Di bulan suci Ramadhan ini ada banyak kemenangan yang bisa kamu dapat. Tapi untuk mendapatkannya ada banyak cobaan juga yang harus kamu lewati. Semua cobaan itu sebenarnya lebih banyak datang dari dalam dirimu sendiri. Hanya saja lingkungan sekitar sering ditunjuk sebagai penyebabnya. Orang-orang yang tak berpuasa yang biasanya terkena imbasnya.
Mereka dibilang tak menghargai yang sedang berpuasa lah, atau dibilang nggak sopan lah karena makan seenaknya di tempat umum. Padahal, apapun yang mereka lakukan nggak akan berpengaruh apa-apa dengan ibadahmu. Toh lancar dan berkahnya ibadah tergantung dari kuat atau tidaknya imanmu.
Nah, kalau kamu meminta mereka menghargaimu, sebaiknya hargai juga mereka yang tak berpuasa. Jangan-jangan kamu masih belum paham bahwa mereka juga memiliki hak untuk menjalani rutinitas seperti biasa. Karena kamu bukan anak kecil lagi, hal-hal ini seharusnya nggak perlu dipermasalahkan.
ADVERTISEMENTS
Puasamu ini bukan larangan untuk orang mencari rezeki. Jadi kenapa harus komplain dengan warung atau tempat makan yang buka di siang hari?
Saat ada warung makan yang memutuskan untuk buka seperti biasa dari pagi, siang sampai sore, kamu udah ribut mempertanyakan perihal toleransi. Mempertanyakan, apa sih salahnya tutup dari pagi sampai siang, dan sore baru buka lagi? Toh puasa hanya sebulan saja.
Iya puasanya memang sebulan, tapi apa iya selama puasa mereka harus hidup dengan keuangan yang serba pas-pasan? Kan puasamu bukan larangan untuk mereka mencari rezeki. Kalau memang puasamu ini diniatkan untuk jadi ladang amal, tidak ada manfaatnya komplain dengan warung atau tempat makan yang buka di siang hari.
Siapa tahu orang yang buka warung itu Muslim juga, dan mereka mencari rezeki untuk persiapan lebaran seperti mudik atau untuk membayar zakat. Kalau penghasilan utama mereka kamu batasi, lalu dari mana mereka mencukupi kebutuhan hidup yang serba meninggi ini? Coba direnungkan lagi, ya….
ADVERTISEMENTS
Esensi puasa itu kan menahan hawa nafsu. Kalau ada orang yang makan di depan kamu, anggap aja itu salah satu cobaan untuk menguatkan imanmu
Bukan cuma lapar dan haus yang harus kamu tahan. Sebab hampir dalam aspek dirimu ini punya egonya masing masing. Sedangkan puasamu sendiri esensinya menahan semua hawa nafsu itu. Nah, masa iya hanya orang makan di depan kamu saja imanmu ini langsung goyah? Jawabannya udah pasti nggak lah, kan kamu bukan anak kecil lagi. Kamu sudah cukup dewasa untuk mengetahui keutuhan sebuah ibadah. Kamu juga sudah cukup tahu jika puasa ini bagian dari usaha setiap individu untuk kembali fitrah. Jadi bukan masalah besarkan jika ada teman atau siapapun yang makan di hadapanmu.
ADVERTISEMENTS
Masa iya mereka mau makan aja harus ngumpet-ngumpet dari kamu? Padahal makan juga hak mereka sebagai manusia
Idih…. kok enak kamu makan di deket orang puasa, bukan ngumpet-ngumpet. Cari tempat sepi gih!
atau
Itu tempat makan gimana sih bukan dikasih tirai aja, supaya yang makan nggak kelihatan sama yang lagi puasa. Huft….
Petanyaannya sekarang, apa iya kamu mau disuruh makan ngumpet-ngumpet seperti mereka? Kalau kamu kebetulan ada di ruang publik, sedangkan laparnya perutmu tak bisa ditahan. Masa iya kamu harus bersusah payah mencari tempat sepi? Nggak dong 🙂
Makan di manapun yang mereka mau itu hak pribadi yang harus kamu pahami. Jangan cuma menuntut hakmu sendiri. Kalau saling pengertian lebih baik, kenapa tak kamu terapkan saat ini? Nggak perlu lagi ya nyuruh mereka makan ngumpet-ngumpet. Sebab jika jadi mereka, rasanya pasti tidak nyaman dan bahkan tertekan.
