Sebenarnya apa sih salahnya jadi jomblo? Kenapa masih banyak orang yang suka meledek status ini? Toh kadang orang yang meledek belum tentu punya hubungan yang sempurna. Bisa jadi yang meledek justru orang yang sukanya PHP, atau lebih sering patah hati karena entah sudah berapa kali diputusin.
Lagipula jadi jomblo juga sebenarnya nggak semenderita omongan orang. Tapi biar nggak cuma omongan saja, kalau kamu jomblo-jomblo bahagia yang hidupnya selow nggak ketulungan sekalipun sering diledek atau disuruh-suruh pacaran. Coba kamu baper atau kesal nggak saat dengar ejekan seperti ini?
ADVERTISEMENTS
1. Itu hati apa kuburan sih, sepi dan suram
Serem dong via www.pexels.com
ADVERTISEMENTS
2. Kamu malam mingguan atau uji nyali? Kok, sendirian terus
Jomblo = peserta uji nyali via www.pexels.com
ADVERTISEMENTS
3. Jangan-jangan kamu jomblo, karena emang nggak laku-laku. Ayo, ngaku?!
Tahu dari mana kamu aku nggak laku? via www.pexels.com
ADVERTISEMENTS
4. Jangan kelamaan jomblo, nanti abang ojek online malas pick-up kamu lho
Nunggu dijemput sama abang ojek via www.pexels.com
ADVERTISEMENTS
5. Yang dingin bukan ruangannya, tapi hati kamu yang udah lama dianggurin
Hatinya dingin sih via www.pexels.com
ADVERTISEMENTS
6. Cari pacar dong, biar kamu nggak sering bengong lihat orang pacaran
lihat orang pacaran aja, pacaran sendirinya kapan? via www.pexels.com
7. Cie yang ngakunya jomblo bahagia, padahal kalau lihat orang pacaran berandai-andai
Lagi ngebayangin punya pacar via www.pexels.com
8. Masa kalah sama yang LDR-an, biarpun jauh tapi jelas jodohnya yang mana, lah kamu udah jauh nggak jelas pula siapanya
Belum jelas intinya via www.pexels.com
9. Saat orang udah ditanya kapan punya anak atau kapan nikah, masa iya kamu masih aja ditanya kapan punya pacarnya
Ditanya kapan punya pacar via www.pexels.com
10. Cie yang katanya pemilih, padahal aslinya nggak ada yang milih kamu juga sih….
Emang gue pikirin! via www.pexels.com
Kadang orang terlalu kurang kerjaan sampai meledek status jomblomu ini. Tapi daripada kamu meladeni keisengan yang jelas nggak ada faedahnya, semua kata-kata tadi memang harusnya dianggap seperti angin lewat saja. Kamu boleh benar-benar abaikan, tertawakan, atau cukup bilang “terserah mau ngomong apa.”