Dunia kerja sering kali dikenal dengan dunia yang sesungguhnya. Sebab di dunia kerja bukan cuma kepintaran dan keterampilan saja yang ditempa, tapi juga mental serta emosionalmu sendiri. Di dunia kerja pula akan terlihat dengan jelas karakter setiap orang, termasuk kamu. Terlebih ketika pekerjaanmu memberi banyak beban, entah dari target yang diemban, atau sikap dari atasan.
Nggak heran kalau akhirnya banyak kasus yang bermunculan dari dunia kerja. Mulai dari benih-benih iri sesama rekan kerja, sampai yang paling sering terjadi adalah gejala stres pada para pekerja. Atau nggak perlu jauh-jauh, kamu sendiri saja kadang masih sering mengeluh soal pekerjaan. Perasaan lelah serta bosan memang manusiawi. Tapi daripada kamu terus mengeluh bahkan terpikir untuk menyerah, lebih baik kamu tenangkan diri sejenak dan tonton beberapa film yang Hipwee Motivasi list di artikel kali ini.
Siapa tahu dari film ini kamu jadi kembali punya semangat, dan lebih gigih jadi pejuang di dunia yang fana ini!
ADVERTISEMENTS
1. Kakek Ben di film The Intern harusnya buat kamu melek, jadi anak muda jangan mudah putus asa dan selalu semangat
Masih muda kok loyo? Seperti yang dikatakan oleh Ben di The Intern, kuncinya itu ya terus bergerak. Mau dalam kondisi apapun kamu tetap harus bergerak untuk membuat kemajuan. Nggak harus besar, tapi yang penting ada hal baru yang diisi ke dalam hidupmu ini. Setidaknya semangat yang terus menyala itu yang coba ditampilkan oleh Ben salah satu pemeran utama film besutan Nancy Meyers.
Di The Intern pula kamu akan disuguhkan semangat Jules seorang perempuan muda yang menjalankan start up-nya dengan penuh passion. Ada juga para pekerja muda yang masih selalu bersemangat sekalipun beban kerja mereka tak kurang-kurang beratnya.
ADVERTISEMENTS
2. The Devil Wears Prada mengingatkan kamu kalau kerja itu nggak hanya butuh passion dan keterampilan, tapi juga harus punya mental baja
Katanya, kerja sesuai passion itu surga.
Tapi kenyataannya surga atau tidaknya pekerjanmu sekarang itu ditentukan dengan sikap atasanmu juga. Kamu boleh saja cinta dengan pekerjaanmu, tapi saat punya atasan seperti Miranda Priestly di The Devil Wear Prada jangan harap semua terasa indah. Andy seorang asisten editor majalah terkemuka yang diperankan oleh Anne Hathaway harus menghadapi serangan stres, karena memiliki bos yang kolot serta persaingan kerja dengan rekannya yang berat
Sebaik apapun kerjamu, senyaman apapun kamu menghadapi kesibukan, pada akhirnya masalah akan tetap saja muncul. Sebab masalah ini yang punya andil menempa mentalmu supaya lebih kuat. Jadi supaya tak kaget dengan dunia yang sesungguhnya, sekalipun karir yang sudah dijalani sesuai renjana, kamu perlu berhati-hati dan punya bekal mental yang kuat. Jangan sampai menyerah dan meninggalkan semua usahamu membangun karir impian ini.
ADVERTISEMENTS
3. Buat kamu yang pengen resign, coba pikir-pikir lagi sambil lihat Alangkah Lucunya Negeri Ini
Syukuri apa yang kamu dapat sekarang.
Kebanyakan dari kamu seringkali lupa bersyukur dengan apa yang sudah didapat, salah satunya ya soal pekerjaan. Sudah punya pekerjaan, cukup enak dengan gaji yang sebenarnya cukup untuk seorang fresh graduate yang belum berkeluarga. Tapi nyatanya kamu masih selalu tergiur dengan iming-iming ucapan teman, atau informasi lowongan-lowongan di luar sana. Bukankah yang terpenting itu jalani dulu yang sekarang dengan sebaik-baiknya? Urusan materi bisa menyusul sesuai dengan prosesnya.
Dan film Alangkah Lucunya Negeri Ini bisa jadi bahan pertimbangan kamu yang ingin resign. Di luar sana ada banyak sarjana yang menjadi pengangguran. Seperti Muluk seorang sarjana yang dua tahun menganggur, tapi akhirnya mendapat pekerjaan sebagai pengelola keuangan para pencopet. Aneh kelihatannya. Tapi dari sini selain belajar bersyukur dengan pekerjaanmu sekarang, kamu juga perlu membuka mata melihat kenyataan sosial yang ada di negerimu sendiri.
ADVERTISEMENTS
4. Dari Good Will Hunting kamu memahami makna berjuang di dalam perjalanan karir yang banyak lika-likunya
Momen-momen yang kamu anggap buruk itu yang sebenarnya menyadarkanmu untuk melihat hal baik yang kadang luput dari pandangan.
