Kisah hidup pemuda imigran asal Mesir ini akan membuka mata kita bahwa pendidikan tidak harus selalu didapatkan dari sekolah formal. Hampir tidak pernah mengenyam pendidikan di bangku sekolah, dia berhasil masuk ke Columbia University, universitas terbaik keempat di Amerika Serikat dengan beasiswa.
ADVERTISEMENTS
Pendidikan Adalah Senjata Untuk Mengubah Hidup
“Education is the most powerful weapon which you can use to change the world”, Nelson Mandela
Nelson Mandela, Presiden Afrika Utara yang memperjuangkan politik anti-apartheid berbicara lantang tentang pentingnya pendidikan. Bagi Nelson, pendidikan adalah senjata handal untuk mengubah dunia. Kebanyakan dari kita menerjemahkan pendidikan sebagai proses belajar di sekolah formal. Pemuda imigran asal Mesir ini berhasil memperjuangkan perubahan hidupnya dengan usahanya untuk cerdas memanfaatkan teknologi disekitarnya.
ADVERTISEMENTS
Moawia Eldeeb, Lelaki Upik Abu Dari Mesir
Pemuda Mesir yang belakangan diketahui sebagai Moawia Eldeeb ini menjalani hidup selayak Upik Abu di negeri dongeng. Kemiskinan keluarganya membuat dia terpaksa bekerja di perkebunan di Mesir hingga usia setara kelas 3 SD. Keluarganya akhirnya pindah ke Amerika Serikat untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Sayang, Ayahnya tidak bisa menemukan pekerjaan. Ia terpaksa ditarik dari kelas 4 Sekolah Dasar dan dikembalikan ke Mesir. Setahun kemudian, keluarga mereka berhasil kembali ke Amerika.
ADVERTISEMENTS
Sekolah yang Hanya Punya 1 Ruang Kelas dan Terpaksa Bekerja Ilegal
Kehidupan ternyata tidak menjadi lebih ramah pada Eldeeb walaupun ia berhasil kembali masuk ke tanah impian bagi para imigran.
“Akhirnya aku bisa masuk ke sekolah formal setingkat SMP. Tapi sekolah itu sebenarnya bukan sekolah. Karena hanya punya 1 ruang kelas bagi semua tingkat. Lagipula aku harus bekerja sebagai pengantar barang untuk membantu keluargaku. Itu memang ilegal sih, karena aku masih terlalu kecil untuk bekerja. Tapi keluargaku membutuhkan bantuan keuangan”.
Kesempatan duduk di bangku sekolah formal yang bukan seperti sekolah ini ternyata adalah kesempatan terakhirnya mengenyam kursi pendidikan tingkat pertama di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENTS
Tragedi Kebakaran Rumah
Dengan perjuangan berat, Moawia akhirnya berhasil masuk ke SMA. Sayang, tragedi kembali terjadi. Rumah tempat tinggal keluarganya terbakar. Ia dan keluarganya terpaksa pindah ke tempat penampungan milik Palang Merah Internasional.
“Dua minggu setelah masuk SMA, rumahku terbakar habis. Kami sekeluarga terpaksa pindah ke shelter milik Palang Merah Internasional. Untuk tinggal disana, kami harus bekerja sebagai sukarelawan. Aku kembali keluar dari sekolah”.
ADVERTISEMENTS
Mengejar Ketertinggalan Lewat Video Di Situs Online
Tragedi kebakaran tersebut menyebabkan Eldeeb tidak bisa sekolah selama 1,5 tahun. Ketinggalan banyak pelajaran di SMA tidak membuat dia putus asa. Ia berusaha mengejar ketertinggalan dengan belajar secara mandiri dari situs Khan Academy. Khan Academy merupakan situs dari sebuah organisasi non-profit yang memberikan pelajaran gratis via internet bagi siapapun.
“Aku mengejar pelajaran di SMA melalui video-video dari Khan Academy. Saat itu aku sangat tertinggal di pelajaran Aljabar tingkat dasar. Semuanya aku pelajari sendiri. Akhirnya aku bisa lulus ujian dan diterima di Queens College.”
ADVERTISEMENTS
Beasiswa Untuk Masuk Ke Columbia University
Tidak pernah ada perjuangan yang sia-sia. Kegigihan pemuda asal Mesir ini akhirnya terbayar lunas. Setelahberhasil diterima di Queens Community College, pada tahun kedua ia mendapatkan beasiswa untuk meneruskan di Columbia University dengan jurusan Matematika Terapan.
“Dua tahun berkuliah di Queen College akhirnya aku mendapat beasiswa dari New York Housing Association untuk masuk ke Columbia University. Hal ini sungguh mengejutkan buatku. Sebab seluruh teman-temanku pergi ke sekolah terbaik di Amerika dan duduk di bangku sekolah formal sepanjang hidup mereka. Sementara aku tidak”
Kunci Sukses Versi Moawia Eldeeb: “Kalau kamu percaya pada dirimu dan impianmu, pasti ada jalan yang akan kamu temukan”
Di video ini Moawia menyampaikan beberapa kunci keberhasilannya:
- Tidak peduli apapun pendidikanmu, bahkan jika kamu tidak punya pendidikan sama sekali, kamu tetap harus percaya pada dirimu sendiri.
- Dengan percaya pada kemampuanmu, kamu akan menemukan bantuan dan fasilitas untuk mencapai impianmu.
- Guru-guru di SMA ku mengatakan, “Kamu tidak akan pernah bisa lulus SMA dan masuk kuliah”. Tapi aku terus percaya pada diriku sendiri, akhirnya aku menemukan Khan Academy.
- Kepercayaan dan keyakinanku mengantarkanku dari anak yang belajar aljabar dari video di internet ke status sebagai mahasiswa universitas bergengsi di Amerika Serikat.