Di usia 30 tahun, banyak sekali hal yang berubah secara drastis dalam kehidupan kamu. Kalau di usia 20-an kamu sibuk menyambangi eksperimen hidup dan melakukan tantangan mendebarkan, di usiamu yang sudah menginjak kepala tiga kamu diharapkan menjadi lebih dewasa dan matang.
Usia kepala tiga bukan lagi waktu yang tepat untuk berbuat kesalahan bodoh seperti saat kamu masih berusia 20-an. Kesalahan-kesalahan seperti ini, misalnya…
ADVERTISEMENTS
1. Mencintai orang yang salah
Sebelum dipertemukan dengan orang yang tepat, kamu akan bertemu dengan orang-orang yang salah. Kamu mati-matian berusaha memberikan segalanya dari dirimu, hanya untuk mengerti bahwa hasil yang datang tak selalu mencerminkan keadilan.
Orang akan datang dan pergi dari hatimu. Tak peduli seberapa sakit akibat dari mencintai orang yang salah, kamu bisa belajar dari pengalaman ini. Hanya dari sinilah kamu bisa belajar mengerti cinta yang seperti apa yang sebenarnya kamu butuhkan dalam hidupmu.
ADVERTISEMENTS
2. Percaya pada orang yang tak pantas dipercaya
Jika seseorang baik di depanmu, bukan berarti dia juga akan berlaku baik di belakangmu. Percaya pada orang yang salah memang bisa membawa banyak hal: dari gangguan hingga kehancuran reputasi pribadi. Tapi dari sini, kamu jadi tahu rasanya dikhianati. Jika kamu pernah mengalaminya, kamu akan belajar untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Kamu pun akan menjadi lebih waspada.
ADVERTISEMENTS
3. Menghakimi orang dari tampilan luarnya
Sering kita lupa bahwa kita nggak akan pernah tahu bagaimana pribadi orang lain yang sebenarnya sebelum kita benar-benar mengenalnya. Dari kesalahan ini, kita bisa belajar betapa prasangka bisa menjadi hal yang jahat. Bisa saja orang yang kamu sangka jahat ternyata dia adalah orang yang akan senantiasa membantumu nanti.
ADVERTISEMENTS
4. Membiarkan orang lain membodohimu
Kadang karena kamu terlalu baik hati, kamu membiarkan orang lain menginjak harga dirimu. Kamu tak membela diri ketika orang menjelek-jelekkan kamu di depan umum atau menyebarkan kebohongan tentang dirimu. Apa yang bisa kamu pelajari dari hal ini adalah agar kamu bisa lebih menghargai dan melindungi dirimu sendiri. Kamu, sebagaimana manusia-manusia lain di dunia ini, sepenuhnya berharga.
ADVERTISEMENTS
5. Makan-makanan yang nggak sehat
Di usia 20-an, kamu membiarkan makanan sampah, goreng-gorengan, dan camilan banyak lemak menumpuk di dalam tubuhmu. Kamu makan apa saja, kapan saja, dimana saja, sesuai mood — dan nggak ada masalah kesehatan berarti yang dihasilkan dari sini. Kalau metabolisme kamu ajaib, kamu mungkin juga tidak perlu khawatir perutmu menggendut.
Tapi ingatlah, tubuhmu tidak akan bisa sehebat itu seiring bertambahnya usiamu. Kalau kamu nggak menjaga kesehatan makananmu dari sekarang, efeknya pasti akan terasa di hari tua.
ADVERTISEMENTS
6. Keluar rumah terlalu malam
Di usia 20-an, kamu sudah bisa menghirup yang namanya kebebasan. Pergi keluar rumah hingga larut malam — bahkan kadang sampai matahari terbit lagi — tidak ada yang bisa melarang. Tubuhmu pun masih kuat-kuat saja menahan dinginnya angin malam.
Saat sudah menginjak usia 30-an nanti, kamu tidak bisa lagi menganggap remeh kesehatan tubuhmu. Karena tuntutan hidup yang semakin besar, kamu pun harus pintar-pintar mengatur waktu. Tidak setiap malam kamu bisa keluar bersama teman-teman.
7. Begadang
Jaman-jaman masih kuliah, kamu pasti akrab banget dengan yang namanya begadang. Entah untuk mengerjakan tugas, atau cuma karena ingin nonton film. Saat usiamu menginjak kepala tiga, kamu akan sadar kalau kebaisaan ini akan berefek buruk pada kesehatanmu. Nggak main-main: kebiasaan begadang bisa membuatmu lebih cepat mati.
