Dalam hitungan hari, kita akan segera meninggalkan 2014 dan akan menyambut awal 2015. Selama satu tahun ini, tentu banyak hal yang sudah kamu lewati. Selain berbagai keberhasilan dan pencapaian yang patut dibanggakan, wajar jika kamu juga melakukan kesalahan dan melewati berbagai momen kegagalan.
Nah, agar tahun 2015 yang akan segera datang ini bisa kamu jalani dengan lebih baik, mari mulai berkaca pada pengalaman setahun ini. Lihat kembali perjalanan hidupmu di tahun ini. Menemukan hal-hal yang harus kamu tingkatkan dan tak boleh kamu ulangi lagi di tahun!
ADVERTISEMENTS
1. Tahun Ini, Mungkin Kamu Mendapat Sibuk Pada Pekerjaan atau Mengejar Kelulusan Hingga Tak Sempat Pulang. Tahun Depan, Tengoklah Mereka — yang Kian Bertambah Uban Di Kepalanya.
Sebagai orang dewasa, kita seringkali terjebak dalam rutinitas. Tanggung jawab pekerjaan atau perkara kuliah membuat kita sibuk hingga lupa dan mengabaikan keluarga. Saat pagi hari, kamu buru-buru pergi ke kantor dan baru pulang setelah larut malam. Ketika akhir pekan, kamu pun berdiam di kamar untuk melanjutkan sisa pekerjaan yang belum dituntaskan. Tak kamu luangkan sedikit pun waktu untuk mengakrabi keluargamu.
Kamu tak lagi sempat duduk di samping ibumu yang sedang sendirian menonton televisi. Tak ada waktu mengobrol dengan ayahmu yang setiap sore selalu duduk di teras sambil minum kopi. Apakah kedua orangtuamu sehat-sehat saja selama setahun belakangan? Bahagiakah mereka menjalani kehidupan di usia tua sekarang ini?
Waktu akan terus berlalu, tanpa bisa sejenak berhenti atau diulang lagi. Sementara, umur manusia pasti ada batasnya. Kamu tak akan pernah pernah tahu, kapan orang-orang yang kamu cintai atau bahkan dirimu sendiri harus pergi. Maka, manfaatkan waktumu di tahun yang akan datang dengan bijaksana dan akrabilah mereka yang punya peran paling penting dalam kehidupanmu.
ADVERTISEMENTS
2. Rutinitas Baru Juga Membuatmu Lupa, Tak Layak Kamu Tinggalkan Kawan-Kawan Lama
Selain keluarga, sahabat dan teman-teman terdekat juga punya peran penting dalam hidupmu. Mereka yang jadi tempatmu berkeluh kesah ketika skripsi menjadikan hidupmu terlalu mengerikan untuk dijalani. Mereka pula yang tak bosan-bosan mendengarkanmu bercerita perkara cinta dan pasangan yang tak membuatmu bahagia.
Tapi, lihat kehidupanmu setahun belakangan ini. Bagaimana rutinitas di kampus atau kantor begitu menyita waktumu? Mengapa kamu tak lagi sempat bertemu mereka demi sekadar mengobrol dan minum kopi bersama? Bukankah dulu kalian pernah merasa bosan karena terlalu sering kemana-mana berdua?
Kesibukan tak seharusnya membuatmu melupakan mereka. Kawan-kawan lama yang sebenarnya juga ikut berperan mengantarkanmu pada posisimu yang sekarang. Hubungan dengan mereka selayaknya bisa baik-baik dijaga agar hidupmu terasa lebih bermakna.
ADVERTISEMENTS
3. Tak Terasa, Sudah Sekian Lama Kamu Tak Bertemu Dosen Pembimbing Atau Menyentuh Skripsimu
Saat ini, kamu bisa jadi masih berjuang untuk menuntaskan tugas akhirmu di kampus. Yup, menyelesaikan skripsi memang bukan perkara mudah, banyak kesulitan yang harus kamu hadapi. Tak cukup waktu sekejap dan hitungan 1 atau 2 bulan untuk merampungkannya. Kamu harus melewati rangkaian panjang; konsultasi dengan dosen pembimbing, mencari referensi, hingga proses penulisan yang tak gampang.
Dosen pembimbingmu mungkin sulit ditemui, tak bisa diajak diskusi atau berkompromi. Langkahmu pun semakin terhalang saat buku-buku referensi yang kamu butuhkan sulit dicari. Tapi, bukankah kamu keliru jika memilih mengabaikan skripsimu dan tak berusaha mencari solusi?
