“Wah, keren kamu ya bisa nulis novel best seller gitu.”
“Bukannya kamu juga sering nulis?”
“Ah aku mah apa. Tulisanku jelek…”
Gak sedikit dari kita yang kagum pada orang-orang dengan prestasi gemilang, apapun bidangnya. Mulai dari artis, penulis, hingga motivator yang pandai menghipnotis pada penonton. Hal ini terkadang membuatmu merasa menjadi kecil dan lantas merasa dirimu bukanlah apa-apa. Padahal di balik itu semua, mungkin saja kamu juga potensi untuk menjadi sekeren mereka yang kamu puja-puja.
Sayangnya, mungkin selama ini bakat dan potensimu itu kamu biarkan terpendam. Lebih parah lagi jika kamu justru aktif menguburnya dalam-dalam. Rasa malu dengan kemampuanmu yang masih cupu, takut dicaci, hingga minder pada mereka yang jauh lebih hebat seringkali membuatmu mengurungkan niat untuk menunjukan bakat-bakatmu yang asli. Hingga akhirnya kamu memutuskan untuk hanya berandai-andai di tembok kamar untuk menjadi orang besar.
Saatnya segera bangun dari tidur panjang dan angan-angan. Ini alasan-alasan sahih kenapa kamu tidak boleh ragu untuk menunjukan apa bakatmu yang sebenarnya.
1. Ibarat jodoh yang sudah ditentukan Tuhan sejak masih dalam rahim, bakat juga sudah tertanam sejak kamu kecil
Gak sedikit dari kita yang terpesona pada mereka yang punya prestasi membanggakan. Mungkin kamu seorang hobi olahraga yang memuja atlet yang sering memenangkan laga atau kamu seorang hobi menggambar yang mendamba dia yang bisa berkiprah menjadi komikus handal di Hollywood sana. Hal ini membuatmu merasa hanya mampu berangan-angan untuk menjadi seperti mereka.
Padahal sebenarnya kamu mempunyai modal yang sama seperti mereka yang kamu puja, yaitu bakat. Ibaratnya jodoh yang sudah dituliskan Tuhan sebelum kita lahir ke dunia, bakat setiap orang pun sudah ditanamkan sejak kamu masih kanak-kanak. Setiap anak pasti terlahir dengan bakat dan minatnya masing-masing yang tak pernah sama satu sama lain. Secara gak sadar bakat itu sudah terekspresi sejak kamu masih kecil. Misalnya, mungkin kamu sudah suka suka berolahraga sejak masih sekolah dasar atau mungkin menggambar tokoh kartun sejak masih TK.
Namun, kadang kamu sendiri yang menutup mata dan menganggap bakatmu cuma remah-remah gula. Kamu pun lupa bahwa tak satupun orang di dunia ini yang langsung bisa jadi idola.
Lantas kamu hanya bisa ternganga melihat idola yang kamu suka. Padahal di balik itu semua, kamu juga punya potensi yang sama dengan mereka lho.
2. Bakat itu ibarat barang tambang, kamu perlu menggalinya dengan sabar jika ingin memanfaatkannya
Setiap orang punya bakatnya masing-masing, mungkin menjadi penulis, sutradara, pemain drama, atau menjadi seorang reporter berita. Namun, tak semua semua orang bisa menemukan bakat yang sebenarnya paling dominan dalam dirinya. Hal ini dikarenakan kamu tak mau tahu dan dan mencoba cari tahu. Alih-alih kamu mengasahnya agar terlihat, kamu justru menguburnya dalam-dalam dan sengaja lupa.
Ibarat barang tambang yang tersembunyi di dalam lapisan tanah, bakat harus kamu gali untuk bisa ditemukan. Baru setelah itulah kamu bisa mengasahnya jadi sesuatu yang berharga. Kamu perlu menggalinya dengan “alat-alat berat” yang mungkin sesekali membuatmu merasa susah, ketelatenan untuk bisa memanfaatkannya juga jadi hal yang penting kamu jaga.
Kerja keras adalah hal yang harus kamu jaga konsistensinya, agar hasil galianmu tak sia-sia.
Hal inilah yang dilakukan oleh orang-orang besar yang telah berhasil berkiprah dengan sederetan prestasi. Mereka berhasil menggali barang tambang yang mereka punya sendiri.
