Hidup semakin ke sini mungkin terasa semakin berat bagi beberapa orang. Akan tetapi, ada juga yang sengaja merasakan sakit demi berusaha melepaskan diri dari masa lalu untuk mencari kehidupan yang baru. Ia adalah seseorang yang sadar bahwa kehidupan dan hubungan yang selama ini dijalani tak memberikan kebahagiaan apapun. Di bagian lain, ada juga yang tengah berusaha berjuang sekuat tenaga menyambung hidup di tengah sulitnya mencari pekerjaan di masa pandemi ini.
Ada banyak cerita yang terpendam dan tak mampu dibagikan karena setiap orang mengalami masalahnya sendiri-sendiri yang cukup berat di saat ini. Untuk itu Miscur edisi 2 Juli 2020 berusaha menjadi telinga untuk cerita-cerita yang tak terdengar tersebut. Begini kisah mereka…
ADVERTISEMENTS
Berbagai penyangkalan kerap dilayangkan mereka yang berada di sebuah hubungan toxic, berpikir jernih mengenai hal ini kadang bisa menyadarkan
Berada di dalam sebuah hubungan toxic selama bertahun-tahun cukup menguras tenaga. Sayangnya saat orang sekitar memberi tahu, kita kerap acuh dengan masukan tersebut. Sampai suatu hari kesadaran itu muncul dan mau tak mau satu-satunya pilihan adalah pergi jika tak ingin lebih sakit lagi. Awalnya mungkin terasa sulit, sangat sulit, namun ada kalanya kamu akan bersyukur terhadap keputusan yang kamu ambil walau rasanya telat dilakukan.
Tak hanya terjadi dalam percintaan, persahabatan yang dirasa baik-baik saja ternyata juga menyimpan sesuatu di baliknya. Mulai dari omongan tak mengenakkan di belakang yang tak sengaja kamu curi dengar hingga berbagai kerugian yang ditimbulkan, semua tampak makin jelas. Memilih untuk menjauh dari mereka mungkin membuatmu makin dibenci, tapi toh tetap berteman atau tidak, mereka akan tetap membicarakanmu juga.
ADVERTISEMENTS
Yang mendukung habis-habisan bisa jadi adalah orang yang sama dengan yang menjatuhkan begitu saja, rasanya berat sekali beranjak darinya
Mungkin kamu pernah memiliki kisah yang mirip dengan pencerita kedua Miscur ini. Sama-sama berangkat dari 0, ia menemanimu dengan setia hingga ke tangga kedelapan dan dua langkah lagi kamu bisa sampai di tujuan. Tapi saat itu juga ia menjatuhkanmu, menganggap tak pernah ada perjuangan yang dilakukan dan akhirnya kamu terpuruk sendirian. Rasanya sulit sekali untuk kembali merangkak, perlu waktu satu tahun untuk berhenti menyalahkan diri sendiri, perlu waktu setahun untuk bangkit kembali. Usaha untuk bangkit akhirnya dimulai dari pertanyaan-pertanyaan mengenai tujuan apa yang harus dibuat kembali serta apa yang harus dilakukan setelah ini. Wajar untuk merasa sakit tapi yang perlu diingat, meratapinya tak akan membuatmu ke mana-mana.
ADVERTISEMENTS
Pandemi ini merenggut banyak hal salah satunya karier yang selama ini diperjuangkan, pun rencana yang disusun awal tahun harus diikhlaskan
Barangkali kamu menjadi salah satu yang terkena dampak seperti ini. Tiba-tiba keahlian yang dibanggakan kini tak lagi dibutuhkan. Perusahaan memang belum mengakhiri kontrak tapi entah sampai kapan lagi kamu harus menunggu agar bos memanggilmu untuk kembali. Satu per satu teman memilih untuk mengundurkan diri tanpa tahu pula apa yang akan dilakukan selanjutnya. Lalu lamaran mulai kamu masukkan di tempat lain dan ternyata tetap saja jawabannya “kamu belum beruntung.” Memang benar peluang selalu ada, namun kali ini rasanya sulit sekali untuk dideteksi. Lowongan freelance berbasis internet mungkin bisa mulai dipertimbangkan. Usaha untuk membuka bisnis juga bisa mulai dipikirkan, siapa tahu di sanalah ada jalan.
Bangkit dari keterpurukan rasanya mungkin akan sulit di langkah pertama, namun nantinya kamu bisa berjalan ke depan dengan lega serta bangga terhadap keputusan yang sudah kamu buat sebelumnya. Jika saat ini titik terang belum jelas terlihat, jangan lupa memastikan bahwa yang di atas sudah terlibat. Terus berdoa.