Dalam perkara menentukan masa depan, ada kalanya kamu dihadapkan pada berbagai pilihan. Saat menentukan jurusan kuliah, ketika akan melamar pekerjaan pertama, hingga memilih antara lanjut kuliah S2 atau lebih baik bekerja saja. Tak jarang, pilihan-pilihan ini pula yang memunculkan konflik antara kamu dan orang tuamu.
Bagaimana pun, orang tua pastilah ingin melihat anaknya meraih kesuksesan. Itulah alasan mengapa mereka merasa perlu dan berhak “ikut campur” dengan memberikan saran atau nasihat-nasihatnya. Beruntung jika kamu dan orang tuamu punya pandangan yang sama. Namun, apa jadinya jika kamu dan mereka justru berseberangan atau beda pendapat?
Di titik ini, kamu mungkin akan merenungkan sebuah pertanyaan:
“Apakah aku harus memperjuangkan inginku, atau lebih baik berdamai dengan keadaan dan menuruti nasihat orang tuaku?”
ADVERTISEMENTS
Punya orang tua yang peduli dan perhatian adalah sebuah keberuntungan. Toh memberi nasihat bukan berarti memaksakan, karena mereka pun ingin melihatmu menggapai kesuksesan
Kamu pantas bersyukur jika memiliki orang tua yang begitu peduli dan perhatian denganmu. Mereka yang tidak pernah malas atau enggan mengulang-ulang pertanyaan yang kaitannya dengan karir dan masa depanmu.
“Mbak, skripsinya sudah sampai mana?”
“Gimana kemarin wawancara kerja? Lancar nggak?”
“Mas, Ibu punya kenalan di perusahaan X, mau coba melamar ke sana?”
Beruntung, kamu beruntung punya orang tua yang seperti ini ketika di luar sana mungkin banyak anak-anak yang tidak cukup mendapatkan perhatian serupa dari kedua orang tuanya. Entah lantaran orang tua yang terlalu sibuk, atau bahkan karena orang tua sudah tak ada di dunia lagi.
Selain itu, kamu selayaknya percaya bahwa nasihat atau saran yang mereka sampaikan bukan berarti paksaan. Mereka hanya ingin agar kamu bisa lebih berpikir terbuka. Menyadari bahwa ada kemungkinan-kemungkinan lain yang ditawarkan selain keinginan atau mimpi yang sudah kamu percayai. Yang pasti, kamu dan mereka pun punya tujuan yang sama, yaitu kesuksesan.
ADVERTISEMENTS
Menuruti nasihat orang tua bukan berarti kalah atau menyerah. Kamu hanya memilih cara yang paling aman dan memungkinkan agar bisa terus melangkah
Kamu bukannya sedang berduel dengan kedua orang tuamu. Bersungut-sungut meributkan masa depanmu hingga harus ada salah satu yang memilih menyerah kalah. Tidak. Dalam situasi ini tidak ada pihak yang menang dan kalah. Tidak ada pula pemisah antara yang benar dan yang salah. Kamu dan orang tuamu sama-sama berhak punya pendapat dan pandangan tentang masa depan, sekalipun itu berbeda.
Jika pada akhirnya kamu memulih menuruti mereka, itupun sah-sah saja. Kamu tidak perlu berkecil hati atau merasa mengabaikan diri sendiri. Bagaimana pun, saran dan keinginan orang tua pastilah bukan sesuatu yang buruk untuk dijalani. Terlebih, tidak ada kepastian bahwa rencana yang kamu buat sendiri pasti bisa menuai kesuksesan. Semua harus melewati proses atau perjalanan, sehingga tak masalah jika kamu menganggap menuruti keinginan orang tua adalah pilihan yang aman. Setidaknya, kamu sudah berani memilih agar bisa terus melangkah dan bukannya jalan di tempat.
ADVERTISEMENTS
Nasihat orang tua memang layak kamu percaya, karena setidaknya mereka hidup lebih lama dengan berbagai pahit manis kehidupan yang pernah dirasa
Berhenti menghakimi bahwa orangtua tidak punya hak atau kapabilitas untuk menentukan masa depanmu. Pasalnya, orang tua sudah hidup lebih lama dengan berbagai pahit manis kehidupan yang pernah dirasakan. Dalam hal pengalaman hidup, tentu mereka punya lebih banyak kisah yang bisa dibagikan sebagai contoh atau pertimbangan bagimu.
Keliru jika kamu merasa jumawa dan tidak mau percaya atau menutup mata dari nasihat-nasihat mereka. Bagaimana pun, apa yang mereka sampaikan justru menjadikan pengetahuan dan wawasanmu perkara menentukan masa depan jadi semakin kaya.
ADVERTISEMENTS
Orang tua selalu bisa diandalkan. Mereka yang siaga mendukung dan memberi bantuan ketika kamu ditimpa kesulitan
Manusia akan selalu dihadapkan pada ketidakpastian, termasuk ketika berjuang meraih kesuksesan. Jalan yang sudah kamu pilih tak lantas menjanjikan kemapanan atau kebahagiaan. Ada kalanya kamu justru harus menelan kecewa karena apa yang sudah dijalani ternyata tak membuahkan hasil.
Tidak perlu takut atau merutuki kemungkinan ini. Ketika kamu memantapkan hati untuk menuruti nasihat orang tua, yakinlah bahwa akan lebih banyak kebaikan yang bisa kamu terima. Selain kamu sudah membahagiakan kedua orang tua yang selama ini berjasa besar membesarkanmu, kamu pun bisa lebih mantap melangkah. Kamu yakin bahwa ada mereka yang akan jadi teman perjalananmu. Mereka yang bisa diajak berbagi keluh kesah atau dimintai bantuan ketika kamu kewalahan karena ditimpa masalah.
ADVERTISEMENTS
Untukmu, orang tua tak akan lelah merapal doa. Yakinlah bahwa semesta pasti mengamini apa yang mereka minta
Ketika kamu bisa membuka hati dan pikiranmu lalu mendengarkan nalar dan logikamu, mungkin kamu akan bisa membuat keputusan yang paling tepat. Ya, menuruti nasihat dan keinginan orang tua adalah yang kamu rasa paling benar. Kamu yakin bahwa kesuksesan tidak akan bisa diraih sendirian. Kamu butuh dukungan dari orang-orang terdekat yang kamu cintai. Dan dukungan dari orang tua adalah yang paling berharga karena mereka mewujudkannya lewat doa. Doa-doa itulah yang akan menguatkanmu dalam perjalanan meraih karim, mimpi, cita-cita, dan kesuksesan.
Jika saat ini kamu tengah dilanda kebimbangan perkara menentukan masa depan, coba pandang wajah kedua orang tuamu dan niscaya kamu akan menemukan pilihan yang menguatkanmu.