Tahun 2015 akhirnya telah datang. Itu artinya ada lembaran hidup yang baru sudah siap untuk ditulis dengan cerita yang lebih baik.
Menulis cerita yang lebih baik tidak hanya dengan mengukir prestasi atau bahkan memiliki kehidupan yang baru. Dengan sedikit cara kecil dan sederhana, seperti mulai berhenti melakukan hal-hal di bawah ini, kamu pun sudah bisa memiliki cerita hidup yang lebih baik daripada sebelumnya.
ADVERTISEMENTS
1. Berhenti Jadi Orang yang Mudah Tersulut Emosi. Di Tahun yang Anyar Ini Kamu Perlu Belajar Jadi Lebih Mawas Diri
Ketika ada hal yang tidak terjadi sesuai dengan rencana, pastilah rasa kecewa yang akan muncul. Biasanya, rasa kecewa ini tidak hilang begitu saja dan membuatmu sementara waktu menjadi pribadi yang lebih sensitif juga tempramental; seakan ada tanda “Senggol-Bacok” di dahimu.
Keadaan emosi yang tinggi seperti ini seringkali membuat otakmu tidak bisa berpikir dengan jernih dan akhirnya kamu pun membuat banyak keputusan yang kelak mungkin bisa kamu sesali. Coba ingat deh, berapa kali dalam setahun kemarin kamu membuat keputusan yang salah hanya karena emosi? Kalau lebih dari 2 kali, berarti sudah waktunya tahun ini kamu harus merubah diri.
Selagi 2015 baru saja dimulai, belajarlah secara perlahan untuk mengatur emosi diri. Jika ada masalah atau mengalami kegagalan, jangan terburu-buru mengeluarkan sisi tempramentalmu. Menepilah sejenak dari keramaian, dinginkan pikiran, baru kemudian satu per satu masalah kamu selesaikan. Jangan lupa untuk menyisipkan senyuman di setiap masalah yang terjadi karena percaya atau tidak, senyum bisa membuat segalanya lebih baik.
ADVERTISEMENTS
2. Hidup Orang Lain Bisa Terlihat Lebih Sempurna. Tapi Berjanjilah, Mulai Tahun Ini Kamu Akan Lebih Mensyukuri Apa yang Kamu Punya
Rumput tetangga memang selalu lebih hijau
Pepatah tersebut sepertinya memang tidak sembarang dibuat dan mengejutkannya, terasa begitu dekat dengan kehidupan kita. Coba deh diingat, berapa kali kita tergiur melihat keelokan dan kesuksesan hidup orang lain. Pasti hampir semua menjawab: sering. Mulai dari ingin secantik si primadona kampus hingga ingin punya kehidupan yang bahagia seperti orang lain. Begitu seringnya kita melihat kebaikan yang ada di diri orang lain, kita semakin ingin menjalani hidup seperti mereka dan mulai membandingkan hidup kita dengan kehidupan yang mereka miliki.
Hidup orang lain memang terlihatnya begitu sempurna, tetapi sebenarnya tidak juga. Untuk mendapatkan hidup yang lebih baik, mereka juga melewati rintangan dan kesulitan, sama seperti kamu. Lalu mengapa mereka bisa sukses? Itu karena mereka tidak terlalu memerdulikan apa perkataan orang. Mereka berpegang teguh pada tujuan mereka dan selalu berusaha menjadi diri sendiri.
Oleh karena itu, berhentilah dari kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Setiap orang punya cerita kehidupannya masing-masing. Dan untuk membuatnya berwarna, jadilah diri sendiri dan nikmati petualangan hidupmu sendiri.
ADVERTISEMENTS
3. Tahun Baru Adalah Momen Tutup Buku. Maafkan Dirimu. Berhenti Menyesali Kesalahanmu yang Telah Lalu
Sudah berapa banyak momen yang terlewat hanya karena kamu sibuk menyesali masa lalumu? Menyesali masa lalu hanya akan membuatmu tertinggal. Di saat semua orang sudah perlahan berjalan maju, kamu masih berada di tempat yang sama seperti dulu. Mengutuki keadaan dan memikirkan mengapa hal buruk itu bisa terjadi, tanpa memikirkan ada kehidupan di depan yang harus tetap dijalani.
Tahun baru ini adalah awal yang baru. Jangan biarkan awal lembar hidup barumu dimulai dengan kisah yang sama, yang kamu sudah tahu bagaimana akhirnya. Tulislah cerita baru dan warnai kembali hidupmu yang dulu sempat kelabu. Nikmati setiap kata yang kamu tulis di hidupmu. Biarkan masa lalu itu hadir di saat kamu butuh peringatan bahwa kegagalan itu ada dan jangan biarkan jatuh ke lubah tersebut untuk kedua kalinya.
