Ucapan orang tentang jodoh nggak kemana, atau nanti juga bertemu di saat yang tepat, tak bisa kamu telan mentah-mentah. Sebab mencari jodoh ibarat bermain bola, kamu perlu berusaha menjemputnya untuk mendapatkannya. Tapi dalam berusaha kamu pun tak harus ngoyo, seperti minta tolong sana sini untuk dikenalkan dengan kenalan mereka. Apalagi sampai lupa dengan urusanmu yang lain, yang bahkan sama pentingnya dengan jodoh. Toh percuma kalau kamu terlalu sibuk mencari, lantas lupa mempersiapkan diri.
Padahal mempersiapkan diri pun tak harus selalu berbenah dan berbenah. Bisa saja sesederhana kamu mempelajari apapun tentang dirimu sendiri. Supaya kelak kamu tak salah memilih orang yang benar-benar cocok dengan kepribadianmu. Supaya kelak pasanganmu pun mengerti dirimu dengan sepenuhnya.
ADVERTISEMENTS
1. Cari tahu hal apa saja yang buatmu bahagia, entah dari hobi, kebiasaan hidup, atau kriteria pasangan idaman
Setiap orang punya alasan bahagia yang berbeda-beda. Sementara kehadiran orang lain entah keluarga, teman atau pasangan sebenarnya sebagai penunjang saja. Adakalanya juga orang-orang terdekatmu ini membahagiakanmu lewat hal-hal yang sebelumnya mereka cari tahu dari dirimu. Karena itulah kamu perlu benar-benar tahu apa saja yang bisa buatmu bahagia. Bisa saja ‘kan bahagia ini sesederhana saat orang-orang terdekatmu ikut mendukung hobi menulismu. Atau saat kamu bisa bebas menjalani hidup sesuai dengan caramu sendiri.
Mungkin juga kamu punya kriteria tentang pasangan yang pasti bisa buatmu bahagia. Entah dia yang sama-sama suka traveling. Entah dia yang punya selera sama hampir di segala hal. Entah dia yang punya sifat kebalikan, tapi justru melengkapi sekali dirimu ini. Sebab bahagia memang kamu sendiri yang harus menciptakannya.
ADVERTISEMENTS
2. Karena tak ada yang sempurna, kamu perlu paham apa kelebihan dan kekurangan dari dirimu
Tak usah berharap terlalu muluk seperti punya pasangan yang mendekati sempurna seperti dalam kisah para puteri dalam dongeng. Sebab dalam dunia nyata ini, tak ada seseorang pun yang sempurna termasuk dirimu sendiri. Kamu perlu mengamati dirimu sendiri dalam sebuah cermin besar. Kenali mana kekurangan dan kelebihanmu. Semisal kamu memang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Tapi sayangnya dirimu cukup lama untuk mengingat satu persatu orang di sekitarmu.
Bukankah mengetahui letak kelebihan dan kekuranganmu ini buatmu paham berbenah diri seperti apa yang harus kamu jalani? Kamu juga tahu kira-kira pribadi seperti apa yang bisa diajak saling melengkapi. Karena jodoh ibarat gembok dan kunci yang harus sama-sama pas.
ADVERTISEMENTS
3. Rencanamu dalam beberapa tahun ke depan, sebab menjalin hubungan pun perlu target untuk membuatnya maju dan bertahan
Mirip seperti wawancara kerja, di mana rencanamu untuk beberapa tahun ke depan jadi salah satu penentu yang tak bisa disepelekan. Sebab dari rencana ini keseriusan serta kesiapanmu dalam menerima kehadiran pasangan bisa terlihat. Jangan bilang ingin punya pasangan dan hubungan serius, kalau kamunya sendiri masih sibuk mengejar karir serta segala bentuk kesenangan untuk dirimu saja.
Jadi sebelum benar terobsesi untuk memiliki pasangan, kamu harus benar tahu rencanamu baik dalam waktu dekat atau panjang. Tanyakan juga ke dirimu, apakah kamu yakin dengan rencana-rencanamu itu. Setidaknya rencana ini pun buatmu punya motivasi dan tak mudah menyerah dalam usaha pencarian jodoh.
ADVERTISEMENTS
4. Hubunganmu dengan keluarga dan teman juga jadi patokan bagaimana kamu nantinya berpacaran
Kamu yang menghargai keluarga, teman atau siapapun, pastinya bisa diandalkan dalam memperlakukan pasangan dengan baik. Berbeda dengan kamu yang egois alias maunya menang sendiri, yang kalau saja punya pasangan pasti akan dominan sekali.
Jangan lantas kesal, kecewa atau puas saat mempelajari hubunganmu dengan lingkungan di sekitarmu yang sekarang. Toh kalaupun ada yang kurang kamu masih punya kesempatan dan pilihan untuk membenahinya. Sedangkan kalau saja sudah merasa cukup baik, kamu bisa belajar bagaimana menjaga hubungan yang sudah baik itu agar tetap utuh bahkan bisa lebih baik lagi.
ADVERTISEMENTS
5. Jangan sibuk menghitung materi, sebab yang lebih penting itu tahu seberapa banyak waktu yang kamu punya untuk berbagi
Coba kamu perhatikan lagi, seberapa banyak waktu yang kamu punya untuk berbagi dengan keluarga atau teman? Kalau selama ini saja waktumu sudah banyak tersita dalam pekerjaan. Bagaimana nanti saat punya pasangan? Bisa jadi kamu sama sekali tak punya waktu untuk keluarga atau teman. Sementara mereka ini sama pentingnya dengan pekerjaan atau pasangan. Dan duniamu sendiri pun tak hanya selebar daun kelor saja. Jadi coba hitung dan bagi lagi dengan cermat waktu yang kamu punya. Jangan sampai ada yang lebih atau kurang dari salah satunya.
ADVERTISEMENTS
6. Apa kamu sudah yakin menjalin hubungan? Karena kadang keinginan tak sejalan dengan kesiapan
Ada satu hal juga yang sering terlewat olehmu, tentang keinginan dan kesiapan yang terkadang tak berjalan beriringan. Bisa saja kamu merasa ingin sekali punya pasangan, terlebih saat lihat teman banyak yang sudah berkeluarga. Tapi sementara kesiapan dari dirimu sendiri belum benar-benar utuh. Kamu masih ragu persoalan kriteria pasangan yang pas itu seperti apa. Kamu masih agak takut jika salah memilih orang. Kamu masih tak bisa terima jika ada yang orang yang ikut campur tangan ke dalam kehidupanmu.
Intinya coba kamu tanyakan lagi ke dirimu sendiri, apa iya kamu sudah yakin untuk menjalin hubungan yang serius? Setiap dan menerima segala usaha pasangan untuk buatmu nyaman?