Selain itu, di usia 30-an kamu pasti akan semakin tahu bagaimana senangnya kamu bisa tidur cepat sepulang dari kantormu.
8. Menabung cuma untuk traveling dan bersenang-senang
Usia 20-an memang waktu yang sangat ideal untuk pergi berkelana melihat indahnya dunia. Beban hidup belum sepenuhnya datang, sementara kamu sudah cukup dewasa untuk keluar dan bertualang. Pasalnya, di usia 20-an gajimu biasanya juga tidak seberapa. Kamu harus kerja keras mencari uang demi melakukan traveling ke destinasi-destinasi mahal.
Traveling sah-sah saja, tapi jangan sampai itu membuatmu lupa tentang kewajiban finansialmu yang lain. Kredit kendaraan, kredit rumah, anggaran hidup sehari-hari: hal-hal ini sudah perlu kamu atur selagi muda. Jangan tunggu sampai usiamu 30 tahun!
9. Melakukan pekerjaan yang kamu benci
Ketika pertama kali bekerja, yang kamu pikirkan hanyalah persoalan gaji dan gengsi. Kamu bekerja di tempat yang bisa membayarmu dengan gaji yang besar, tapi sebenarnya kamu nggak menyukai pekerjaanmu sendiri.
Ketika kamu menginjak usia yang sudah cukup matang, kamu akan sadar bahwa ada yang nggak bisa diukur dengan uang. Gaji yang besar ternyata tidak bisa memberimu kebahagiaan. Sebelum usiamu semakin tua, kamu harus segera menemukan pekerjaan yang memang bisa mengembangkan kapasitasmu sebagai seorang individu.
10. Terlalu mudah menghambur-hamburkan uang
Di awal usia 20-an, mungkin biaya hidupmu masih ditanggung oleh orang tuamu. Saat kamu sudah mulai bekerja, kamu juga masih menggunakan gajimu untuk keperluan diri sendiri. Kamu masih belum punya tanggungan apa-apa, sehingga kamu bisa dengan entengnya belanja ini-itu tanpa pikir panjang.
Ketika menginjak usia 30, mungkin kamu sudah menikah. Penghasilanmu tentu tidak untuk dirimu seorang. Kamu akan sadar bagaimana susahnya mencari uang. Dan kamu akan jadi lebih bijak lagi dalam menggunakan uangmu.
11. Dipecat dari perusahaan
Karena masih muda, beberapa dari kita tidak terlalu serius dalam bekerja. Kita menggampangkan tugas-tugas yang ada, sementara kepribadian kita pun ternyata mengganggu bagi para rekan kerja. Akibatnya, tanpa disangka-sangka kita dikenai pemutusan hubungan kerja.
Jangan putus asa. Pengalaman ini bisa mengajarkanmu untuk memperbaiki diri. Selain itu, pemecatan juga tak selamanya dikarenakan kamu malas. Bisa jadi kamu diberhentikan karena kemampuanmu memang nggak cocok dengan apa yang diperlukan perusahaan. Kalau sudah begini, apa yang terjadi padamu tidak bisa sepenuhnya disalahkan padamu.
12. Tidak mengalirkan uang tabunganmu
Masih banyak yang berpikir bahwa cara agar kita bisa mapan dan kaya adalah dengan menabung sebanyak-banyaknya. Sayang sekali jika kita masih berpikiran kolot seperti itu. Di usia yang masih muda kamu masih sangat produktif. Kamu bisa dengan mudah mencari uang, dan sayang jika uang tabunganmu tidak kamu manfaatkan seperti contohnya berinvestasi.
Banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk memanfaatkan uangmu, lihat caranya di sini. Dengan begitu, bukan suatu hal yang mustahil kamu bisa jadi orang kaya di usaia 30 tahun!
13. Tak cukup menghabiskan waktu dengan orang tua
Semakin bertambah usiamu, kamu akan semakin sering meninggalkan orang tuamu. Orang tuamu juga sangat mendukungmu, meski diam-diam tidak rela melihatmu pergi.
Tapi seringkali kamu keasyikan dengan lingkungan barumu, hingga kamu lupa untuk menjenguknya. Ketika sesuatu hal buruk menimpa orang tuamu, kamu baru sadar bahwa waktu berkumpul bersama orang tua adalah momen yang paling berharga dalam hidupmu.