ADVERTISEMENTS
Nggak perlu kaget atau nyinyir juga kalau ada temanmu yang berhijab tapi makan di siang bolong. Namanya juga cewek pasti ada waktunya berhalangan kan!
Lah, kok kamu nggak puasa? Udah makannya di tempat umum, emang ngak malu tuh sama hijabnya?
Namanya juga cewek, dalam sebulan itu pasti ada satu waktu di mana mereka berhalangan untuk melakukan ibadah seperti sholat dan puasa. Jadi harusnya kamu tak perlu kaget melihat temanmu yang berhijab makan di siang bolong. Toh semua orang juga pasti bisa menebak kenapa mbak-mbak berhijab ini makan.
ADVERTISEMENTS
Jangan juga terlalu menggurui temanmu yang tak puasa, apapun alasannya dia pasti sudah tahu konsekuensi dengan keputusannya. Jadi kalem aja~
Puasa itu kewajiban setiap muslim, An. Kamu sudah sedewasa ini masih nggak punya rasa tanggung jawab sama agamamu sendiri. Dosa loh kalau nggak puasa! Emang nggak sayang melewatkan bulan yang penuh berkah ini begitu aja?
Kamu memang punya kewajiban untuk mengingatkan, tapi kan tak harus terkesan terlalu menggurui juga. Toh kamu sendiri masih sama-sama belajar memperbaiki keimanan dirimu sendiri. Lagi pula serba salah juga jadinya, kalau misalnya temanmu yang biasanya nggak alim tiba-tiba mendadak alim, eh justru kamu ledek sebagai pencitraan diri.
Ya sudah lah ya, apapun alasannya temanmu ini pasti sudah tau konsekuensi atas pilihannya. Kamu cukup mengingatkan sesuai takaranmu. Kalau emang temanmu masih kuat dengan pilihannya, kamu kalem aja lagi!
ADVERTISEMENTS
Nggak usah juga ngomongin teman kamu yang nggak puasa. Yang ada nanti kamu sendiri yang dosa, puasamu batal pula. Yah rugi kan!
Eh, masa Nisa udah seminggu ini nggak puasa. Padahal halangannya udah pasti selesai.
Yah Si Nisa mah masih mending. Nah, Si Dika, udah cowok, badan gede, umur tua masa iya sampai sekarang nggak ikut puasa juga.
Gila, mending pindah agama aja sih mereka. Daripada setengah-tengah gini!
Apa kamu lupa bergunjing atau gibah ini dilarang oleh agama? Terus apa jadinya kalau kamu gibah di saat diri sedang menjalani puasa?
Kamu nggak perlu membicarakan temanmu yang tak puasa ke teman yang lain. Selain mengganggu privasi mereka yang tak puasa, apa yang kamu lakukan ini bisa membuat puasamu sia-sia. Udah dosa, puasanya nol besar, ya rugi banget kan kamunya sendiri!
Udahlah, puasamu akan lebih bermakna jika dijalani tanpa mengusik hak orang lain. Jangan lupa sama toleransi yang pernah kamu pelajari
Marhaban ya Ramadhan. Daripada kamu sibuk mengurusi warung yang buka atau orang-orang sekitar yang tak berpuasa. Lebih baik kamu fokus menjalani ibadahmu ini saja. Buat puasamu lebih bermakna dengan tak mengusik hal orang lain. Jangan lupa merangkul mereka dengan toleransi yang selama ini dibanggakan oleh bangsa kita ini.
Anggap saja semua hal yang ada di bulan ini cobaan yang akan menempa kekuatan imanmu. Jangan juga melihat dan menilai dari satu kacamata saja, coba luaskan pandangmu sampai akhirnya toleransi itu mundul dan berkembang di dirimu.
Jadi bagaimana, masih ada yang kurang paham dengan kewajibanmu untuk mengerti hak mereka yang tak berpuasa? Udah ya, kamu yang kuat puasanya, semangat!