ADVERTISEMENTS
5. Kamu juga bisa menjawab dengan nada religus: “Kerja apa ajalah, yang penting halal. Biar berkah sampai ke akhirat.”
Kalau kamu hobi melihat televisi, kamu pasti nggak asing lagi dengan kalimat ‘kerja apa ajalah yang penting halal’. Entah itu di sinetron-sinetron religi, atau di tayangan-tayangan motivasi. Itu bisa kamu terapkan ke hidupmu juga. Bila bosan ditanya mau kerja apa sudah melanda, bilang saja bahwa kerja apapun bagimu tak masalah, yang penting halal, nggak terlalu capek dan bikin cepat kaya. Ehehe.
ADVERTISEMENTS
6. Buat mereka ilfil dengan jawaban menyebalkan seperti: “Mau tahu banget apa mau tahu aja? Ih, kamu kepo deh.”
ADVERTISEMENTS
“Oh, kamu ambil jurusan seni tari? Emangnya nanti mau kerja di mana?”
“Ih kamu kepo deh. Naksir ya?”
“Haha Serius nanya ini…”
“Mau tahu banget apa mau tahu aja?”
Saat serius-serius bertanya tentang suatu hal, tapi orang yang kamu tanya malah melemparkan joke jayus yang populer beberapa tahun lalu “Mau tahu banget apa mau tahu aja?” itu rasanya sebal bukan? Padahal kamu benar-benar ingin tahu. Nah! Buat orang yang bertanya jadi kesal dengan trik yang sama.
ADVERTISEMENTS
7. Kalau kamu ingin jawaban yang serius dan aman, serta cocok untuk jurusan apapun, jawab saja kamu ingin jadi dosen
Tapi kalau kamu adalah pribadi yang serius dan nggak cocok melemparkan jawaban-jawaban jayus di atas, ada kok jawaban serius yang aman kamu terapkan. Jadi dosen. Apapun jurusanmu, di manapun kamu kuliah, kamu bisa menjadi dosen di jurusanmu juga. Yaa syaratnya tentu kamu harus melanjutkan pendidikan ke jenjang master dan doktoral. Tapi itu dipikirkan nanti saja, yang penting sekarang kamu selamat dulu.
ADVERTISEMENTS
8. Terakhir biar mereka stop bertanya, bilang kamu ingin jadi presiden!
“Kuliah di Filsafat nanti mau jadi apa?”
“Jadi presiden dong!”
“Widiiih… bisa gitu?”
“Kenapa nggak bisa?”
Menjadi presiden atau bisa juga wakil rakyat, barangkali adalah pekerjaan yang nggak membutuhkan latar belakang pendidikan khusus. Apapun jurusan kuliahmu, asal kamu punya integritas, komitmen untuk menyejahterakan rakyat, skill komunikasi yang mumpuni untuk menggalang dukungan, dan skill kepemimpinan yang tinggi, kamu bisa kok jadi presiden. Bukankah selama ini background pendidikan Presiden kita sangat beragam? Kalau si penanya bilang kamu hanya mimpi saja jadi presiden, langsung nyanyikan sepenggal lagu John Lenon:
You may say I am a dreamer. But I am not the only one…
Kuliah di jurusan apa hanya salah-satu faktor untuk penentu pekerjaanmu di masa depan. Masih banyak faktor-faktor lain yang harus kamu punya seperti soft skills, link, dan kreativitas. Meskipun kamu mengambil jurusan yang peluang kerjanya banyak, kalau kamu nggak mau berusaha dan nggak punya skill-skill lain yang dibutuhkan dunia kerja, mendapat kerja juga nggak akan mudah-mudah saja. Jadi, biarkan saja mereka bertanya-tanya. Yang penting sekarang kamu melakukan segalanya.