Pernahkah kamu mengambil waktu sejenak untuk merenungi hal-hal yang sudah kamu lalui? Mungkin kamu akan menemukan beberapa hal yang patut disyukuri, dan beberapa hal lain perlu dikoreksi. Nggak melulu kebiasaan buruk, sikapmu yang terlalu baik itu juga perlu diubah.
Tapi mengubah diri sendiri ini nggak kalah sulit dengan mengubah orang lain. Saat sudah mencoba, kita akan menemukan juga banyak excuse dan alasan yang bisa kamu gunakan untuk nggak mencoba mengubahnya. Ntar dulu, ntar dulu, sampai akhirnya nggak berubah-berubah. Apa kamu salah satunya?
Dalam #MisCur edisi 23 Januari 2020, beberapa kawan Hipwee sudah curhat tentang hal-hal yang ingin ia ubah dari dirinya. Seperti Miscur edisi sebelumnya, dalam menjawab miscur kali ini juga dibantu oleh Nurul Aini Ongkowidjoyo, S.Psi, M.Psi., salah satu psikolog di Riliv, aplikasi meditasi dan konseling online. Seperti apa curhatan dan cara orang mengubah sesuatu dalam hidupnya? Yuk, simak selengkapnya~
ADVERTISEMENTS
1. Emosi dalam diri manusia terkadang sulit dijinakkan. Tapi sulit bukan berarti nggak bisa kok~
“Aaamiin … Memiliki emosi itu tidak selamanya buruk lho. Justru hadirnya emosi menandakan kita manusia biasa. Namun, perlu diingat bahwa kita punya kekuatan penuh untuk mengendalikannya. Kenali diri sendiri, apa yang membuat kita bersemangat dan sedih. Jika sudah, yuk, curahkan energi berlebih kita untuk kegiatan lain yang bisa salurkan emosi tersebut. Misalnya olahraga, meditasi, yoga, dan melatih diri kita untuk berbelas kasih dengan berbagi ke sesama.”
Sebagaimana kata pepatah yang terkenal, “tak kenal maka tak sayang”. Mengenali diri adalah koentji. Dengan begitu, kita akan mengenali macam-macam emosi dalam diri serta pemicunya. Jadi, emosi juga akan lebih terkendali.
ADVERTISEMENTS
2. Meski hidup harus waspada, terlalu negative thinking kepada orang lain justru bisa merepotkan dirimu sendiri
“Stop over analysis. Yuk, belajar fokus sama personal goals. Toh, terlepas apa pun yang orang pikirkan, asal kita evaluasi dan do the best, well, we can just go ahead, babe.“
Itu sebuah kabar yang bagus karena kamu sudah bisa memberi dirimu sendiri jeda saat sudah terlalu emosi. Kamu sudah tahu apa yang perlu dan harus kamu lakukan. Tinggal dilanjutkan saja, nanti lama-lama akan terbiasa untuk nggak terlalu negative thinking ataupun emosian kepada orang lain.
ADVERTISEMENTS
3. Mengubah kebiasaan buruk yang sulit diterima itu butuh waktu dan disiplin untuk bisa diwujudkan
“Just do it, tidak ada kata nanti. Sebab yang namanya habit, terbentuk karena kebiasaan yang dilakukan selama bertahun-tahun. Jadi menghilangkannya juga tidak hanya dengan tekad tapi butuh disiplin sama diri, mulai dari mengurangi intensitas secara perlahan secara sadar hingga nantinya terbiasa.”
Kalau bisa diubah sekarang, kenapa harus menunggu nanti? Untuk sesuatu yang baik, bukankah harus disegerakan? Supaya ketika akhirnya menemukan pasangan, kamu sudah siap untuk yang lebih baik.
ADVERTISEMENTS
4. Komentar bernada body shaming dari orang lain memang buruk. Tapi kamu bisa menjadikannya piece of cake selama kamu mencintai dirimu sendiri
“Bulan tidak akan pernah bisa indah jika ia memaksa untuk bersinar seperti matahari. Kenali karakter diri. Kulit coklat? Make it exotic like a mocha. Badan kurus? Yuk, cari referensi pakaian yang cocok dengan kondisi kita. Gigi nggak rata? Kadang malah bikin cute, lho. Whatever the situation, you need to make it beaming. Aura sexy akan keluar kalau kamu merasa sexy dan tahu value kamu.”
