IPK Tinggi, Tapi Kerja Masih Cari-Cari. Sabar, Mungkin Kamu Melewatkan 7 Hal Ini!

Apah? Lo belum dapat kerja? Masa sih? Lo kan pinter?

Lho, IPK lo kan cum laude?!

IPK cum laude, namun masih terjebak di tengah belantara pencarian kerja. Status sebagai job seeker tak kunjung lepas juga. Rasa malu makin menjadi manakala melihat banyak teman seangkatan yang sudah lebih dulu kerja. Hingga timbul tanya dalam hatimu, “apa ya yang salah dari gue?” Bahkan sempat terlintas dalam dirimu bahwa perjuangan akademismu selama ini ternyata berakhir dengan sia-sia. Kamu mulai putus asa dan merasa nggak berguna lulus dengan gelar cum laude karena susah nyari kerja.

Buatmu yang tengah mengalaminya, kamu butuh introspeksi diri. Bukannya sia-sia sudah belajar mati-matian, tapi mungkin kamu tengah melewatkan banyak hal. Sadar atau enggak, ternyata ada beberapa hal yang bisa jadi pertimbangan para pencari kerja di luar dari urusan nilai, yang sayangnya kamu lewatkan. Apa sajakah itu?

ADVERTISEMENTS

1. Mungkin dulu kamu antipati nggak mau gabung organisasi kampus. Padahal nggak cuma meramaikan CV, berorganisasi juga mengasah soft skill-mu

Aktif organisasi itu banyak nilai lebihnya lho.

Anak organisasi selalu punya nilai lebih. via www.merdeka.com

Karena kuliah tak hanya sekadar mengejar nilai!

Mungkin ketika masih kuliah, kamu terlalu malas untuk bergabung dalam organisasi. Rapat, berdebat, dan bicara di depan banyak orang, adalah aktivitas yang paling anti kamu lakukan. Sayangnya, perusahaan-perusahaan melirik calon pegawainya dari seberapa banyak pengalaman yang berhasil ia torehkan selama kuliah. Meski nampak melelahkan rapat sana sini, berpeluh-peluh demi menjalankan sebuah acara, hingga berkorban materi demi dana acara yang nggak cukup, akan tetapi perjuangan mereka terbayar di dunia kerja. Mereka yang punya sederet pengalaman, lebih dulu dilirik oleh perusahaan.

ADVERTISEMENTS

2. Mengukir prestasi dari hobi yang kamu tekuni. Hei, kenapa dulu kamu tak menyempatkan diri untuk mengembangkan bakatmu?

Kamu yang hobi tari, bisa lho mengembangkan hobimu dengan ikut UKM Tari.

Mengembangkan hobi tari misalnya. via berita.upi.edu

Selama menjadi mahasiswa, akan sangat sia-sia jika hanya dihabiskan untuk kehidupan akademis saja. Manusia juga butuh keseimbangan, pun kamu sebagai seorang mahasiswa. Kamu bisa lho meluangkan waktumu 1-3 hari dalam seminggu untuk hobimu. Misalnya, kamu yang punya passion berakting, kenapa nggak mencoba bergabung aja di UKM teater? Atau kamu yang hobi nyanyi, bisa banget gabung di paduan suara mahasiswa kampusmu. Sebab akan sayang banget jika hidupmu hanya berkutat di kamar dan kelas saja. Kamu pasti punya hobi yang bisa dikembangkan jadi prestasi!

ADVERTISEMENTS

3. Berwirausaha biasanya dimulai sejak mahasiswa. Kamu mungkin ingin berdagang, tapi tak kunjung terlaksana lantaran sibuk mikirin nilai!

Kuliah sambil berdagang.

Kuliah sambil berdagang. via www.radartasikmalaya.com

Sering liat kan mahasiswa yang hobi berdagang? Dari mulai keliling menjajakan donat, menitipkan kue di kantin kampus, hingga jualan hijab via dunia maya. Mereka adalah pribadi yang gigih lagi mandiri. Baik dengan tujuan mencari tambahan uang jajan atau memang untuk menambah biaya kuliah, mereka yang berdagang saat masih menjadi mahasiswa adalah contoh yang layak dijadikan panutan. Dengan berdagang, sedikit banyak mental sebagai pengusaha tertanam dalam diri mereka.

Nah, mental seperti ini bisa menyelamatkanmu ketika bersaing di dunia kerja, baik ketika bekerja untuk orang dulu atau langsung membuka usahamu sendiri. Kamu nggak hanya ngerti bisnis, tapi juga berpengalaman menjalankannya.

ADVERTISEMENTS

4. Andai kamu sudah memulai networking lewat magang di instansi atau organisasi ternama. Dari sinilah jalan menuju dunia kerja mulai terbuka lebar

Magang di kementrian yang keren, semisal Kemenlu.

Magang sekaligus berjejaring via dance-onthemilkyway.blogspot.com

Coba deh kamu perhatikan, mereka yang berhasil menembus perusahaan ternama adalah individu yang punya sederet prestasi gemilang. Bukan hanya demi prestasi dalam bidang akademis saja, tapi juga punya pengalaman dengan magang di perusahaan yang kece atau di organisasi yang fokus terhadap lingkungan atau kemanusiaan. Dengan magang, kamu punya kesempatan untuk mempraktikan ilmu yang kamu pelajari selama jadi mahasiswa. Sekaligus juga menjalin jejaring pertemanan profesional.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Belum bisa move on dari Firasat-nya Dewi Dee.