Tiap hari kita pasti pernah mengalami kejadian buruk yang tak disangka. Awalnya mungkin terasa biasa saja, tapi lambat laun justru bikin diri ini sulit menerima dengan lapang dada. Terlebih jika peristiwa itu dialami berurutan dengan hal-hal buruk lainnya. Diri pun jadi gelisah, sedih, hingga bermuram durja dalam waktu lama.
Sedih itu wajar, namun jangan sampai bikin rugi sendiri. Karena pada dasarnya hidup terus berjalan dan harus dihadapi, kamu harus bisa bangkit dan kembali semangat dari kejadian-kejadian terpuruk. Percayalah kalau hidup memang perlu berjuang. Nikmati dan ketahui caranya untuk bangkit dan bersemangat kembali.
ADVERTISEMENTS
1. Yang kamu rasakan saat sakit hati, kesal, atau sedih adalah hal yang normal. Tak perlu dipusingkan sampai berlarut
Rasa sakit karena kehilangan, rasa malu, takut atau kekecewaan memang sangat menyebalkan. Tapi asal kamu tahu, hal itu merupakan sesuatu yang normal. Tiap orang pun pasti pernah mengalaminya. Yang membedakan yaitu seperti apa caramu menghadapinya. Pelan-pelan kamu akan terbiasa dengan peristiwa buruk itu. Percayalah bahwa kamu bisa melewati proses sakit hati ini dan dapat segera bangkit dan semangat kembali.
ADVERTISEMENTS
2. Percayalah bahwa semua hal ada akhirnya, termasuk kejadian terpuruk dan rasa sakit yang kamu alami
Hal yang kerap luput yaitu percaya kalau semua hal ada akhirnya. Bahkan lubang yang paling dalam pun memiliki dasarnya. Semua hal pasti berakhir. Jadi, rasa sakit yang kamu alami nggak akan bertahan selamanya dalam diri selama kamu punya keinginan untuk mengubah perasaanmu itu. Bersikaplah terbuka untuk menemukan hal-hal indah di balik peristiwa terpuruk yang kamu alami, sehingga rasa sakit akan segera berakhir.
ADVERTISEMENTS
3. Kamu mungkin lupa kalau salah satu dari pembelajaran hidup adalah hal-hal menyakitkan. Bekas luka yang pernah dilalui adalah bukti kekuatan, ketahanan, dan pertumbuhanmu
Belajar tak selalu dari sekolah. Seiiring berjalannya waktu ada kalanya dalam hidup kita perlu introspeksi untuk mengetahui banyak hal yang sebetulnya merupakan pembelajaran berharga. Hidup itu dinamis, kadang berantakan, dan kerap membuat jengkel perasaan. Namun, semua itu adalah bagian penting dari kisahmu. Biarkan kekacauan, kesedihan dan sebuah penolakan menjadi kisahmu dalam bertumbuh dan belajar untuk menjadi pribadi yang berani, serta lebih baik.
ADVERTISEMENTS
4. Biarkan diri menerima perasaan itu, lalu akan tergerak untuk bangkit dari keterpurukan
Mungkin dirimu sempat tergoda untuk mengubur perasaan menyakitkan lewat “cara praktis” yang kamu tahu. Meskipun ini meringankan rasa sakit, cara praktis tersebut belum tentu dapat memperbaiki keadaan maupun menyembuhkan perasaanmu sebenarnya. Perasaan memiliki awal, pertengahan, dan akhir. Awal mula memang sangat menyakitkan. Semakin kamu bisa membiarkan perasaan dan merangkulnya sebagai sesuatu yang harus diterima dalam hidup, bukan sebagai sesuatu yang harus dihindari, proses penyembuhanmu dapat segera terlaksana. Bersabarlah dan rasakan peristiwa terpuruk sebagai bagian dari proses dirimu bertumbuh.
ADVERTISEMENTS
5. Hal-hal buruk hadir karena suatu alasan. Mulai dari teguran agar diri nggak selalu terbuai dengan kesenangan hingga sebagai pertanda bahwa dirimu sedang tumbuh dan berkembang agar makin dewasa
Rasa sakit ada karena suatu alasan. Bisa sebagai teguran agar tidak selalu diliputi perasaan senang atau pertanda bahwa dirimu sedang tumbuh dan berkembang agar makin dewasa. Amarah memotivasi diri menuju perubahan. Sementara kesedihan membawa keheningan untuk introspeksi mencari tahu penyebab dan alasan peristiwa terpuruk itu terjadi. Karena hal-hal itu hadir disertai tujuan untuk pribadi yang lebih baik.
Hidup punya berbagai cara untuk membingkai kita dalam proses tumbuh dan berkembang. Proses yang dijalani pun beragam, salah satunya lewat berbagai peristiwa buruk yang kita alami. Seperti apa kamu menghadapinya nanti akan berpengaruh terhadap masa depanmu sendiri. Yuk, segera bangkit dan bersemangat demi hidup yang lebih baik.