Kalau Masih Gelagapan Menjawab 7 Pertanyaan Ini, Hidupmu Sedang Tidak Baik-baik Saja!

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai manusia rasanya tak lepas dari berbagai macam hal yang dilakukan. Termasuk pada berbagai macam kesalahan atau hal negatif lainnya. Namun, seperti menjadi sebuah kewajaran yang sering terjadi jika kamu tak menyadari telah melakukan kesalahan atau hal negatif pada orang lain, pun pada diri sendiri.

Berangkat dari sebab itulah rasanya tiap dari kita memerlukan waktu untuk mengintrospeksi diri. Yap! Supaya segala hal negatif yang disengaja pun tidak bisa diselesaikan dan diperbaiki. Lalu, untuk mengintrospeksinya coba tanya pada dirimu, pernahkan atau seberapa seringkah pertanyaan-pertanyaan ini kamu tanyakan pada dirimu sendiri?

ADVERTISEMENTS

1. “Salahku itu di mana, ya?”

salahku...

salahku… via fanpage.gr1

Mungkin pertanyaan yang satu ini menjadi sebuah hal yang begitu dianggap sepele atau sederhana buatmu. Tapi, pada kenyataannya pertanyaa terkait kesalahan yang kamu lakukan punya makna yang tak sesederhana kedengarannya.

Sebab, tanya itu seperti menjadi sebuah kunci untuk mengerahui sejauh apa kesalahan yang secara sadar ataupun tidak sudah kamu lakukan. Dengan bekal pertanyaan itulah rasanya kamu akan mengetahui segala bentuk kesalahan yang harus diperbaiki.

ADVERTISEMENTS

2. “Usaha, sudah. Tapi kenapa belum bisa? Apa usahaku masih kurang keras?”

Ketika ada sesuatu yang ingin didapatkan atau dicapai, usaha menjadi salah satu cara yang perlu dengan giat dilakukan. Alasannya jelas, karena jika tanpa usaha maka tak akan ada hal yang bisa kita dapatkan. Namun, jika usaha yang sudah kamu lakukan belum kunjung membuahkan hasilnya, mungkin kamu perlu bertanya pada dirimu sendiri sejauh apa usaha yang sudah kamu lakukan. Kamu pun perlu bertanya untuk memastikan jika bisa jadi ada usaha yang harus lebih keras lagi dilakukan.

ADVERTISEMENTS

3. “Apa aku sudah melakukan yang terbaik?”

Menjadi sebuah pertanyaan yang cukup penting ditanyakan pada diri sendiri, ‘apa sudah melakukan yang terbaik?’ Sebab dengan pertanyaan itu secara tak langsung akan membentuk pikiran untuk kembali mengingat dan memikirkan hal-hal yang sudah kamu lakukan. Dengan begitu proses introspeksi diri pun akan berjalan lebih dalam berbekal perenungan tersebut. Hasilnya pun bisa jadi akan menjadi sebuah hal yang akan jauh lebih baik lagi untuk dilakukan.

ADVERTISEMENTS

4. “Dari apa yang kulakukan, apa ada orang lain yang ngerasa sakit?”

sakitkah? :(

sakitkah? 🙁 via www.elfikurten.com.b

Memikirkan perasaan orang lain juga perlu jadi bahan perenungan. Alasannya sederhana, karena dalam keseharian orang lain menjadi hal yang secara tak langsung begitu dibutuhkan. Ya, sebab manusia sendiri tak bisa hidup tanpa manusia lainnya. Untuk itulah kenapa begitu perlu mengintrospeksi atas perasaan orang lain.

ADVERTISEMENTS

5. “Apa aku sudah begitu jujur dengan diriku sendiri?”

iya, aku jujur...

iya, aku jujur… via favim.ru

Perkara jujur pada diri sendiri pun rasanya bukan hal sederhana untuk dilakukan. Mungkin seringkali kamu secara tidak sadar membohongi diri sendiri demi melakukan sesuatu yang membahagiakan dirimu atau bahkan orang lain. Meski terdengar begitu mengasyikkan, tapi sejatinya jujur pada diri sendiri adalah cara terbaik untuk meghargai dirimu. Jujurlah lebih dulu pada dirimu, sebe;lum nantinya kamu berusaha dengan keras untuk jujur pada orang lain.

ADVERTISEMENTS

6. “Apa iya uang nggak cukup buat aku bahagia?”

bahagia?

bahagia? via expertenough.com

Pertanyaan satu ini tidak kalah pentingnya ntuk ditanyakan pada dirimu, sebab kamu perlu memahami dan betul-betul mengerti uang bukanlah segalanya. Perkara bahagia tidaka akn pernah sebatas pada seberapa banyak uang yang kamu punya, bahgaia bisa tercipta dengan sendirinya, selama kamu mau menciptakannya. Sebab, bahagia itu hanya kamu yang bisa menciptakannya, bukan orang lain, terlebih uang.

7. “Seberapa banyak yang perlu aku perbaiki lagi?”

Perkara kesalahan atau hal negatif lainnya menjadi sesuatu yang memang perlu diperbaiki. Bagaimana tidak, kamu perlu menjadi pribadi yang terus berkembang demi kehidupa yang hakiki. Untuk itulah rasanya pertanyaan satu ini menjadi salah satu daftar yang turut penting untuk dipertanyakan. Dengan melontarkan tanya tersebut pada dirimu sendiri, kamu akan terpacu terus berusaha lebih keras lagi memperbaiki apa yang semestinya diperbaiki lebih dan lebih.

Itulah beberapa pertanyaan yang penting untuk kamu ajukan pada dirimu sendiri. Ya, demi proses instrospeksi diri yang mumpuni dan hasil perbaikan diri yang hakiki. Penting atau tidaknya memang semua akan kembali padamu, namun satu hal yang perlu kamu pahami, mengoreksi diri dan memperbaiki sesuatu yang perlu diperbaiki adalah cara terbaik agar hidupmu lebih baik lagi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka kuning dan Kamu.