14. Sibuk mencari uang hingga lupa cara menikmati hasil kerjamu
Dengan kondisi fisik yang masih prima dan semangat kerja yang masih bergelora, kamu menjadi seorang pekerja keras dengan jam kerja yang hampir mustahil. Kamu berambisi untuk mencari uang sebanyak-banyaknya untuk tabungan masa depanmu. Tapi dengan ambisimu itu, kamu lupa menikmati hasil kerjamu. Di usiamu yang ke 30 tahun, kamu baru sadar jika kamu terlalu tua untuk bisa menikmati hasil kerjamu yang seharusnya kamu rasakan ketika masih muda.
15. Kamu nggak berusaha mencari relasi
Mungkin kamu pemalu, atau mungkin kamu memang punya kendala dalam berkomunikasi dengan orang. Akibatnya, kamu melewatkan banyak kesempatan untuk mencari sebanyak-banyaknya relasi. Padahal, memiliki banyak relasi akan memudahkan hidupmu di masa depan. Berbagai kesempatan bisa datang padamu lewat cara dan waktu yang tak disangka-sangka. Mau nggak mau, kamu harus belajar bagaimana cara yang baik untuk berkomunikasi dengan orang.
16. Nggak mengasah bakat yang kamu punya
Kamu punya bakat di bidang tertentu, tapi kamu nggak berusaha untuk mengasahnya. Karena sesuatu dan berbagai hal, kamu menyia-nyiakan kesempatan belajar dan mengembangkan bakatmu. Padahal, bakat yang diasah bisa membuatmu mencapai kepuasan pribadi sekaligus membantu orang lain. Selain itu, bakat yang diasah juga bisa membawa keuntungan finansial yang tidak kecil.
Asahlah bakatmu selagi muda. Bakat yang tumpul lama-kelamaan menjadi terpendam, untuk kemudian selamanya hilang.
17. Menyia-nyiakan masa sekolah
Saat sekolah dulu, mungkin kamu lebih banyak memikirkan soal cinta, pacaran, dan main bersama teman-teman. Padahal saat masih sekolah kamu punya banyak kesempatan mencari beasiswa, organisasi, dan pertukaran mahasiswa dengan mudah. Kamu nggak sadar bahwa ada banyak hal yang bisa kamu dapatkan dari statusmu sebagai seorang pelajar.
18. Melupakan teman-teman demi pacar
Menghabiskan sebagian besar waktumu bersama pacar adalah hal yang wajar dan menyenangkan. Tapi kalau isi duniamu hanya pacar, kamu bisa kehilangan teman-teman baikmu yang dulu. Ingat: mereka lah yang selalu ada saat kamu sedang terpuruk. Mereka juga bisa menjadi penengah saat pacar jadi musuh nomor satumu. Suatu saat nanti, kamu akan sadar kalau teman adalah orang-orang yang berarti dalam hidupmu.
19. Mengumbar masalah pribadi di media sosial
Marah-marah, bersikap sinis, dan meluapkan emosi negatif lainnya di media sosial tidak akan menyelesaikan masalah di dunia nyata. Ketika kamu sudah semakin dewasa, kamu akan lebih memahami batas antara yang privat dan yang publik. Privasi adalah hal yang menjadikan dirimu seperti sekarang ini.
20. Mengikuti impian orang lain
Saat masih muda, kamu seringkali terpancing untuk membandingkan dirimu dengan orang lain. Pada akhirnya kamu terobsesi menjadikan dirimu seperti apa yang orang lain katakan. Kamu melupakan apa sebenarnya hal-hal yang kamu inginkan.
Saat usiamu sudah 30 tahun, kamu akan tahu bahwa mengejar mimpimu sendiri itu penting. Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati nurani kita hanya akan membuat kita tak bahagia.
Jangan berkecil hati! Dari kesalahan-kesalahan tersebut, yang terpenting adalah kemampuanmu memetik pelajaran. Di sisi lain, bukan berarti kita harus berbuat semua kesalahan di atas agar menjadi orang yang lebih baik. Menjadi tahu bahwa hal-hal di atas bisa berakibat fatal dapat mencegahmu melakukan hal-hal itu di masa depan.
Semoga di usiamu yang 30 nanti, kamu tidak akan melakukan kesalahan-kesalahan bodoh lagi.