Jika Berharap Kesuksesan Segera Menghampiri, Jangan Lakukan Hal-hal Ini Lagi!

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Baik sengaja maupun tidak sengaja, baik dilakukan oleh diri sendiri, maupun dari orang lain. Tapi tidak semua orang belajar dari kesalahan yang sudah mereka lakukan sebelumnya.

Maka, bila kamu tidak ingin tersakiti gara-gara kesalahan yang pernah kamu buat sendiri, jangan coba-coba untuk melakukannya dua kali! Belajarlah dari pengalaman, karena kesuksesan akan segera datang jika kamu mau berjuang.

1. Kamu boleh saja percaya pada orang lain. Tapi ingat, jangan pernah memberikan kepercayaanmu 100%!

Apakah kamu mempercayainya?

Apakah kamu mempercayainya? via abcnews.go.com

Beberapa orang memang dianugerahi oleh karisma dan pesona yang bisa membuat orang-orang dapat mengikuti apa yang mereka katakan. Mereka bisa terlihat sukses dalam segala hal, baik karir, keluarga, percintaan, dan finansial.

Dari apa yang dia perlihatkan, membuatmu mempercayai penuh apa yang dia katakan, walaupun itu terkesan sedikit membual. Bahkan, kamu terperdaya oleh pesonanya sehingga mau melakukan apa saja, demi bisa menjadi seorang seperti dia.

Kamu mau sukses kayak aku ‘kan? Kalau gitu kamu pinjemin aku uang dulu, ya! Nanti aku janji bakal balikin uang ini dua kali lipat.

Akhirnya dengan janji manis seperti itu, kamu pun menuruti permintaannya. Tapi, setelah lama berselang, hutangnya tidak juga dilunasi dan dia malah meminjam uang lagi. Bukannya menolak, karena kamu sudah terlanjur percaya padanya, kamu pun memberikannya pinjaman lagi.

Padahal, seharusnya kamu tahu, tokoh yang sempurna itu hanya ada di dalam cerita fiksi, tidak ada orang-orang yang benar-benar ‘too good to be true’.

2. Manusia sepatutnya terus berusaha, namun melakukan hal yang sama berulang-ulang demi hasil yang berbeda kadang justru sia-sia.

Daripada melakukan hal yang sama, lebih baik buat hal baru

Daripada melakukan hal yang sama, lebih baik buat hal baru via www.dennisgingerich.com

Albert Einstein mengatakan bahwa kegilaan adalah melakukan hal yang sama dan mengharapkan hasil yang berbeda.

Analoginya seperti ini: Kamu memahami hasil dari tiga tambah tiga adalah enam, tapi kamu mempunyai tekad bahwa tiga tambah tiga bisa jadi tujuh.

Padahal, jika kamu melakukan hal yang sama berulang-ulang, kamu tetap akan terus mendapatkan hasil yang sama pula, tidak peduli berapa banyak yang kamu harapakan terjadi sebaliknya. Daripada terus-menerus kayak gitu, lebih baik kamu coba ubah pendekatan atau pun tujuan akhirnya walaupun itu sedikit menyakitkan untuk melakukannya di awal. Itu jauh lebih baik dan tidak akan membuang-buang waktumu.

3. Demi bisa diterima dalam pergaulan, kamu malahan rela menjadi seseorang yang sebenarnya bukan kamu banget.

Karena sahabat sejati tidak akan mempermasalahkan sifat aslimu

Karena sahabat sejati tidak akan mempermasalahkan sifat aslimu via theodysseyonline.com

Bisa diterima oleh banyak orang memang mengasyikkan, tapi tak jarang untuk dapat diterima oleh banyak orang, kamu terpaksa mengorbankan banyak hal. Salah satunya adalah berpura-pura menjadi orang lain yang bukan kamu, supaya mereka melihat wujudmu dalam ‘versi’ mereka. Misalnya, kamu rela merajuk pada orangtuamu untuk membelikan HP baru karena banyak teman-temanmu yang sudah memakai HP keluaran terbaru dan canggih.

Pertemanan yang kamu jalani, begitu palsu dan semu, karena lambat laun kamu akan lelah sendiri dengan berpura-pura menjadi orang lain.

Tak jarang, selagi kalian berteman pun akan terasa tidak bebas dan ada saja yang mengganjal. Pada akhirnya, nanti kamu akan berada di sebuah titik, di mana kamu memutuskan untuk membuka topengmu dan capek untuk berpura-pura lagi.

Bila mereka benar-benar tulus ingin berteman denganmu, mereka akan menerimamu apa adanya tanpa sekalipun berniat mengubahmu tanpa kamu mau.

4. Menolong berarti berbuat kebaikan. Tapi bukan berarti kamu harus menanggung beban penderitaan semua orang.

Kebaikan itu naluriah

Kebaikan itu naluriah via feelhappiness.com

Hampir setiap orang, mungkin juga termasuk kamu rasanya pernah melakukan kesalahan seperti ini, di mana berusaha untuk menolong semua orang yang kamu kenal.

Secara naluriah, memang manusia itu diciptakan untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Tapi, kamu juga harus melihat juga situasi dan kondisi yang sedang kamu alami. Jangan sampai, ketika kamu menolong orang lain, kamu merasa kerepotan. Kamu sendiri harus punya keberanian dan pilihan untuk menolak memberikan bantuan, walaupun tidak semua orang bakal menyukainya.

5. Kamu layak percaya pada kemampuan diri sendiri. Menyalin pekerjaan teman atau menyontek haram kamu lakukan lagi! 

Menyalin PR itu tidak baik

Menyalin PR itu tidak baik via www.vice.com

Hal yang paling mudah ketika tidak mengerjakan tugas adalah dengan menyalin tugas milik teman yang sudah mengerjakannya.

Entah itu menyalin tugas maupun mensontek hasil pekerjaan teman misalnya.

Temanmu mungkin tidak akan keberatan, akan tetapi bayangkan apa yang terjadi bila kamu melakukan itu hampir setiap hari dan selama ada tugas yang harus dikerjakan? Lama-lama mereka jengah juga dan kamu akan malas untuk mengerjakan tugas rumah. Alih-alih rajin belajar, itu akan membuatmu tambah malas. Padahal, kamu perlu bekerja keras untuk bisa sukses di masa datang. Kalau ingin sukses, masa mengerjakan tugas saja malas sih?

Pada akhirnya, kesalahan adalah proses belajar untuk menciptakan sebuah pendewasaan diri. Atau juga bisa dijadikan sebagai alasan supaya kamu melangkah ke masa depan dan bangkit tanpa meratapi yang sudah pernah terjadi sebelumnya. Semoga kamu bisa belajar dari kesalahan yang pernah kamu lakukan di masa lalu, dan bisa mengubah diri menjadi lebih baik lagi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Temukan aku di sudut-sudut dalam toko buku.