Waktu setahun bisa jadi jadi tak terasa dan terlewat begitu saja. Kamu mungkin baru tersadar setelah mendapat surat peringatan atau ancaman drop out dari kampus. Jangan takut, malas, atau enggan menuntaskan kewajiban. Sambutlah 2015 dengan semangat untuk menyelesaikan skripsi dan bersiap menyosong kelulusanmu!
ADVERTISEMENTS
4. Kamu Ingin Kuliah S2, Tapi Mengapa 2014 Kamu Lewatkan Tanpa Menabung Atau Berusaha Mendaftar Beasiswa?
Setelah tuntas menyandang gelar sarjana, semangat belajarmu bisa jadi masih sangat kuat. Kamu pun berharap bisa segera melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya – kuliah S2 dan meraih gelar Master. Sayangnya, biaya jadi faktor utama yang menghalangi langkahmu. Lalu, sudahkah kamu menemukan solusinya?
Jika niatmu cukup kuat untuk kembali ke bangku kuliah, mengapa tak baik-baik memanfaatkan waktu setahun belakangan? Sudahkah kamu mulai menabung untuk biaya pendidikanmu? Bukankah kamu sebenarnya juga punya kesempatan mendaftar beasiswa?
Saat kenyataan tak berjalan sesuai harapan, terkadang kita terlalu sibuk mengutuki keadaan. Kita lupa bahwa sebenarnya diri kita sendiri punya kemampuan untuk mengubahnya.
ADVERTISEMENTS
5. Tawaran Pekerjaan yang Datang Pun Kamu Tolak. Menurutmu, Pekerjaan yang Ditawarkan Tak Cukup Menjanjikan.
Kamu bisa jadi baru lulus awal tahun ini. Setelah lulus kuliah, kamu pun disibukkan dengan momen berburu pekerjaan. Sasaranmu adalah perusahaan-perusahaan besar yang menjanjikan gaji besar. Sayangnya, sekian lamaran yang kamu kirim tak kunjung dapat jawaban. Tawaran yang mampir ke kotak surelmu justru dari perusahaan lain yang kamu anggap tak seberapa punya nama. Akhirnya, kamu pun bisa dengan ringan menolak tawaran tersebut tanpa terlebih dahulu masak-masak berpikir.
Namun, keputusanmu bisa jadi terlalu gegabah. Mencari pekerjaan itu bukan perkara yang mudah. Jika kamu hanya fokus pada perusahaan-perusahaan besar saja, kamu mungkin akan menganggur dalam waktu yang lama. Sebenarnya, tak salah jika kamu mengiyakan tawaran kerja dari perusahaan kecil. Setidaknya, kamu punya kesempatan untuk terus belajar dan menjajal dunia kerja yang sebenarnya. Kelak saat kamu sudah lebih siap, pengalaman kerjamu bisa jadi bekal yang bermanfaat.
ADVERTISEMENTS
6. Kamu Lupa, Semua Pegawai Berhak Sejenak Rehat dari Rutinitas Pekerjaan dan Pergi Liburan
Banyak orang yang kadang terlalu “tenggelam” dengan pekerjaannya. Terlalu sibuk dan memaksakan diri untuk terus bekerja bahkan saat akhir pekan. Padahal, tubuh dan pikiran selayaknya juga mendapat jatah istirahat. Tubuhmu harus direbahkan dan pikiranmu perlu dilonggarkan.
Coba ingat-ingat kembali apa yang kamu lalui selama 2014 ini. Apakah kamu sudah menyempatkan dirimu untuk pergi berlibur? Menyapa pantai, menyambangi gunung, atau membiarkan dirimu tersesat di tempat-tempat baru yang belum pernah kamu kunjungi sebelumnya?
Sayang sekali jika tahun ini kamu lewati tanpa momen liburan dan hanya sibuk bekerja. Masih ada beberapa hari sebelum tahun berganti. Mungkin, kamu bisa segera mengepak kopormu dan memesan tiket perjalanan demi meninggalkan kenangan liburan di tahun ini.
7. Setahun Belakangan, Kamu Justru Menghabiskan Waktumu dalam Hubungan yang Tak Membahagiakan
Tak hanya soal pekerjaan dan kuliah saja, kehidupan cintamu juga layak diperhatikan. Apakah dia yang selama ini mendampingimu bisa dapat predikat pasangan yang tepat? apakah hubungan yang kamu jalani sudah sah membuatmu bahagia? Jika jawabannya tidak, kenapa kamu masih saja mempertahankannya?
Setiap detik waktu dalam hidupmu itu sangat berharga. Kamu tak layak melewatkannya bersama pasangan yang tak membuatmu bahagia. Jika dia yang saat ini bersamamu tak layak dipertahankan, bukankah akhir tahun ini adalah momen yang tepat untuk berpisah. Tahun yang baru sepatutnya disambut dengan hidup yang baru pula. Kehidupan yang lebih bahagia dan yang menjadikanmu selalu bangga menjalaninya.
