Kamu kuliah di mana?
Aku kuliah di Jurusan Filsafat…
Wow! Kereen. Filsafat ya? Kalau Filsafat nanti kerjanya jadi apa?
Bila kamu kuliah di jurusan-jurusan bergengsi yang seringkali menjadi mimpi anak SMA, seperti Ekonomi, Hukum, Kedokteran, atau Teknik, mungkin kamu nggak akan mendapatkan pertanyaan standar: mau kerja apa nanti? Tapi bila kamu kuliah di jurusan yang tidak biasa, yang jarang dipikirkan oleh anak SMA seperti Filsafat, Sastra, Seni, dan jurusan-jurusan anti-mainstream lainnya, pertanyaan semacam itu pastinya sudah jadi makanan sehari-hari.
Rasanya setiap kali kamu mendapat pertanyaan kuliah jurusan apa, pertanyaan yang sama akan mengikuti. Begitu seterusnya. Bosan, memang apalagi kamu memang nggak tahu nanti kamu mau jadi apa. Hehe. Tapi nggak perlu emosi begitu. Kamu bisa memakai alternatif jawaban-jawaban ini kalau dapat pertanyaan itu lagi.
ADVERTISEMENTS
1. Ditanya mau jadi apa nanti itu menyebalkan. Jawab saja “jadi diri sendiri” biar nggak berlanjut lagi
“Kok kamu ambil jurusannya anti-mainstream gitu sih? Emang nanti mau jadi apa?”
“Jadi apa ya? Penginnya sih jadi diri sendiri aja.”
Pertanyaan mau jadi apa itu bisa jleb dengan alasan yang berbeda. Pertama, pertanyaan itu terkesan meremehkan sekali, padahal setiap usaha nanti pasti ada hasilnya. Kedua, memang jleb, karena kamu sendiri nggak tahu nanti kamu mau jadi apa. Jadi biar aman, dan nggak ditanya-tanya lagi, jawab saja jadi diri sendiri.
ADVERTISEMENTS
2. Beri jawaban serius yang mencerahkan tentang hal-hal penting yang harus dimiliki selain jurusan bergengsi dan IPK tinggi. Biar mereka bosan dan pergi
Ada cara yang efektif untuk mengusir mereka-mereka yang hobi bertanya mau kerja apa selepas kuliah nanti. Kamu tinggal memberi pengertian yang membosankan tentang filsafat kehidupan.
“Tahu nggak sih? Kuliah itu intinya cuma biar dapat ijazah. Padahal di dunia kerja nanti, yang kamu butuh bukan hanya ijazah. IPK tinggi dan ijazah berkelas itu jumlahnya ratusan! Nah, untuk bisa bertahan di dunia yang keras ini, kamu harus punya kreativitas dan kemauan yang kuat! Dan itu nggak diajarkan di jurusan apapun. So, mau kuliah apapun di manapun bla-bla-bla…”
Dijamin mereka nggak berani nanya-nanya lagi. Kan malas kalau harus mendengar penjelasanmu yang panjang lebar itu.
ADVERTISEMENTS
3. “Kita lihat nanti deh”, adalah jawaban yang sempurna. Toh, masa depan memang bukan sepenuhnya hak kita untuk menentukan
ADVERTISEMENTS
“Oh, kamu kuliah Jurusan Filsafat? Emangnya nanti mau kerja apa?”
“Ya … kita lihat nanti aja deh. Sekarang kuliah aja dulu yang bener.”
Sebal nggak sih? Baru mau berangkat kuliah sudah ditanya nanti mau kerja apa. Jujur, kamu juga nggak tahu apa jawabannya. Biar aman kamu jawab saja kalau masa depan itu nggak tertebak. Seperti kata Dorris Day: Que sera sera, whatever will be will be. The future is not ours to see. Jadi paling aman, kita tunggu dan lihat nanti.
ADVERTISEMENTS
4. Buat semuanya mudah dengan menjawab “Penginnya sih jadi orang sukses. Amin!”
Siapa yang mau nanti jadi orang susah, makan kurang, nggak punya pekerjaan, nggak bahagia, nggak punya pacar lagi? Nggak ada kan? Semua orang di dunia ini pastinya ingin menjadi orang sukses dan bahagia. Nah, kalau kamu menjawab kamu ingin menjadi orang sukses, orang nggak akan mempertanyakan lagi keinginanmu. Meski definisi sukses berbeda-beda, tapi semua ingin sukses dengan cara masing-masing bukan?