Tak selamanya kamu bisa berdamai dengan kenyataan. Mungkin saja dalam bayanganmu, seharusnya kamu bisa mendapat kondisi yang lebih baik lagi dari keadaan yang sekarang. Apalagi mengingat besarnya usaha yang sudah kamu keluarkan.
Tapi mengeluh atau meratap juga tak elok untuk dilakukan. Kamu bukan satu-satunya orang di dunia ini yang sedang merasa tidak nyaman, bukan pula manusia yang diuji dengan seberat-beratnya ketidakadilan. Mengeluh dengan berlebihan adalah sama dengan menafikan mereka yang penderitaannya jauh lebih hebat dari yang sekarang kamu rasa.
Lebih jauh lagi, mungkin saja ketidaknyamanan yang kamu rasakan ini hanyalah kelas akselerasi. Agar dirimu lebih cepat menggenggam apa yang sudah lama hanya jadi mimpi. Agar keberhasilanmu terasa lebih manis, suatu hari nanti.
ADVERTISEMENTS
Kita tak selalu tahu kenapa kita diuji. Mungkin kamu justru tergelitik mempertanyakan apa yang pernah kamu lakukan sampai diganjar dengan ini
“Kalau ini karma, memang dulu aku pernah ngapain, ya?”
Kita memang sering seperti ini. Bertanya apa yang pernah kita lakukan di masa lalu sampai dianggap pantas diuji. Padahal ujian atau ketidaknyamanan toh bisa menimpa siapa saja, baik atau buruk tindak-tanduknya di masa lalu. Dan toh ujian tak selalu berarti hukuman. Mungkin dengan menurunkannya, Tuhan hanya ingin melihat seberapa lama hamba-Nya bertahan.
Keadaan memang tak selalu senyaman bayangan kita. Tidak pula selalu sesuai dengan apa yang diinginkan manusia. Namun, bertanya apa yang kamu lakukan hingga pantas diganjar cobaan bukanlah jalan keluar. Berpikir apa yang bisa kamu lakukan untuk bertahan, akan lebih membantumu melewati ketidaknyamanan yang kamu rasa sekarang.
ADVERTISEMENTS
Mungkin ini saatnya memplester bibir dan lebih banyak beraksi. Menganggap cobaan ini kelas akselerasi, agar lebih cepat meraih mimpi
Ada banyak yang bisa kamu lakukan selain mengeluh dan memasang wajah muram. Jika di semester lalu kamu sudah mencurahkan 80% tenagamu untuk meraih nilai baik, semester ini energi yang kamu kerahkan harus lebih dari 80%. Jika 4 draf cerpenmu dikembalikan redaksi koran nasional dan mendapat penolakan, bulan ini buatlah 5 draf cerpen — sehingga kamu masih punya satu kesempatan lagi ketika empat cerpen pertamamu ditolak kembali. Jangan pernah mengatakan kamu sudah melakukan segalanya. Sering kali, pernyataan itu kurang tepat adanya.
Ketika ketidaknyamanan itu mulai mengikis kesabaranmu, anggaplah ini kelas akselerasi. Kamu perlu dikuatkan oleh situasi yang tidak mengenakkan agar perjalananmu yang selanjutnya — untuk menggapai impian — berjalan lancar.
Lagipula, bukankah sesuatu akan terasa lebih manis jika digapai lebih dulu dengan banyak pengorbanan? Tentu ada rasa puas di akhir hari yang membuat perjuanganmu selama ini terasa layak dan tepat dilakukan, bukan?
Jangan menyerah dengan segala ketidaknyamanan yang kamu rasakan. Kamu akan berterima kasih telah melaluinya, ketika saat-saat yang lebih baik telah datang.