Bagi yang tidak terbiasa, sendiri adalah hal yang sangat menakutkan. Sepi, tidak punya orang yang diandalkan, apa-apa selalu sendirian, hidup seperti itu tidak ada yang bisa dibanggakan. Karena itulah, banyak orang yang daripada sendiri memilih untuk tetap mempertahankan hubungan, meski sudah tidak lagi sejalan, apalagi membuat bahagia. Alasannya sangat masuk akal, di usia segini, sudah malas mencari yang lain lagi.
Takut menjalani hidup sendirian membuat banyak orang berlomba-lomba posting foto pacar di media sosial. Betul, ini hanya kiasan. Tapi ketakutan akan kesendirian ini bisa membuatmu terjebak dalam hubungan yang tidak sehat. Padahal hal-hal yang ditakuti dari kesendirian itu bisa saja diatasi dengan sedikit usaha untuk lebih memahami diri.
Dear guys, beberapa hal di bawah ini memang terlihat menyeramkan. Namun sebenarnya tidak perlu kamu takuti secara berlebihan.
ADVERTISEMENTS
1. Kebanyakan orang takut kesepian jika tidak punya gandengan. Padahal sejatinya kesepian pun tetap bisa datang meskipun kamu punya pasangan
“Kalau aku pisah sama dia, nanti HPku sepi, nggak ada yang nelponin dan nge-chat lagi 🙁 “
Punya pasangan kurang lebih berarti kira punya seseorang yang bisa kamu ajak ngobrol secara rutin. Ada yang selalu menanyakan kabar dan biasa jalan kapanpun kamu mau. Tidak punya pasangan, artinya tidak ada yang rutin mengirim pesan singkat ataupun telepon dan yang bisa diajak jalan hanya teman, itupun harus menunggu jadwalnya cocok dulu. Kesepian, adalah satu hal yang paling ditakuti dari kesendirian. Padahal kesendirian tidak identik dengan kesepian.
Semua itu tergantung bagaimana kita menjalani hidup ini. Asalkan kamu punya banyak kegiatan, punya banyak agenda untuk dilakukan, dan menjalani hidup sebagai sesuatu yang bisa dimaknai, kesepian tidak pernah ada. Sebaliknya, meski punya pasangan dan ke mana-mana selalu berdua, bukan berarti kamu tidak mungkin mengalami sepi.
ADVERTISEMENTS
2. Jangan biarkan sejibun pertanyaan dari keluarga maupun kerabat mempertanyakan status jomblo-mu sampai mengganggu. Yakinlah itu hanyalah bentuk lain dari pertanyaan ‘apakah kamu bahagia?’
Ketika kita beranjak dewasa, akan tiba masanya kamu akan dihadapkan dengan pertanyaan ‘pacarnya mana?’ dan ‘kapan nikah?’. Awalnya biasa, sampai akhirnya mulai menjadi sumber segala ke-stres-an. Bila lebaran atau momen kumpul keluarga tiba, kita yang belum punya pasangan jadi blingsatan. Inilah yang kemudian membuatmu giat mencari seseorang untuk bisa dikenalkan. Namun pertanyaan tersebut sebenarnya merupakan wujud kekhawatiran keluarga atas kebahagiaanmu.
Mereka tidak ingin kamu kesepian dan tidak bahagia. Karena itu, yang perlu kamu lakukan hanya menunjukkan bahwa kamu baik-baik saja dengan status singlemu. Berilah pengertian bahwa soal pasangan kamu tidak ingin sembarangan, jadi tidak apa-apa kalau kamu belum menemukannya sekarang. Dengan begitu, mereka tahu apa yang menjadi prioritasmu.
ADVERTISEMENTS
3. Ke mana-mana sendirian dan datang kondangan tanpa pasangan bisa menjadi tekanan. Tapi kalau yang single-single tak datang, siapa coba yang akan menangkap saat sang pengantin melempar bunga?
Risiko dari tidak punya pasangan adalah kamu harus terbiasa ke mana-mana sendirian. Kalau dulu kamu ke mana-mana diantar dan ditemani pacar, sekarang ke kondangan pun kamu harus sendirian. Barangkali yang terakhir itulah yang paling mengkhawatirkan. Apalagi kalau menghadiri undangan dari mantan. Bisa tengsin kalau datang sendirian.
Tapi belajar ke mana-mana sendirian akan membuatmu lebih mandiri dan pergi ke kondangan sendiri juga banyak manfaatnya. Di antaranya, kamu tidak harus pusing mencari kostum yang matching, atapun sibuk menjelaskan situasi bila kelak di lain kesempatan kamu dan dia yang datang bersama saat kondangan tidak lagi bersama.
