Merantau itu susah. Ya, benar. Kamu harus tinggal berjauhan dengan orang-orang yang kamu sayangi selama beberapa waktu untuk kemudian bisa pulang lagi. Merantau itu kejam, karena kamu akan tinggal sendirian tanpa ada yang memperhatikan. Banyak hal yang menjadikan merantau terasa sukar untuk dijalani. Namun kamu tak perlu ragu, bahwa merantau memiliki banyak keuntungan buatmu.
Akan tiba masanya kamu memetik buah dari hasil bekerja keras di tanah perantauan. Bukan hanya soal materi, tapi tentang pelajaran-pelajaran lainnya yang bisa kamu petik dari perjuangan ini. Misalnya lima hal yang akan Hipwee bahas berikut ini. Jika sudah kamu rasakan, itulah tandanya kamu sudah sukses jadi seorang perantau dewasa.
ADVERTISEMENTS
1. Kamu mulai paham apa arti mandiri. Terkadang memang banyak perjuangan yang harus dilakukan sendiri
Diawal kesempatanmu merantau memang terasa berat. Banyak hal yang membuatmu mesti beradaptasi. Karena saat berada di rumah, kamu banyak bergantung dengan Ibu dan orang-orang yang lain. Namun, semenjak merantau kamu belajar menyelesaikan pekerjaan sendiri. Berat memang, dan rasanya ingin menyerah karena tidak terbiasa di awal.
Semakin hari, kamu makin banyak belajar untuk menyelesaikan segala tanggung jawabmu sendiri. Mulai dari menyapu sampai mencuci baju sendiri kini akrab dengan keseharianmu. Kamu belajar mandiri dengan sendirinya. Merantau dan jauh dari orangtua memaksamu untuk mampu melakukan banyak hal sendiri. Termasuk soal mengatur kehidupan sendiri. Segala hal yang ketika di rumah tak pernah kamu sentuh kini mau tidak mau harus kamu kerjakan dan tanpa bantuan orang lain.
ADVERTISEMENTS
2. Kamu menjadi dewasa dengan cara yang sederhana. Bahwa mencari nafkah tak semudah minta transferan ke orangtua
Memutuskan untuk mengambil pekerjaan yang berada di luar kota, membuatmu tinggal jauh dari Ibu dan Ayah yang selama ini mengawasimu. Semasa tinggal dengan orang tua, kamu tak pernah kekurangan, dan apa pun yang kamu inginkan selalu berhasil Ayah dan Ibu wujudkan. Namun, diawali dengan tekad merantau, kamu mulai belajar memenuhi kebutuhanmu sendiri.
Tinggal sendiri dengan tanggung jawab yang lebih besar menjadikanmu kian dewasa dengan segala jatuh bangunnya yang kamu hadapi seorang diri. Karena kini kamu mulai merasakan, bagaimana menjadi Ayah yang bekerja untuk menghidupi dan mewujudkan keinginanmu, dan kamu juga merasakan jadi Ibu sekaligus, yang juga harus bisa mengurus rumah setiap hari.
Merantau mengajarkan kamu banyak hal serta menjadikanmu lebih dewasa. Ya, merasakan lelahnya mencari uang dengan keringat sendiri, ternyata jauh lebih sulit daripada apa yang pernah kamu bayangkan. Apalagi ketika kamu harus bisa mengatur keperluanmu selama satu bulan, yang dulu nampak mudah karena kamu hanya tinggal minta transferan orang tua.
ADVERTISEMENTS
3. Waktu bersama keluarga bagimu kini lebih berarti. Semenjak banyak momen berharga yang kamu lewati
Tinggal jauh dari rumah membuatmu banyak melewatkan banyak waktu sendirian. Dulu, hampir setiap hari kamu bertemu Ayah, Ibu, dan saudara lainnya. Makan bersama, nonton TV sambil bercanda, dan tentunya banyak sekali acara keluarga yang kamu ikuti. Sekarang, kesibukan membuatmu semakin jarang pulang. Ingin juga rasanya pulang setiap akhir pekan, tapi kamu harus memikirkan soal hemat biaya. Karena bagaimanapun pulang ada ongkosnya. Sedih juga rasanya, karena kamu kangen dengan momen-momen keluarga itu.
Tapi setiap kesedihan akan selalu ada pembelajaran bukan? Tak bisa sering-sering berkumpul dengan keluarga, malah membentukmu menjadi pribadi yang jauh leih bisa menghargai waktu dengan lebih baik. Kamu berhasil menjadi anak rantau yang tegar bila kini kamu jadi makin semangat bekerja, demi bisa segera berjumpa dengan mereka yang ada di kota kelahiran. Merantau mengubah banyak hal tentangmu, dan senangnya kamu berubah menjadi seseorang yang lebih baik lagi.
ADVERTISEMENTS
4. Tidak ada lagi rasa sepi, karena kamu mulai bisa beradaptasi. Teman satu perjuangan ternyata bisa jadi keluarga pengganti
Ketakutan banyak orang tentang merantau adalah takutnya sepi dan tak memiliki teman. Padahal, di kota perantauanmu nanti, kamu akan bertemu dengan banyak orang yang satu tujuan denganmu, dan juga dengan mereka yang sama-sama sedang memperjuangkan masa depan denganmu. Sendirian di kota orang akan memaksamu untuk melatih skill bersosial dengan orang-orang asing yang batu kamu kenal.
Berteman dengan orang baru akan membuatmu lebih memahami sifat-sifat manusia yang selama ini belum pernah kamu temui. Berteman dengan mereka juga akan membuatmu memiliki keluarga baru, yang juga tidak akan membiarkanmu merasa kesepian meski jarang bisa pulang.
ADVERTISEMENTS
5. Kesuksesan saat merantau tak lagi kamu nilai dari seberapa banyak materi yang kamu dapatkan. Namun dari hasrat untuk selalu kembali pulang
Beberapa orang memandang bahwa keberhasilan seorang perantau dilihat dari seberapa banyak gaji yang diperolehnya, serta apa yang ia bawa ketika pulang nanti. Namun, keberhasilan seorang perantau bukan hanya sekadar pundi rupiah yang dia kumpulkan, tapi juga menjadi dewasa seiring waktu berjalan.
Merantau menjadikanmu kian mengerti, bahwa sebaik-baik tempat tinggal adalah rumah. Teman paling baik adalah keluarga dan tempatmu pulang adalah kampung halaman. Sebesar apa pun kota rantaumu menawarkan kesempatan dan materi, kota tempatmu dilahirkan tak akan pernah terganti.
Jika kamu tak lagi memikirkan pundi rupiah, dan masa rantaumu digunakan untuk pendewasaan, kini kamu tlah sukses merantau dengan sebaik-baiknya. Merantau tak hanya berhasil mengubahmu menjadi kian mandiri, tapi juga dewasa dan punya pendirian sendiri.
Pergi dan kejar cita-citamu, sekalipun itu berarti harus meninggalkan keluarga sementara. Karena merantau, akan mengajarkanmu banyak hal. Dan, pulanglah seolah esok kamu tak akan pergi lagi.