ADVERTISEMENTS
4. Bahagia Hanya Bisa Kamu Ciptakan Sendiri. Berhenti Bergantung Pada Orang Lain Untuk Menciptakan Kesenangan Hati
Mungkin sampai sekarang masih banyak di antara kita yang tidak tahu apa itu kebahagiaa. Kita cuma tahu bahwa kalau bahagia, hidup kita tidak lagi akan susah dan selalu ada senyum yang tersungging di bibir kita. Diiming-imingi hal tersebut, selama hidup hingga saat ini, kita terus menerus mencari kebahagiaan tersebut; tanpa tahu apa bentuknya dan bagaimana caranya.
Kenyataannya, kamu tidak akan menemukan kebahagiaan walaupun mencari hingga ke ujung dunia. Mengapa? Karena kebahagiaan itu adalah perasaan, bukan sebuah objek atau benda yang dapat dilihat oleh mata. Kebahagiaan hanya bisa dirasa dan satu-satunya yang bisa merasakannya adalah diri kita sendiri.
Oleh karena itu, jika ingin merasa bahagia, buatlah dirimu terus berada dalam perasaan yang bahagia. Sering-sering bersyukur, jauhi hal-hal yang bisa mendatangkan emosi negatif, hingga yang termudah adalah tidak pernah lupa untuk tersenyum. Iya, semudah itulah untuk mendapatkan bahagia. Kalau selama ini kamu belum merasa bahagia, mungkin kamu belum tahu saja bagaimana caranya.
ADVERTISEMENTS
5. Rasa Takut Hanya Menjadi Penghalang. Buang Jauh Rasa Itu dan Mulailah Berani Mengambil Tantangan
Rasa takut itu wajar dan hampir semua manusia pasti merasakannya, apalagi saat akan melakukan sesuatu untuk pertama kalinya. Pikiranmu pasti akan ke mana-mana dan menerka apa yang akan terjadi di depan nanti — Apa aku akan gagal? Apa aku akan sakit hati?. Namun, tanpa kamu sadari, rasa takut itulah yang akan jadi penghalangmu untuk maju.
Coba ditilik lagi, apakah itu benar rasa takut semacam fobia atau hanya sugesti untuk melindungi diri dari kemungkinan terburuk. Kalau memang hanya sugesti, mulailah berusaha untuk menghadapinya dengan sikap yang santai dan tanpa prediksi macam-macam.
Ambillah risiko yang ada di depanmu itu. Entah memberanikan diri bimbingan skripsi dengan dosen yang killer, unjuk bakat melawak dengan tampil di panggung stand up comedy, atau menjajal kemampuan di bidang yang selama ini tidak pernah kamu pikiri. Buang jauh-jauh perasaan akan mengalami kegagalan dan gantilah dengan semangat untuk mendapat keberhasilan.
ADVERTISEMENTS
6. Kamu Tak Akan Bisa Jadi Sempurna. Satu-satunya Cara Adalah Dengan Menjadi Versi Terbaikmu Sebagai Manusia
Tidak ada orang sukses di dunia ini yang berhasil menginspirasi banyak orang karena mengasihani atau mengritisi hidup dan dirinya sendiri. Mereka yang menginspirasi adalah yang orang yang mampu mengapresiasi diri, bersyukur, mencintai diri sendiri, dan bangkit dari kegagalan yang telah dihadapi.
Untuk itu, kalau kamu ingin bisa memiliki arti dan menginspirasi orang-orang di sekitarmu, berhentilah mengasihani dan mengritisi dirimu sendiri. Di dunia ini tidak ada yang sempurna, begitu juga kamu. Seperti kata Bunda Dorce,
“Kesempurnaan hanya milik Allah”.
Yang bisa kamu lakukan adalah menjadi versi terbaik dari dirimu dengan memaksimalkan seluruh kemampuan diri dalam melakukan apapun. Dan jangan lupa untuk selalu memaafkan diri jika mengalami kegagalan, bukan mengasihani.
7. Berhenti Mencela Fisikmu. Apa Adanya Dirimu Saat Ini Adalah yang Terbaik Menurut Penciptamu
Dari seluruh hal yang sering kamu keluhkan dari dirimu, mungkin ketidaksempurnaan pada fisik merupakan salah satunya. Ya, memang tidak semua orang terlahir dengan paras se-ayu Raisa atau setampan Nicholas Saputra. Tapi bukan berarti fisikmu tidak sempurna.