Mau kamu sepintar apapun, tapi kalau semangat berjuangmu jongkok tetap saja perjalanan karirmu berjalan di tempat saja. Seperti seorang Will yang aslinya jenius, tapi karirnya tak sebaik kecerdasan yang dipunya. Bukan karena dia malas, Will sendiri tak sadar dengan kemampuan yang dimilikinya. Ditambah kehidupan keluarganya yang tak harmonis, Will tumbuh dengan mental yang kurang baik dan dia tak paham makna berjuang sesungguhnya itu seperti apa.
Sampai akhirnya Will bertemu dengan seorang psikolog, di sini mereka seolah saling bantu melengkapi kekurangan masing-masing. Will pun mulai punya semangat berjuang untuk mengubah nasib dirinya sendiri, dan berusaha untuk tak menyia-nyiakan kejeniusan yang dia miliki.
Jadi kamu memang perlu semangat juga untuk bekal perjalanan karirmu.
ADVERTISEMENTS
5. Almous Famous buat kamu sadar dengan resiko yang ada di setiap pekerjaan yang kamu pilih
Jangan berharap bisa sukses, kalau kamu tak siap dengan segala risiko di depan mata.
Seperti Almost Famous film era awal milenium yang bercerita tentang risiko yang kamu hadapi untuk mendapatkan apa yang dirimu mau. William remaja 16 tahun yang meneguhkan hati untuk menjadi jurnalis rock ‘n roll. Membuat dia mau tak mau belajar tentang kehidupan di jalan selama mengikuti tur dari band rock favoritnya. Dari sana juga dia paham jika dunia ini keras dengan beragam aneka personalitas orang-orang di dalam. Bukankah itu mirip dengan rekan-rekan kerjamu?
Kamu bekerja dengan orang-orang yang berbeda karakternya, dan itu mengharuskanmu untuk lebih fleksibel serta hati-hati. Jangan sampai kamu salah sikap, pemikiran, atau langkah yang justru membuat risiko yang dihadapi lebih besar.
ADVERTISEMENTS
6. Mau sesulit apa tugas yang diemban, kamu harus tetap gigih seperti Janji Joni ini
Masih ada yang ingat dengan film Nicholas Saputra yang muncul di 2005 ini? Meski bergenre drama komedi, film ini juga punya pesan moral untuk kamu si pekerja muda. Kalau mau seberat apapun tugas pekerjaan yang diemban, kamu tetap harus gigih untuk menyelesaikannya. Seperti Joni, yang mungkin buatmu pekerjaan sebagai pengantar roll film ini sepele, tapi buatnya ini tetap tugas yang tak bisa disepelekan. Joni setiap harinya harus berkejar-kejaran dengan waktu untuk mengantar roll film ke setiap bioskop.
Belum lagi di perjalanan pasti akan selalu ada hambatan, tapi di sinilah kamu ditempa lagi untuk mencari solusi juga mengatur emosimu. Sulit itu pasti, tapi sukses itu relatif kalau saja kamu tak gigih menghadapi cobaan di dunia pekerjaan.
7. Selamat datang di dunia kerja, dunia yang sesungguhnya! Kira-kira seperti itu yang coba diperlihatkan oleh Reality Bites
Selamat datang di dunia sesungguhnya yang menguras seluruh emosimu!
Lulus kuliah, pekerjaan jadi hal selanjutnya yang harus dihadapi oleh kamu. Dan film era 90-an yang mungkin nggak sempat mampir di telinga kamu ini jadi gambaran yang sesuai dengan judulnya, Reality Bites. Meski kehidupan tokoh-tokoh di sini seperti tanpa arah, sebenarnya mereka juga berjuang untuk mengarahkan hidup mereka salah satunya urusan karir. Setidaknya dari sini kamu punya sedikit gambaran, kalau memang dunia kerja itu dunia sesungguhnya tempat semua yang ada di dirimu ditempa tanpa jeda.
8. Karena menghadapi atasan itu rumusnya cuma sabar dan santai saja. Â Seperti film My Stupid Bos
Karena ada kalanya kesulitan yang kamu hadapi ini cukup ditertawakan saja.
Supaya kamu nggak gampang stres dan lebih nyaman dengan semua beban kerja yang ada, sabar dan santai perlu kamu jadikan mantra setiap kali datang ke kantor. Apalagi kalau bosmu mirip-mirip sama Si Bos Man yang absurdnya nggak ketulungan. Kamu harus berusaha untuk nggak sering baper menghadapi atasanmu ini. Toh selama kamu menyelesaikan tugas dengan baik, harusnya kamu tak terlalu mengambil pusing ucapannya yang kadang retorika saja. Selama kamu digaji dengan baik pun rasanya itu sudah cukup.
Kalau memang tak ingin pusing dengan urusan rekan kerja atau atasan. Kenapa kamu tak mencoba berkarir dengan independen seperti membangun usaha sendiri?