Bicara soal kuliah, tahun ke empat merupakan momen di mana para mahasiswa akan sibuk dengan skripsi. Ibarat main game, skripsi ibarat raja terakhir yang mesti dilalui sebelum perkuliahanmu tamat. Di momen ini juga akan ketahuan dia yang tangguh dan yang mudah menyerah. Dia yang tangguh nggak akan menyerah meski dosennya susah ditemui atau skripsinya selalu mendapat banyak revisi.
Untukmu yang usia perkuliahannya sudah memasuki tahun ke empat atau bahkan lebih, kamu pasti familiar dengan pertanyaan ‘kapan lulus?’. Pertanyaan semacam itu biasanya diajukan oleh orangtuamu saat kamu pulang ke rumah. Meski sadar pertanyaan semacam itu wajar ditanyakan, tapi saat proses pengerjaan skripsi sedang stuck, entah karena ganti judul atau sukar cari literatur alhasil kadang jadi dongkol sendiri. Untuk itu, sudah semestinya kamu memahami beberapa hal ini.
ADVERTISEMENTS
1. Sebenernya orangtua ingin kamu bertanggung jawab atas pilihanmu yang sudah dijalani selama beberapa tahun terakhir ini
Untukmu yang sering kesal karena selalu diburu dengan pertanyaan ‘kapan lulus?’ oleh orangtuamu, kamu mesti memahami bahwa sejatinya nggak ada satupun niatan mereka untuk menekanmu apalagi mengganggu konsentrasimu. Sebenarnya mereka hanya mencoba mengingatkanmu untuk bertanggungjawab atas keputusanmu untuk memilih berkuliah dulu.
Karena mereka sudah bersedia untuk membiayaimu berkuliah sembari merantau, maka sudah sepatutnya kamu nggak menepati janjimu untuk lulus tepat waktu dan membahagiakan mereka dengan toga di kepalamu.
ADVERTISEMENTS
2. Bukannya ingin membuatmu tertekan dalam menyelesaikan skripsi, tapi orangtua hanya berusaha mengingatkan agar kamu nggak terlena oleh waktu
Menjelang semester akhir, waktumu berkuliah cenderung lebih senggang sebab sudah nggak ada lagi beban mata kuliah yang diambil –praktis hanya tinggal skripsi. Di antara kesenggangan ini biasanya ada orang yang menunda pekerjaan skripsinya dengan dalih ingin refreshing dari kepadatan kuliah di semester sebelumnya yang bikin jenuh. Memang penyegaran otak itu perlu dan sah-sah saja dilakukan, tapi jebakannya adalah kadang orang suka terlena dengan kebebasan ini hingga melupakan skripsi.
Nah inilah yang diwanti-wanti oleh kedua orangtuamu. Mereka tentu mengerti dan berterima saat kamu bilang ingin rehat sejenak, cuma mereka nggak ingin kamu kebablasan. Makanya mereka mengingatkanmu dengan sering menanyakan ‘kapan lulus?’.
ADVERTISEMENTS
3. Ketahuilah orangtuamu pun memikirkan adikmu yang sebentar lagi kuliah. Pengeluaran akan lebih besar dan memberatkan jika kamu belum lulus juga
Sebenarnya kamu nggak berhak kesal saat ditanyakan pertanyaan semacam itu, sebab toh mereka yang membayari kuliahmu. Mungkin kamu pusing judulmu ditolak terus menerus atau selalu banyak mendapat revisi setelah konsul, tapi coba deh kamu lihat dari sudut pandang orangtuamu yang membiayai. Pernah nggak kamu memikirkan bagaimana kesulitan mereka mencari uang untuk membayar kuliah, kos, mengirim uang bulanan untukmu? Pikirkan juga adikmu yang sebentar lagi kuliah. Makanya supaya nggak jadi beban, kamu mesti lulus secepatnya.
ADVERTISEMENTS
4. Ada kebanggaan yang nggak bisa terlukiskan oleh kata-kata saat berhasil memberikanmu bekal yang cukup untuk hidupmu selanjutnya
Orangtua selalu ingin anaknya bernasib lebih baik dari dirinya. Maka dari itu orang tuamu ingin segera melihat kamu sarjana sebab dari situ mereka bisa melihat bagaimana usaha kerasnya selama ini dalam membesarkan dan mendidikmu berhasil. Kamu yang sudah diperjuangkan untuk berkuliah sudah seharusnya membalasnya dengan kelulusan. Mereka pasti bangga dan tersenyum haru kala kamu mengenakan seragam wisuda dengan dengan toga di kepala.
ADVERTISEMENTS
5. Sejatinya lulus kuliah bisa menjadi momentum untuk membuktikan kepada orangtua bahwa kamu sudah dewasa dan bertanggung jawab
Pertanyaan ‘kapan lulus?’ sejatinya nggak perlu kamu jadikan beban karena memang itu sudah menjadi tanggung jawabmu. Sebaliknya, justru kamu bisa memanfaatkan momen kelulusan ini untuk menunjukkan bahwa kamu sudah dewasa dan bertanggung jawab sebagai manusia.
Nah itu dia 5 hal yang mesti kamu pahami dalam menghadapi pertanyaan ‘kapan lulus?’ dari orangtuamu. Sudah sepatutnya kamu menyikapinya dengan bijaksana. Kesal boleh, tapi lebih baik jadikan kekesalanmu sebagai motivasimu untuk cepat membuktikan bahwa kamu bisa lulus seperti janjimu dulu.