8. Tubuhmu Juga Harus Baik-Baik Dijaga. Tapi, Mengapa Selama Ini Kamu Malas Makan yang Benar atau Rajin Olahraga?
Sudahkah kamu memperhatikan kesehatan dan tubuhmu sendiri? Makan-makanan yang sehat dan bergizi, rajin-rajin olahraga, dan mengurangi kebiasaan buruk seperti merokok atau begadang. Gaya hidupmu adalah salah satu yang harus diperhatikan. Bagaimana pun, kesehatan ibarat harga yang paling berharga – yang harus kamu jaga sebaik-baiknya.
Jika di tahun ini kamu masih belum bisa lepas dari kebiasaan-kebiasaan burukmu, kamu layak mengubahnya di tahun yang akan datang. Pastikan kamu bisa lebih menghargai dan menyayangi tubuhmu sendiri. Selebihnya, menjaga kesehatan adalah bukti bahwa kamu pun menghargai orang-orang terdekat yang juga menyayangimu.
9. Saldo di Rekeningmu Kian Menyusut. Kamu Tak Rajin Menabung, Justru Lebih Sering Menarik Uang untuk Jajan
Yup, hidup boros adalah salah satu kebiasaan yang tak boleh kamu lakukan lagi di tahun depan. Analisa kondisi keuanganmu sendiri. Mengapa saldo di rekeningmu kian hari kian menyusut, padahal setiap bulannya kamu punya gaji yang tetap. Apakah kebiasaan nongkrong di cafe setiap pulang kerja dan berbelanja tiap akhir pekan adalah biang keladinya?
Ingatkan dirimu sendiri untuk baik-baik mengelola perkara keuangan. Apa gunanya setiap hari mati-matian bekerja, jika pada akhirnya gaji hasil kerjamu “menguap” begitu saja? Kamu harus benar-benar piawai menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran. Berapa yang kamu butuhkan untuk makan, jajan, belanja baju, biaya nongkrong, hingga berbagi dengan keluargamu dan bersedekah.
10. Hingga Akhir Tahun Ini, Lagi-Lagi Kamu Belum Berhasil Merintis Bisnismu Sendiri
Meski sudah punya pekerjaan tetap dengan gaji yang boleh dibilang lumayan, menjadi wirausahawan adalah mimpi terbesarmu. Merintis dan menjalankan bisnis sendiri jadi keinginan yang bercokol dalam hati dan kepalamu. Tapi, sudahkah kamu melakukan sesuatu yang sifatnya riil untuk mewujudkan inginmu itu?
Jika kamu memang ingin merintis bisnis fashion dengan membuat clothing line atau membuka distro, sudahkah kamu mempelajari seluk beluk dunia fashion, atau membuat konsep bisnismu? Menjadi entrepreneur mungkin jadi resolusimu di awal 2014 lalu. Ketika sampai akhir tahun ini kamu belum bisa mencapainya, kamu layak memacu dirimu lebih keras di tahun depan agar benar-benar dapat mewujudkannya.
11. Jangan Mengulang Kesalahan di Tahun Ini. Jika Kamu Tak Bisa Mengusahakan Semuanya, Jangan Membuat Banyak Resolusi.
Akhir tahun dan menjelang awal tahun biasanya dirayakan dengan membuat resolusi. Apakah resolusimu di 2014 sudah bisa terwujud, atau hanya sekadar menghiasi buku catatanmu? Sudahkah kamu menyusun resolusimu di 2015 nanti, ataukah kamu lebih suka menjalani kehidupanmu begitu saja tanpa resolusi yang menurutmu justru akan membebani?
Apapun pilihannya, semua dikembalikan pada dirimu sendiri. Tak apa jika kamu tak butuh daftar resolusi demi menjalani hidup yang lebih baik di tahun depan. Namun, jika menurutmu daftar resolusi itu sangat penting, pastikan untuk menyusunnya dengan benar. Tulis resolusimu dari yang paling riil dan yang paling mudah diwujudkan hingga yang menurutmu paling sulit. Usahakan dan wujudkan daftar resolusimu satu-persatu, jangan menyerah sebelum 2015 berakhir!
Nah, gimana? Sudah semakin siap menyambut tahun yang baru ‘kan? Berkaca dari pengalamanmu di tahun sebelumnya, semoga 2015 nanti bisa dijalani dengan lebih baik dan semakin banyak resolusi yang bisa kamu wujudkan.