Apakah kamu termasuk orang yang terlalu mudah merasa bersalah? Seringkali rasa bersalah dan permintaan maaf dianggap bentuk kesopanan. Sebenarnya perasaan menyesal dan salah itu wajar dirasakan sesekali. Apalagi, kita memang tak bisa luput dari melakukan kesalahan.
Tapi, jadi bahaya ketika kita merasa bersalah karena hal-hal yang sebenarnya di luar kuasa kita. Tanpa tahu apa sebabnya, kita menyesali hal-hal yang bukan merupakan tanggung jawab kita.
Mulai sekarang, jangan lagi kamu tambahi beban hatimu dengan merasa bersalah terhadap situasi-situasi di bawah ini:
ADVERTISEMENTS
Walaupun Tak Mendapat Balasan, Mencintai Seseorang Dengan Tulus Itu Bukan Kesalahan
Karena sakit yang akhirnya dihasilkan, mencintai kadang membuatmu menyesal. Kamu pasti berharap dapat memutar balik waktu dan menghindari pertemuan yang akhirnya menumbuhkan cinta di hatimu. Atau bahkan, kamu merasa bersalah karena perasaanmu “mengganggu” ketenangan hidupnya. Jangan!
Jangan biarkan siapapun membuatmu merasa bersalah atas kenyataan bahwa kamu dapat membuka hatimu untuk orang lain. Termasuk dirimu sendiri. Cinta adalah anugerah hidup yang hanya akan datang jika kamu berani membuka hatimu. Karena terbuka, tentu saja hatimu lebih rentan untuk terluka. Tapi kamu seharusnya berbangga diri karena sudah berani menumbuhkan cinta. Mereka yang berdiam dan mengunci diri dari segala emosi-lah yang patut merasa rugi dan menyesal.
Walaupun gagal dan terluka, keberanianmu mencintai akan tetap menjadi kekayaan yang selamanya ada bersamamu. Jadi jangan pernah merasa bersalah mencintai seseorang. Merasa bersalahlah jika hingga saat ini kamu belum berani jatuh cinta.
ADVERTISEMENTS
Menyenangkan Semua Orang Itu Mustahil, Jadi Jangan Merasa Bersalah Hanya Karena Kamu Mengatakan ‘Tidak’
“Ketika kamu setuju dengan orang lain, pastikan kamu tidak mengingkari diri sendiri.” -Paulo Coelho
Bisa jadi karena tiap manusia memang pada hakikinya baik, naluri untuk menyenangkan hati orang lain tampaknya datang secara alami. Tidak akan ada orang yang dengan sadar dan sengaja ingin dibenci atau tidak disukai. Tapi kamu juga harus ingat kebenaran lain tentang manusia yang lahir dengan keistimewaannya sendiri-sendiri alias berbeda satu sama lain.
Perbedaan itulah yang akan menyebabkan tiap orang memiliki keinginan yang berbeda-beda, bahkan bisa berbeda 180 derajat. Kamu seorang diri tidak akan bisa selalu mengikuti kemauan semua orang, walaupun itulah yang kamu impikan. Maka dari itu, penilaian terbaik selalu akan berasal dan diakhiri oleh diri sendiri.
Memang baik untuk jadi pribadi yang murah hati, tapi penting juga untuk tahu saat yang tepat untuk mengatakan ‘tidak’ untuk kemauan atau ajakan orang lain. Yaitu di saat kamu harus membohongi dirimu sendiri untuk mengatakan ‘iya’.
ADVERTISEMENTS
Merasa Bersalah Karena Mengejar Mimpi Bukanlah Cara yang Tepat Untuk Menjalani Hidupmu
Hanya dirimu sendirilah yang bertanggungjawab penuh atas hidupmu, sebagaimana orang lain terhadap kehidupannya masing-masing. Fakta ini seringkali terlupakan seiring semakin banyaknya orang yang datang mewarnai hidupmu. Pertama-tama mereka akan mengenalmu, lalu peduli dengan hidupmu, dan selalu ingin yang terbaik untukmu. Wajar saja jika kamu ingin membalas segala perhatian dan kebaikan mereka.
Seberapapun berharga keberadaan dan pendapat mereka dalam kehidupanmu, mereka tidak akan bisa menggantikanmu menjalani hidup. Karena tiap-tiap dari mereka memiliki kehidupan masing-masing untuk dijalani. Maka dari itu jangan buang kehidupanmu untuk mengejar impian yang bukan milikmu seutuhnya. Atau merasa bersalah karena kamu tidak bisa menjalani impian orang lain terhadap hidupmu.
Sejatinya, tiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama besarnya untuk mengejar kebahagiaan sejatinya masing-masing. Jadi tidak perlu merasa bersalah jika kamu sudah menemukan jalan menuju kebahagiaan sejati tersebut,
ADVERTISEMENTS
Menjadwalkan Waktu Untuk Diri Sendiri Adalah Hakmu. Jangan Merasa Salah Karena Menjalankan Hakmu.
Kamu tidak akan pernah memiliki waktu yang cukup untuk dirimu sendiri. Tuntutan studi, kerja, dan tanggungjawab keluarga akan selalu memenuhi, membebani, dan juga menjadi motivasi dalam kehidupanmu. Mungkin kamu merasa bahwa waktu yang kamu miliki saja tidak cukup untuk menjalani semua kewajiban dan tanggungjawabmu terhadap orang lain, apalagi jika harus mengambil waktu untuk dirimu sendiri.
Waktumu memang terbatas, sebagaimana orang lain. Namun jika tidak mengambil waktu sendiri dari waktu ke waktu untuk bersantai, bercermin, dan merenung, kamu akan mudah tenggelam dan kehilangan fokus menghadapi segala tuntutan dalam hidupmu. Jika terus berkutat dan berputar di lautan orang, kamu sebenarnya tidak akan bisa melihat apapun dengan baik.
