Biasanya, menjelang tahun baru kamu bakal sibuk bikin berbagai resolusi. “Tahun depan mau ngapain ya?”, begitulah kira-kira yang sibuk dipikirkan. Nah, resolusi-resolusi yang belum tercapai semisal ingin menjadi dewasa seutuhnya kamu tulis ulang untuk tahun depan. Yah, siapa tahu bisa terwujud di tahun mendatang.
Tahun 2019 tinggal menghitung hari. Malu jika kamu masih menjadi pribadi yang belum dewasa. Katanya sih, kurang baik kalau tak ada perubahan yang lebih positif dari tahun sebelumnya. Daripada sibuk mikirin akhir tahun ke mana, lebih baik berkaca lagi yuk. Lakukan delapan perubahan berikut ini agar di 2019 kamu beneran sudah dewasa dan telah say good bye dengan pribadimu yang dulu.
ADVERTISEMENTS
1. Bangun pagi dan mulai aktivitasmu sebelum jam 10 atau menjelang siang. Kan katanya mau berubah, masa masih bangun kesiangan?
Orang yang sudah dewasa identik dengan dirinya yang pandai mengatur waktu. Jadi, nggak ada lagi kesiangan gara-gara lembur kerja atau begadang karena maraton drama korea. Karena itu, ubah kebiasaan bangun siangmu dan paksa diri untuk mulai beraktivitas sebelum jam 10 atau menjelang siang hari.
ADVERTISEMENTS
2. Jangan membuat janji kalau kamu nggak bisa memenuhi. Malu ih menjadi orang tak pernah menepati janji
Seperti apa rasanya sering dijanjikan orang, tapi tak ditepati olehnya? Kamu pasti kesal dan sulit melupakan. Maka dari itu, jangan ikutan seperti dia yang bikin janji kalau kamu tak bisa memenuhi. Jujurlah dengan kemampuanmu seperti apa. Toh, orang lain justru akan lebih menghargai dengan sikap dirimu yang apa adanya.
ADVERTISEMENTS
3. Kurangi main ponsel deh. Tahun sudah berganti, saatnya ubah kebiasaan ini dengan hal realistis lain
Era milenial memang serba dunia maya. Maka tidak heran kalau kamu sibuk pegang gadget ke mana-mana. Bukan cuma main media sosial (medsos) yang hits itu, tapi juga main games dan sok-sokan jepret sana-sini biar dibilang paham ilmu fotografi. Orang yang benar dewasa kelakuannya tak seperti ini. Mereka cenderung bijak menggunakan ponsel. Cukup seperlunya karena tahu kalau banyak hal lain yang realistis dan sudah menunggu.
ADVERTISEMENTS
4. Nggak perlu khawatir dengan opini orang. Hak mereka berpendapat dan hak kamu untuk tidak memusingkan omongan mereka
Baper mode on sering aktif ketika kamu dikritik berbagai hal. Bahkan, kamu yang cuma diberi saran saja sering merasa tersinggung dan berujung galau. Padahal, hak tiap orang berpendapat, pun demikian dengan hak kamu untuk nggak memusingkan omongan mereka. Toh, bakal banyak opini yang kamu dengar. Kalau kamu nggak selow sama hal itu, ya masalah bakal selalu muncul dari dalam dirimu sendiri.
ADVERTISEMENTS
5. Kembalikan lagi yuk hobi baca buku dan koran harian. Rasakan sensasi bedanya dengan baca informasi via online
Berita online memang mudah kamu kepoin. Tapi, bukankah lama-lama bikin kamu jenuh lantaran banyak notifikasi chatting dan email masuk? Fokuslah membaca berita dari media cetak seperti koran harian. Sama halnya kurangi baca E-Book dan bermanja-manja dengan hobi bacamu lagi lewat buku.
ADVERTISEMENTS
6. Tak perlu ragu lakukan apa-apa sendiri. Selama bisa, kenapa harus ditemani sih?
Dewasa itu ditandai dengan diri yang mandiri, apa-apa bisa lakukan sendiri misalnya. Sudah tak ada lagi pribadi yang masih tergantung teman atau minta ditemani orangtua. Saat kamu bisa melakukannya, percaya deh kamu bakal senang sekali.
7. Tunjukkan kepribadianmu lewat penampilan biar karaktermu menguat. Gaya apa yang paling kamu banget?
Nggak ada lagi kebingungan ketika mau beraktivitas kayak “Hari ini pakai baju apa ya?”. Karena orang yang dewasa sudah paham gaya sehari-hari yang mencerminkan kepribadiannya. Hal ini dilakukan agar karakternya menguat dan membuatnya percaya diri di depan banyak orang.
8. Rayakan kebahagiaan sekecil apapun. Karena kamu harus ingat kalau hal seperti itu belum tentu akan terulang lagi
Hal-hal yang bikin kamu senyum atau tertawa bisa menjadi hal yang sangat berharga di lain hari. Belum tentu pada 10 tahun mendatang, atau 5 tahun ke depan kamu bisa senyum dan tertawa disebabkan oleh hal yang sama. Bisa saja nanti-nantinya kamu sudah tak mengalami hal-hal kecil itu. Makanya, jangan pelit untuk rayakan tiap hal kecil yang membuatmu bahagia.
Mengubah kebiasaan bukan berarti mengganti jati diri sebenarnya. Kamu hanya berproses menjadi pribadi yang lebih baik saja, kok. Karena beragam hal di kemudian hari memang harus dihadapi dengan diri yang dewasa dan mandiri.