Jomblo yang Diledek Nggak Laku Jangan Diam Saja, Jawab Dengan 10 Kalimat Ini Perlu Kamu Coba

Hidup ini memang gudangnya pertanyaan. Hampir semua hal selalu dipertanyakan, salah satunya urusan status hubungan. Punya pacar selalu ditagih kapan nikah. Sedangkan yang tak punya pacar alias jomblo tak kurang-kurang juga pertanyaan yang harus dihadapi. Tapi jadi jomblo yang dihadapi bukan hanya pertanyaan “Kapan punya pacar?” atau “Kenapa belum punya pacar?”

Justru yang paling menyebalkan itu saat orang meledek status jomblo dengan anggapan “nggak laku”. Seolah kejombloan dan ketidaklakuan itu aib yang bisa membuatmu malu. Parahnya lagi anggapan “nggak laku” seperti keputusan yang tak bisa diganggu gugat. Wajar sebenarnya kalau kamu merasa tak terima dengan ledekan itu. Nggak ada salahnya juga kalau kamu menjawab anggapan nggak laku dengan beberapa kalimat yang Hipwee Motivasi uraikan. Biar mereka yang meledek diam, dan sungkan sendiri dengan kamu.

ADVERTISEMENTS

1. “Tahu aku nggak laku darimana? ‘Kan itu urusan aku sama Tuhan,”

Cuma Tuhan yang tahu

Cuma Tuhan yang tahu via unsplash.com

Nggak perlu bertele-tele, kadang jawaban paling menohok itu dengan bertanya balik. Salah satunya seperti bertanya balik soal bagaimana dia bisa tahu kamu nggak laku. Sebab orang memang seringnya asal bicara untuk sekadar meledek seseorang. Dari sini ini kamu bisa menyimpulkan betapa sok tahunya orang yang meledekmu dengan kata nggak laku. Lalu takaran nggak laku itu sendiri menurut mereka apa?

ADVERTISEMENTS

2. “Wajarlah BMW ‘kan lebih mahal dari mobil Pick-Up,” maksudnya apa pikir aja sendiri

Aku mah BMW

Aku mah BMW via unsplash.com

Supaya orang itu bingung sendiri dan akhirnya berhenti meledek. Nggak ada salahnya jika kamu menganalogikan dirimu dengan mobil mahal BMW. Bukankah mobil berkualitas dan terbilang mahal memang tak sembarangan orang yang memilihnya? Jadi bukannya kamu nggak laku, hanya saja saat ini Tuhan menjagamu dari orang-orang yang kurang tepat.

ADVERTISEMENTS

3. “Nggak apa-apa nggak punya pacar, yang penting karir lancar,”

Karena yang bikin keren bukan pacar tapi karir yang mapan

Karena yang bikin keren bukan pacar tapi karir yang mapan via unsplash.com

Dan kamu pun bisa menjawab dengan bangga, jika punya pacar atau nggak bukan masalah yang besar. Sebab yang terpenting itu kamu punya karir yang cukup baik. ‘Kan jika sudah mapan, saat jodoh datang kamu bisa langsung melangkah ke pelaminan? Nggak harus pacar-pacaran hingga tahunan, dan setiap kali ditanya kenapa belum nikah nggak mentok dengan jawaban, belum ada modal!

ADVERTISEMENTS

4. “Nggak laku? ‘Kan emang aku nggak dijual,”

Nggak dijual akunya Mas

Nggak dijual akunya Mas via unsplash.com

Kadang kamu heran kenapa orang bisa menggunakan kata nggak laku untuk meledek seorang jomblo. Padahal kata laku biasanya dipakai untuk urusan jual beli. Dan pertanyaannya, memangnya kamu barang dagangan sampai mendapat cap nggak laku hanya karena belum juga punya pasangan.