Berdiam dirilah dan lihat sekelilingmu dengan baik. Apa yang kurang, apa yang sudah baik, dan apa yang harus diperbaiki. Artinya hanya dengan mengambil jarak dari semuanya, kamu baru bisa menjadi lebih baik bagi semua orang. Jadi jangan merasa bersalah mengambil bagian untuk dirimu sediri dalam waktumu yang terbatas. Itu memang diperlukan.
ADVERTISEMENTS
Berprinsip Itu Penting, Maka Jangan Merasa Bersalah Saat Kamu Mendahulukan Hal yang Kamu Yakini Penting
Mendahulukan prioritas pribadi seringkali dipandang sebagai bentuk keegoisan. Padahal, setiap orang justru perlu prioritas sebagai panduan dalam hidupnya. Dan yang lebih penting daripada prioritas adalah konsistensi terhadap prioritas tersebut.
Jika memahami kebenaran di atas, tidak akan lagi ada orang yang dengan mudahnya melabeli kegigihan seseorang sebagai tindakan egois. Maka, kamu juga tidak perlu merasa merugikan siapapun jika selalu berupaya mendahulukan prioritas yang memang penting bagimu.
Memang sudah jadi tugasmu untuk mengerjakan prioritas hidupmu. Hanya kamu yang berhak dan bertanggungjawab mengerjakannya. Sebagaimana orang lain dengan prioritasnya masing-masing. Jadi jangan merasa bersalah kepada siapapun jika kamu bergegas mengerjakan ‘pr-pr’ dalam hidupmu.
ADVERTISEMENTS
Hanya Tuhan yang Punya Jawaban Segala Hal, Jadi Jangan Merasa Bersalah Jika Saat Ini Kamu Masih Bertanya-Tanya Tentang Apa yang Kamu Lakukan
Manusia itu tempatnya keterbatasan dan kekurangan. Namun yang perlu diingat adalah keindahan manusia untuk bisa selalu belajar dan menjadi lebih baik. Tapi tentu saja, itu semua butuh waktu. Jadi jangan harap kamu akan memiliki semua jawaban yang kamu inginkan dalam hidup.
Jadi jangan merasa bersalah kepada dirimu sendiri atau orang lain jika kamu tidak mengetahui jalan terbaik atau melakukan kesalahan. Manusia membutuhkan kesalahan dan ketidaktahuan tersebut untuk dapat belajar. Bersyukurlah terhadap kesempatan untuk menjadi lebih baik.
Jangan Merasa Bersalah Ketika Kamu Menikmati Hasil Kerja Kerasmu
Rasa sayangmu terhadap keluarga dan orang-orang terkasihmu memotivasimu untuk bekerja keras dari hari ke hari. Karena ingin membahagiakan dan memenuhi semua keinginan mereka, kamu tidak keberatan mengambil jam-jam lembur yang memotong waktu istirahatmu. Namun terkadang rasa sayangmu tersebut juga bisa membuatmu lupa dengan kebahagiaan dan penghargaan pada dirimu sendiri.
Tentu saja kamu bisa mendapatkan kebahagiaan hanya dengan melihat senyum mengembang di wajah orang yang kamu sayangi. Tapi itu tidak berarti kamu harus merasa bersalah untuk sesekali waktu menikmati hasil kerja kerasmu untuk dirimu sendiri. Di samping penghargaan terhadap diri sendiri, kamu juga akan mendapat genjotan semangat lebih ketika kamu menyadari betapa pentingnya hasil kerja kerasmu.
Yang Pasti, Kamu Tidak Perlu Merasa Bersalah Atas Kesalahan Orang Lain
Tidak peduli seberapa apapun rasa sayangmu terhadap seseorang, tidak seharusnya kamu ikut merasa bersalah atas kesalahan yang ia lakukan. Semua orang pada akhirnya harus bertanggungjawab terhadap segala tindakan mereka sendiri-sendiri. Tentu saja, kamu bisa selalu berbagi beban supaya lebih ringan atau kebahagiaan supaya berlipat ganda. Tapi berbagai rasa bersalah tidak memiliki manfaat apa-apa. Justru hanya akan semakin memperdalam luka bagi kalian berdua.
Jika orang yang kamu sayangi berbuat kesalahan, segera bantu dia bangkit dari keterpurukan. Bukan justru ikut tenggelam bersama ke dalam rasa bersalah.
Yang Paling Penting, Kamu Tidak Boleh Merasa Bersalah Untuk Mengungkapkan yang Benar
Kebenaran itu tidak selalu indah atau mudah untuk diterima. Kebohongan itu selalu bisa dikarang sesuai dengan kebutuhanmu. Tapi pasti tidak akan bertahan lama karena memang tidak nyata. Dan dalam proses kebohongan, kamu pasti akan melukai banyak orang. Jadi selalu lebih baik untuk mengungkapkan kebenaran pahit sesegera mungkin daripada memupuk luka dalam kebohongan yang pasti akan hancur.
Jadi jangan pernah sekalipun kamu merasa bersalah untuk jadi orang yang akhirnya mengungkapkan kenyataan pahit. Sesungguhnya, dengan begitu kamu justru sedang membantu banyak orang. Hanya dengan kejujuran, orang mulai dapat menerima dan mulai bangkit menghadapi kenyataan.
Jagalah hatimu dari segala emosi negatif yang berlebihan, seperti rasa bersalah. Berhentilah menempatkan dirimu sebagai penjahat — apalagi ketika sebenarnya kamu hanya menjadi dirimu sendiri!