Karena komentar orang lain itu nggak penting selama kamu mencintai dirimu sendiri dan tahu potensi istimewamu. Dari situ, kecantikan dan aura seksi bisa keluar, secara permanen, karena datangnya dari dalam.
ADVERTISEMENTS
5. Mimpi, rencana, dan ide-ide besar harus dikeluarkan dari kepala untuk menjadi sesuatu yang konkret. Tanpa usaha untuk mewujudkan ya selamanya akan menjadi wacana
“What’s on your mind, will be forever in your mind kalau nggak ada eksekusi. Do action, babe, paksa diri kamu untuk menyegerakan sesuatu.”
Supaya lebih mudah, coba mulai dari membuat to-do list harian dulu. Nggak perlu terlalu banyak, terlalu besar, ataupun muluk-muluk. Bisa berupa hal-hal keseharian saja. Tapi pastikan untuk benar-benar mencapainya. To-do list hari ini, ya harus selesai hari ini. Dari situ kamu bisa belajar untuk mulai mengusahakan perubahan dan tujuan-tujuan yang lebih besar.
ADVERTISEMENTS
6. Emosi yang nggak terkontrol, biasanya akan menimbulkan penyesalan di belakang
“Kecerdasan emosi adalah kecerdasan untuk memilah mana yang harus direspons dengan emosi dan mana yang tidak. Kadang untuk memilah tersebut kita harus mengalami kejadiannya terlebih dahulu, it’s okay, normal dan jika memang kita salah, kita bisa menciptakan situasi untuk memperbaikinya. Yuk, belajar menunda respons saat marah, dengan latihan pernapasan. Misalnya, menarik napas dalam, tahan sebentar, lalu embuskan. Kalau perlu, kita bisa kok (minta) time out untuk menghindari perdebatan yang sia sia.”
Nggak apa-apa kok kalau terkadang kamu masih suka kelepasan. Namanya juga masih proses belajar mengendalikan emosi. Nanti, lama-lama kamu akan semakin mahir juga. Semangat!
7. Memberi diri sendiri time out sebelum menanggapi sesuatu dengan emosi adalah cara untuk mengendalikan diri dan menghindari perdebatan yang sia-sia
“Sadari bahwa kita sebagai manusia pasti pernah salah, pun orang lain juga pasti nggak sempurna. Yuk, maklumi manusia sebagaimana manusia, yang ada kalanya seperti halnya kita yang ingin menang, orang lain pun begitu. Kita yang ingin diperlakukan baik, orang lain pun gitu. Yuk, bagaimana kalau kita sama-sama belajar, belajar memberi kesempatan orang untuk berusaha menyampaikan pendapatnya? Walaupun kadang itu sedikit membuat kita merasa tidak nyaman.”
Ketika kamu menemukan perbedaan pandangan, sebelum kamu meledak dan ngotot, cepat-cepat sadari bahwa setiap orang berhak mengutarakan pendapatnya sendiri. Lalu saat kamu mendapati omongan orang menyinggungmu, ambil jeda dulu untuk berpikir apa iya yang dia maksudkan begitu?
8. Mengurangi rasa cemburu yang berlebihan terhadap pasangan. Pertama-tama dengan lebih mencintai diri sendiri
“Kenapa insecure kalau kita high quality woman? Buat dirimu irreplaceable, perbanyak networking, be those girl who is (not) classy but got class. Masih mau ninggalin kita? yang mau sama kita juga banyak kaleee…”
Coba cari tahu dulu apa yang bikin kamu sering cemburu berlebihan begitu, karena seringkali rasa cemburu datang dari rasa insecure dalam diri. Untuk mengatasinya, tentu kamu harus lebih menghargai dan mencintai dirimu sendiri.
Katanya sih orang yang tahun ini sama dengan tahun lalu termasuk golongan yang merugi. Nah, kamu nggak mau ‘kan kalau hal itu terjadi? Caranya dengan mengubah hal-hal yang memang perlu diubah sedari sekarang.
Pertama-tama, tentu cari tahu dulu apa yang menurutmu perlu diubah dari hidupmu. Karena gimana mau berubah kalau kamu nggak tahu apa yang harus diubah? Tapi, tahu doang juga percuma kalau nggak benar-benar dilakukan. Semoga masukan-masukan di atas bisa membantumu untuk mengubah apa pun yang ingin kamu ubah dari dirimu. Semangat!
Ingin curhatmu dibalas juga? Jangan lupa ikutan MisCur setiap hari Kamis di Instagram @hipwee ya~