ADVERTISEMENTS

5. “Kalau belum ketemu yang pas, masa iya mau maksa-maksain diri buat kelihatan laku keras”

Sama siapa aja biar kelihatan laku nggak ada dikamusmu

Sama siapa aja biar kelihatan laku nggak ada dikamusmu via unsplash.com

Jawaban paling polos kamu, tapi cukup berbobot untuk bisa membuat mereka malu sendiri. Biar mereka juga tahu, kalau kamu santai-santai saja menanggapi kejombloanmu ini. Nggak yang ngoyo untuk kelihatan dekat sama ini dan itu cuma biar dibilang laku tapi sayang kamunya pemilih. Toh memang lebih baik sendiri daripada menjalani hubungan dengan orang yang tak tepat. Daripada punya pacar tapi tetap galau atau bahkan sakit hati sendiri.

ADVERTISEMENTS

6. “Urusan hati masa coba-coba….”

Jomblo aja dulu deh dari pada sakit hati

Jomblo aja dulu deh dari pada sakit hati via unsplash.com

Pakai minyak kayu putih saja nggak boleh asal coba. Apalagi urusan hati. Daripada coba sana sini, dan berakhir sakit hati. Dari sana kamu pun memilih meminimalisir sakit hati dengan memilih menjadi jomblo dulu. Tak perlu lah mencoba-coba sesuatu yang memang terasa belum pasti.

7. “Aku nggak laku, soalnya aku nggak mau ditawar-tawarin ke orang,”

Dicomblangin

Dicomblangin via unsplash.com

Kamu menjawab seperti ini supaya orang paham, jika kamu jomblo berkualitas yang tak perlu dicari-cariin jodoh atau dijodoh-jodohin sana sini. Sebab urusan jodoh buatmu ya urusan pribadimu sendiri. Jadi kamu memang ingin berusaha mencarinya sendiri tanpa perlu dikenalin atau ditawari orang-orang yang teman atau keluargamu kenal.

8. “Jodoh ‘kan persoalan kapan datangnya, bukan kapan lakunya,”

Jodoh itu persoalan waktu

Jodoh itu persoalan waktu via unsplash.com

Mau dicari seperti apa, kalau memang belum waktunya dia datang  ke hidupmu atau bertemu, ya mau bagaimana? Kamu saja berusaha santai dan bersabar. Masa orang lain repot sendiri mengurusi sampai-sampai memberi cap nggak laku ke kamu?

Jodoh itu bukan kapan lakunya, tapi kapan datang dan bertemunya.

9. “Iya yang punya pacar emang udah laku, tapi kamu ‘kan nggak tahu siapa yang nikah lebih dulu,”

Kita lihat siapa yang nikah duluan

Kita lihat siapa yang nikah duluan via unsplash.com

Kadang kamu heran sama teman-temanmu yang rasanya congkak lantaran sudah punya pasangan. Dengan santainya mereka meributkan status kejombloanmu. Seolah hubungan mereka sendiri sudah pasti naik pelaminan dan dalam waktu yang dekat. Padahal mereka sendiri masih meraba-raba. Bukan nggak mungkin ‘kan, kalau kamu yang sekarang jomblo justru maju nikah duluan.

10. “Terus kalau aku nggak laku, emangnya urusannya sama kamu apa?”

Bukan urusan kamu

Bukan urusan kamu via unsplash.com

Kok kamu betah banget jomblo sih Nis?

Betah-betah aja sih….

Cari pacar dong, jangan kayak orang nggak laku begini!

Mau aku laku atau nggak, itu ‘kan bukan urusan kamu.

Begitulah manusia sebagai makhluk sosial yang pasti punya naluri untuk ikut campur dalam segala urusan orang lain. Padahal kamu, dia, atau siapapun belum tentu bersedia urusannya dicampuri orang lain.

Jadi, buat apa sih sebenarnya kalian meledek kamu yang masih jomblo? Apa untungnya untuk kalian? Bukankah kalian masih punya urusan sendiri yang tak kalah pentingnya?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu