampuan yang dimiliki, bahkan hingga kemampuan yang sebelumnya tidak tahu kalau kita miliki. Pada keadaan yang terpaksa, adrenalinmu akan terpacu dan membuatmu bisa melakukan hal yang selama ini kamu pikir di luar kemampuanmu. Misalnya, kamu dulu tidak bisa menggunakan software video editor sama sekali, namun karena tugas ini kamu dipaksa untuk bisa. Akhirnya, kamu pun menjadi cukup lihat dalam mengedit video dan itu menjadi keahlian baru untukmu.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
2. Setelah Gagal, Kamu Tak Lagi Punya Alasan Untuk Tinggi Hati
Selama ini kamu mendapuk diri sebagai yang terbaik. Kamu merasa tidak ada yang bisa menggeser kedudukanmu. Rasa tinggi hati membuatmu tidak sadar bahwa masih banyak di luar sana yang lebih baik darimu.
Saat kegagalan menghampiri, kamu akhirnya mengerti bahwa di atas langit masih ada langit. Predikat ‘terbaik’ yang selama ini kamu dapat tidak seharusnya membuatmu tinggi hati. Sebaliknya, ini justru harus memacumu untuk tak cepat berpuas diri. Jangan sampai, akibat berada di tempat yang terlalu tinggi, kamu gagal menyadari betapa dekatnya kamu dengan jurang.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. Setelah Gagal, Kamu Akan Menyadari Bahwa Pertolongan Orang Lain Itu Perlu
Orang dengan ambisi tinggi sering diidentikkan memiliki superhero-syndrome. Mereka selalu merasa bisa melakukan semua hal dan menyelesaikan semua masalah sendiri, tanpa bantuan orang lain. Memang ada baiknya: kamu jadi tidak perlu menyusahkan orang lain. Tapi di sisi lain, masalah yang terlalu berat juga bisa menyulitkanmu dan membuatmu terseret pada kegagalan.
Saat akhirnya gagal, kamu menyadari bahwa ada kalanya pertolongan orang lain itu diperlukan. Banyak hal yang ternyata di luar kemampuanmu dan tidak bisa kamu selesaikan sendiri. Pola pikirmu yang menganggap bahwa pertolongan adalah tanda kelemahan pun perlahan berganti. Sekarang kamu mengerti: meminta pertolongan adalah tanda bahwa kamu cukup bijaksana untuk menyadari kemampuan orang lain.
4. Paling Tidak, Kegagalan Bisa Menjawab Rasa Penasaran Akan Kemampuanmu yang Sebenarnya
Selama ini kamu selalu penasaran, bagaimana jika dengan suara pas-pasan ini kamu mengikuti seleksi anggota paduan suara di kampus. Namun, kamu selalu ragu untuk memutuskan untuk ikut atau tidak. Kamu terlalu takut akan ditolak dan gagal untuk bergabung dengan tim paduan suara.
Buang jauh-jauh rasa ragumu tersebut dan mantapkan diri untuk mengikuti seleksi tersebut. Tidak ada yang salah dari mencoba, walaupun hasilnya tidak selalu sesuai harapan. Jika memang kamu gagal, itu tidak mengapa karena setidaknya rasa penasaranmu selama ini sudah terjawab. Kamu tidak lagi bertanya-tanya “kalau aku melakukan ini akan bagaimana ya?” di dalam hidupmu. Tidak ada lagi rasa penasaran yang menjerat karena semuanya telah terjawab.
5. Setelah Gagal, Kamu Bisa Menjadi Pribadi yang Lebih Tangguh
It’s the pain that brings the gain
Kegagalan memang membuatmu jatuh, tapi tidak lantas membuatmu lemah. Kamu harus bangkit dan kembali meniti tangga kesuksesan. Kalau kamu menyerah dan memilih untuk berhenti, kamu tidak akan ke mana-mana; tetap di bawah, tepat di mana tempatmu jatuh.
Ketika bangkit, secara perlahan kamu memperbaiki lubang-lubang kegagalan dan menebalkan pertahananmu untuk tidak jatuh ke lubang yang sama. Kamu akan lebih hati-hati dalam bersikap dan membuat keputusan. Kamu tahu di depan nanti memang masih banyak jalanan yang berlubang, tapi tidak perlu lagi takut untuk menghadapi hal itu. Dari kesalahan sebelumnya kamu, sudah belajar bagaimana menghindari kegagalan.
6. Karena Pernah Gagal, Kamu Bisa Tahu Apa Kelemahanmu
Kamu tidak biasa untuk mengunci pintu rumah saat akan pergi ke luar. Suatu hari, rumahmu kemalingan karena tidak terkunci dengan baik. Barang-barang berharga yang hilang membuatmu cukup terpukul dan menyalahi diri sendiri karena lalai mengunci pintu rumah.
Namun, dari kelalaian ini pun kamu belajar dan mengetahui di mana letak kelemahanmu. Kamu yang tadinya sering luput dalam hal keamanan, sekarang menjadi lebih hati-hati dalam menjaga barang. Lubang-lubang yang bisa membuatmu gagal, kamu perbaiki dan dijadikan pijakan untuk melangkah naik ke tangga berikutnya. Kamu tidak ingin lalai lagi, lalu masuk ke lubang yang sama dan kehilangan barang berharga lain untuk kedua kalinya.
7. Di Saat Kamu Paling Terpuruklah, Kamu Bisa Tahu Siapa Teman Sejatimu
Selama ini kamu merasa memiliki teman yang banyak. Kamu tidak pernah kesepian karena selalu ada orang yang bisa kamu ajak berbincang dan bersenang-senang. Namun saat kamu sedang berada di titik terbawah di hidupmu, semua terasa berbeda. Orang-orang yang selama ini kamu anggap teman di kala suka, tidak hadir di saat kamu berduka. Hanya beberapa saja yang bertahan, sementara sisanya hilang.
Orang-orang yang berhasil bertahan di saat kamu berduka adalah temanmu yang sejati. Kamu mungkin sering luput mengajak mereka bersenang-senang, tapi mereka tidak pernah tega membiarkanmu sendirian. Mereka yang membantumu untuk bangkit perlu untuk dijaga. Jangan sampai mereka pergi, karena yang sejati tidak akan pernah bisa kamu ganti.
8. Setelah Gagal, Kesuksesan yang Kamu Raih Akan Terasa Begitu Manis
Kamu pasti tahu ekspresi puas dan bangga di wajah para pemain bola setelah berhasil menjuarai Piala Dunia ‘kan? Itulah perasaan yang akan kamu dapatkan saat telah berhasil melewati berbagai rintangan dan kegagalan selama berjuang. Rasa bahagia yang tidak sekedar perasaan, tetapi juga buah dari suatu perjuangan.
Perjalanan panjang ini membuatmu sadar, bahwa sukses dan mimpi tidak selamanya berhiaskan pelangi. Ada hujan dan petir yang siap menghadang, tapi itu tidak membuatmu menyerah. Kamu terus meniti tangga kesuksesan dari bawah hingga akhirnya berhasil membawamu ke puncak. Semua pahitnya kegagalan tidak lagi terasa tergantikan dengan manisnya kesuksesan.
Kegagalan memang sebuah bukti adanya kelalaian dalam diri kita. Namun tidak lantas membuatmu terpuruk. Manfaatkan ruang kegagalan tersebut untuk memperbaiki diri dan jadikan pijakan untukmu bangkit kembali.