ADVERTISEMENTS
4. Tak pernah bawa gandengan bisa membuatmu merasa rendah diri dan tidak berharga karena ‘tidak laku’. Jangan terbenam dalam pemikiran negatif itu karena pencapaian dan kesuksesan pribadi pun bisa jadi gandengan yang paling gagah
Yang begitu membuat orang khawatir dengan status sendiri adalah soal reputasi. Sebab sifat orang masa kini yang begitu mudah menyamakan semua persepsi dan memukul rata semua kondisi. Bila kamu tidak pernah terlihat membawa pasangan, sering terpergok pergi sendirian dan tidak jarang kondangan tanpa gandengan, orang akan dengan mudah menganggapmu tidak laku. Lalu mereka akan menganggapmu kesepian, karena tidak ada seseorang yang bisa diajak menjalani hidup sama-sama.
Ya, setiap orang bebas mempercayai persepsinya. Namun yang lebih penting adalah dirimu sendiri. Mereka tidak perlu tahu bahwa pasangan memang bukan prioritasmu, dan kamu masih punya sejuta mimpi yang sedang kamu kejar setengah mati. Segala pencapaian pribadi dan kesuksesan itu bisa menjadi gandengan yang paling gagah, bila kamu tidak repot mendengarkan omongan orang lain yang seringnya membuat sakit hati. Toh, ini hidupmu sendiri.
ADVERTISEMENTS
5. Kenyamanan untuk saling bergantung satu sama lain memang hilang. Tapi belajar untuk mengandalkan dirimu sendiri pun merupakan pelajaran penting yang tiap orang harus lalui paling tidak sekali seumur hidup
Tidak bisa disangkal, memiliki pasangan berarti kamu punya support-system. Kamu punya seseorang yang bisa diandalkan mulai dari finansial (traktir-traktir lucu ketika jalan berdua), fisikal (yang bisa membantumu ketika harus mengerjakan hal-hal berat seperti pindahan kosan), dan emosional (seseorang yang akan mendengarkan curhatmu, berusaha menghiburmu, dan siap membantumu dengan apapun yang dia bisa).
Namun kesendirian juga tidak sebegitu buruknya sampai ditakuti. Sebab kesendirianmu justru akan mengajarimu banyak hal untuk menjadi mandiri. Kamu akan terbiasa untuk mengatasi masalahmu sendiri dan menghibur dirimu sendiri. Dari situ, kamu akan terus belajar memahami diri sendiri dan menjadi lebih baik setiap hari.
ADVERTISEMENTS
6. Katanya terlalu lama sendiri membuatmu bebal dan lupa membuka hati. Tapi itu hanya karena kamu sedang menunggu memberikan hatimu sepenuhnya kepada orang yang tepat. Tidak mau sembarangan
Seperti kata Kunto Aji dalam lagunya, telalu lama sendiri membuatmu akan terlalu asyik sendiri. Hingga saatnya nanti, kamu lupa caranya membuka hati untuk menemukan cinta sejati. Dipaksa untuk mencari pun percuma, sebab kamu tidak tahu mau mulai dari mana. Akhirnya kamu pun malas-malasan mencari pasangan. Namun percaya saja, bila suatu saat nanti hatimu akan terbuka bila kamu memang sudah menemukan sosok yang benar-benar klik di hati.
Toh memilih sendiri saat ini tidak berarti kamu menutup hati. Kamu hanya sedang berusaha memantaskan diri sekaligus mencari yang terbaik tanpa tergesa-gesa menentukan pilihan. Tidak perlu buru-buru, meski semua teman sudah melangkah menuju pelaminan. Toh soal hubungan dan pernikahan itu bukan lomba yang mengharuskanmu dulu-duluan.
Kesendirian tidak semenakutkan yang kamu pikir. Dalam kesendirianmu, kamu bisa melakukan berbagai hal positif untuk mengisi waktu sekaligus menggali potensi diri. Sendiri tidak selalu berarti kesepian, karena dia yang sendirian bisa jadi justru paling menikmati hidupnya. Tak perlu tergesa-gesa menentukan pilihan, sebab cinta dan sebuah hubungan serius memang bukan soal yang sederhana. Sendiri namun merasa bahagia jauh lebih baik daripada memaksa berdua tapi merana. Sendiri saat ini tidak berarti kamu sudah menutup hati, kamu hanya sedang mencari dan menanti. Kelak kamu akan mensyukuri karena kamu menikmati masa-masa sendiri ini.