Kenapa Membeli Pengalaman Bisa Lebih Baik Dari Sekadar Membeli Barang

Apa sih hal yang paling berharga buatmu? Jawabannya tentu berbeda-beda. Mungkin di antara kamu ada yang menjawab berupa benda, manusia, atau juga kenangan.

Nah, sebagai anak muda yang masih punya energi dan kesempatan untuk melakukan banyak hal, rasanya sayang aja kalo uang yang kamu miliki semata-mata hanya digunakan untuk membeli barang-barang. Tentu saja berinvestasi pada barang itu sama sekali gak salah. Tapi, menyisihkan sebagian uangmu untuk membeli pengalaman itu juga gak kalah pentingnya.

Biar kamu semakin teryakinkan, ini dia beberapa alasan kenapa kamu mesti membeli pengalaman selagi muda.

ADVERTISEMENTS

1. Musibah bisa menimpa tanpa diduga. Ketika musibah itu datang, pengalamanlah satu-satunya hal yang sudah pasti akan bertahan.

Pascabencana / Foto: Christian Åslund.

Pascabencana / Foto: Christian Åslund. via www.christian.se

Sama halnya dengan kelahiran dan kematian, kita juga gak akan pernah tahu kapan musibah akan menimpa kita. Bencana banjir, kebakaran, gunung meletus, gempa bumi serta tsunami… semua itu mengingatkan kita bahwa hidup kita itu rapuh banget dan bisa berubah dalam sekejap. Segala harta benda kita juga bisa lenyap dari tangan tanpa peringatan sebelumnya.

Lain halnya dengan sebuah pengalaman. Mereka akan terus menjadi bagian dirimu selamanya. Kamu bisa aja kehilangan album foto kenangan, tapi perasaan saat kamu pertama kali mendaki gunung, backpacker-an di negeri orang, atau senja yang kamu nikmati bareng orang terkasih, bakal terus tinggal dalam dirimu.

ADVERTISEMENTS

2. Suatu saat, barang-barangmu akan ketinggalan zaman, hilang, atau rusak. Pengalaman masih akan tetap utuh.

Suatu saat barangmu bakal ketinggalan zaman.

Suatu saat barangmu bakal ketinggalan zaman. via olga-4711.tumblr.com

Kamu masih menyimpan celana cutbray di lemari? Atau, mungkin gawaimu tiap tahun ganti? Yah, mengikuti tren fashion maupun teknologi tentu sah-sah aja. Tapi, menikmati hal baru juga perlu.

Jadi, alih-alih belanja di mal yang gitu-gitu aja, kenapa kamu gak mencoba liburan ke Derawan bareng pacar? Atau, mungkin sekadar memacu adrenalinmu dengan berseluncur menggunakan wakeboarding di gumuk pasir pantai Parangkusumo?

ADVERTISEMENTS

3. Gak cuma itu, nilai barangmu juga terus berkurang seiring waktu.

Nilainya bakal terus berkurang.

Nilainya bakal terus berkurang. via www.technobuffalo.com

Selain benda-benda seni, emas, dan tanah, nilai barang-barangmu tentu akan menyusut, semakin lama semakin murah. Harga smartphone yang kamu beli tahun lalu kini mungkin hanya bernilai setengahnya. Baju-baju yang kamu beli mahal juga mungkin akan berakhir sebagai barang sumbangan.

Tapi, pengalaman yang kamu dapatkan itu gak ternilai harganya. Apa yang bisa menggantikan pengalamanmu berkejaran dengan lumba-lumba saat sunrise di Pantai Lovina? Atau mungkin rasa antusiasmemu saat menonton konser Metallica? Uang gak akan pernah bisa menggantikan kenangan manis yang kamu lalui.

ADVERTISEMENTS

4. Lama-lama, barang-barangmu bakal bertumpuk dan berserakan.

Kalo dulu kamu cuma perlu satu lemari buat bajumu, kini ini butuh dua, apa besok bakal nambah jadi tiga? Barang-barang yang semakin banyak bakal makan tempat yang lebih luas buat menyimpannya. Jangan lupa hitung juga waktu dan tenaga yang kamu perlukan untuk membereskan dan merawat semuanya. Terus, kalo pindahan gimana tuh?

Dengan gak terikat pada barang-barangmu, kamu bakal punya banyak kesempatan untuk mendapatkan pengalaman baru. Kamu cukup mengepak barang seperlunya dan pergi ke suatu tempat yang berbeda. Gunung, pantai, atau mungkin kota?

ADVERTISEMENTS

5. Salah satu hal yang paling manis dan akan kamu ingat seumur hidup adalah saat dimana kamu berbagi pengalaman.

Pengalaman adalah sesuatu yang bisa dibagi.

Pengalaman adalah sesuatu yang bisa dibagi. via randomthoughtsofdrunkard.blogspot.com

Barang-barang cuma akan jadi milik satu orang. Bajumu akan jadi milikmu seorang sampai kamu “mewariskannya” ke adikmu. Kalopun digunakan orang lain, mereka cuma meminjamnya.

Tapi, pengalaman adalah sesuatu yang bisa kamu bagi gak hanya dengan orang-orang terdekatmu, tetapi juga dengan orang asing. Bayangkan kamu mendaki Gunung Prau bersama sobat-sobat kentalmu, atau sekadar menonton film kesukaan kalian sama-sama di bioskop. Pengalaman itu gak cuma jadi milikmu seorang, tapi juga menjadi milik mereka dan akan terus tersimpan sebagai kenangan berharga.

ADVERTISEMENTS

6. Sebuah pengalaman bisa mengubahmu menjadi orang yang sama sekali baru.

Pengalaman mengubah dirimu.

Pengalaman mengubah dirimu. via everafterhoneymoonsblog.com

Barang-barang yang kamu miliki cuma mampu mengubah penampilan luarmu. Tapi, pribadimu sendiri gak akan berubah jika kamu belum beranjak untuk membeli pengalaman. Sebuah pengalaman, sekecil apapun itu, bisa menginspirasimu dan mengubahmu menjadi orang yang sama sekali baru. Karena, dari sanalah kamu bisa mendapatkan wawasan baru, bertemu dengan orang-orang yang berbeda latar belakang, bahkan menemukan cinta yang baru.

7. Jadi, mumpung masih muda, jangan menunda-nunda!

Mumpung masih muda, hajar aja.

Mumpung masih muda, hajar aja. via ceveritt.com

Sebagian dari kamu mungkin berpikir untuk traveling atau jalan-jalan setelah mapan nanti. Well, sayangnya masa mudamu gak bisa menunggu. Kamu gak tau apa yang akan kamu lewatkan jika kamu menunda untuk menginvestasikan uangmu pada pengalaman. Siapa tahu besok tanggunganmu banyak, atau waktumu jadi tersita buat bekerja. Selama masih punya kesempatan, kejar pengalaman-pengalaman itu sekarang!

8. Karena, kesuksesan gak melulu diukur dengan materi.

Ukuran sukses tiap orang memang berbeda-beda. Tapi, sukses itu gak melulu mesti diukur dengan materi kok. Kamu bisa menikmati saat-saat sekarang dan hidup dengan sebaik-baiknya; itu juga salah satu bentuk kesuksesan lho.

Pencapaian memang bisa digapai lewat banyak hal, baik materi maupun pengalaman. Tapi, masa mudamu itu terlampau singkat untuk dihabiskan tanpa mengecap pelajaran hidup dari berbagai tempat. Jadi, mulai beli pengalaman dari saat ini, yuk!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pengagum senja dan penggubah lamunan menjadi kata. Doyan makan pisang goreng di sela-sela waktunya.