Kulitmu yang hitam sering dipermasalahkan, padahal pigmen kulit hitammu itu melindungi dirimu dengan sempurna dari paparan sinar UV. Tubuh pendekmu juga kerap kamu keluhkan, padahal dengan tubuh itu kamu tidak perlu takut merasa tua karena selalu dianggap awet muda. Keadaan fisik yang selama ini kamu cela sebenarnya adalah ciptaan terbaik dari Yang MahaKuasa untuk menyempurnakan dirimu. Dan untuk merasaan kesempurnaan itu, kamu hanya perlu mengucap syukur saja, kok. Mudah ‘kan?
8. Hentikan Kebiasaan Berubah Hanya Untuk Menyenangkan Orang. Ini Hidupmu dan Kamu Tidak Sedang Berhutang
Pacar: “Kamu egois banget sih jadi orang. Berubah dong. Aku capek ngehadapinnya”
Kalau pacarmu berkata seperti itu, apa kamu harus segera berubah? Jawabannya, tidak. Kamu harus benar-benar tahu dulu, apakah benar kamu memang se-egois itu atau hanya pacarmu saja yang merasa kurang puas dengan sifatmu.
Cari tahu apakah kamu benar-benar sosok yang egois dari teman-teman terdekatmu dan bahkan keluargamu. Kalau memang mereka berkata “Ya”, maka mungkin inilah waktunya untuk mengurangi sifat egoismu itu. Bukan untuk mereka tetapi untuk dirimu sendiri, supaya kamu bisa berkembang menjadi pribadi yang lebih mampu berbagi. Namun kalau jawaban mereka “Tidak”, mungkin pacarmu yang harus berubah supaya lebih bersyukur dengan sifat dan keadaanmu.
9. Hidup Itu Perlu Tujuan. Berhentilah Menjalani Hidup Tanpa Target
Siapa yang tidak suka menjalani hidup yang santai? Beban pikiran tidak terlalu banyak, hidup hanya tinggal mengikuti arah takdir yang sudah dituliskan. Kamu bebas melakukan apa saja yang disuka sesuai dengan kemauanmu. Menyenangkan? Memang, pada awalnya. Tapi, lama kelamaan kamu akan terbuai dan terperangkap hingga akhirnya menjalani hidup seperti ayam kehilangan induk: tidak tahu arah.
Maka dari itu, dalam hidup kamu perlu membuat target dan tujuan yang akan dicapai. Bukan hanya sebagai prestasi, tetapi juga ajang menantang diri. Dengan adanya target dan tujuan, kemampuan dan kepribadianmu akan dengan cepat terasah. Hidupmu pun akan jauh lebih berkembang dari sebelumnya.
Awal tahun ini adalah saat yang tepat untuk menyusun target dan tujuan hidupmu. Jangan terlalu muluk, perhitungkan dengan baik apa saja yang mampu kamu capai dalam satu tahun ke depan. Sesuaikan daftar tersebut dengan kemampuan dan buatlah timeline untuk lebih memudahkan.
10. Stop Memandang Satu Kegagalan Seperti Hukuman Mati. Bukankah Hidup Selalu Menawarkan Kesempatan Untuk Mencoba Lagi?
“Kenapa sih hidupku salah terus?”
Mungkin kamu sering menggumamkan hal tersebut pada dirimu, terutama saat sedang mengalami kegagalan. Sepertinya kebanyakan manusia memang begitu. Saat sedang gagal, lebih memilih menyalahkan diri dan hidup dibandingkan bangkit dan maju untuk ‘bertempur’ lagi.
Apa yang perlu dipersalahkan dalam hidup? Tidak ada, karena hidup tidak melakukan apa-apa. Bukan juga dirimu yang perlu disalahkan.
“Kamu tidak gagal, kamu hanya diberikan kesempatan lebih banyak untuk belajar.”
Yang perlu kamu lakukan saat gagal adalah bangkit. Menyusun kembali tangga-tangga yang telah runtuh dan membuatmu jatuh. Belajar lagi bagaimana menyusun tangga yang benar, mungkin dulu ada tangga yang tidak tepat sehingga membuatmu salah pijak.
Di tahun yang baru ini, mulailah hidup baru yang harus jauh lebih baik. Dan dengan berhenti melakukan hal-hal di atas, hidup lebih baik akan dengan mudah kamu dapatkan. Selamat mencoba dan selamat tahun baru!