3. Pada awalnya, semua jenis bakat itu sama: seperti minyak mentah. Yang membedakan kilaunya adalah seberapa tekun kamu mengasahnya
Banyak dari kita yang tidak urung menunjukan bakat karena merasa bakat dipunyai tidaklah sekeren orang lain. Mungkin bakatmu bukan menyanyi yang sering digodog oleh stasiun TV, atau mungkin bukan bakat modeling yang dianggap dipuja-puja para lelaki. Tapi percayalah, semua jenis bakat sama pentingnya.
Semua jenis bakat itu ibarat minyak mentah yang sifatnya sama. Karena yang membuatnya keren adalah bagaimana kamu mengolahnya agar menjadi sesuatu yang kemilau. Bukan tidak mungkin, kamu yang punya bakat mendongeng justru bisa melenggang di penjuru dunia jika mau mengasahnya menjadi pendongeng anak yang profesional. Tidak mustahil kamu yang punya bakat menjadi sinden justru bisa jadi selebritis yang punya gaya yang berbeda dari yang lain.
Jika kamu ingin minyak mentahmu bernilai tinggi, maka kamu harus rajin-rajin mengolahnya dengan sepenuh hati.
4. Setiap bakat diciptakan agar pemiliknya punya peranan. Jika kamu ingin tahu apa peranmu, kamu wajib menunjukan bakatmu sekarang juga
Mungkin kamu masih merasa malu menunjukan bakatmu untuk mendendangkan nada-nada tinggi. Mungkin kamu tidak berani menunjukan pada dunia kalau kamu berbakat dalam membuat skenario film yang berkualitas. Hal inilah yang terkadang menghalangimu dari mengembangkan bakatmu.
Tanpa harus takut, sekarang saatnya kamu tampil percaya diri dengan bakat yang kamu punyai. Karena terkadang bakat yang kamu punya justru menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu banyak orang. Mungkin kamu cikal bakal penyayi berkualitas, mungkin kamu adalah bibitnya Leonardo Da Vinci. Siapa tahu, dengan kamu mengembangkan bakatmu akan banyak orang yang terbantu. Siapa tahu bakat yang kamu keluarkan justru bisa menjadi warna baru dalam banyak aspek.
Karena kamu tak pernah tahu arti penting dirimu, jika kamu tak mulai menghargai bakat-bakatmu.
5. Bakat unik yang kamu miliki bukan seharusnya kamu bikin mati, tapi sudah selayaknya kamu apresiasi
Bakat yang baik bukan hanya menyanyi atau bermain akting. Karena mungkin kamu punya bakat-bakat unik yang jarang dimiliki orang lain. Misalnya tari tradisional, membaca puisi dengan nada-nada tinggi. Nah, kemampuan unik yang kamu punya bukan seharusnya dibikin mati, tapi justru inilah saatnya kamu apresiasi dengan mengembangkannya.
Tanpa harus menjadi seperti oranglain, mengembangkan bakat yang kamu punya dengan caramu sendiri justru bisa membuatmu menjadi orang besar yang original. Kamu bisa lihat bagaimana Iwan Fals tetap mengembangkan bakat yang dia punya dengan caranya sendiri atau mungkin Michael Jackson yang punya cara tersendiri dalam menari. Nah, jika kamu mau mengapresiasi bakat unikmu, gak jarang kamu bisa menjadi orang hebat yang akan mengisi sejarah baru.
6. Banyak orang yang menjadi sukses bukan karena menguasai banyak hal, tapi karena terus mengasah satu potensi besarnya
Jika kamu mau membuka kembali biografi orang-orang sukses, tentu kamu akan menemukan bahwa mereka adalah seorang ahli. Mungkin penulis, desainer, atau pembalap. Mereka bukanlah orang yang pandai dalam banyak hal. Tapi mereka orang yang menguasai suatu bidang yang menjadi bakat mereka. Bakat yang paling potensial telah mereka temukan.
Nah, sama halnya dengan kamu yang masih ragu dengan bakatmu. Tanpa harus memaksakan diri menjadi orang serba bisa dalam banyak hal, jika kamu mampu mengasah bakat yang paling berpotensi dalam dirimu. Maka bukan mustahil kamu juga bisa menjadi orang hebat di masa depan.
Setiap orang terlahir dengan bakatnya masing-masing. Jika kamu ingin hidupmu berarti untuk dirimu sendiri dan orang lain, maka sudah selayaknya kamu mengembangkan potensi-potensi yang kamu miliki. Bukan justru memendamnya sendiri, karena hal itu justru membuatmu “mati”.
Nah, sudah siap berkontribusi?
Semoga segera menemukan bakatmu ya. Hipwee tungga karya-karya hebatmu.