Usia 30? Duh, belum kepikiran!
Secara nggak sadar, usiamu terus bertambah tanpa bisa kamu paksa untuk berhenti. Tahu-tahu udah ada keriput di wajah dan tanggungan hidup semakin banyak, tapi kamu merasa belum melakukan apa-apa. Kemudian kamu jadi flashback ke masa lalu. Masa di mana kamu menghabiskan banyak waktu tapi nggak sadar apa yang udah dilakukan. Saat kilas balik itu akan timbul penyesalan-penyesalan kecil seperti,
Ah, kenapa dulu gue nggak melakukan ini?
Nyesel banget ya, kenapa dulu nggak berani nyoba itu!
Penyesalan memang hadir setelah kesempatan terlewat. Tapi biar penyesalan itu tak hadir, kamu perlu melakukan beberapa persiapan. Salah satunya dengan melakukan hal-hal di bawah ini. Meskipun terlihat berat dilakukan, tapi kamu perlu memaksa diri. Tega nggak tega, semua perlu dilakoni agar fase 30-anmu tak menimbulkan penyesalan di hati.
ADVERTISEMENTS
1. Meski berat, kamu harus paksa diri untuk menyisihkan sedikit penghasilan. Biar kelak di masa depan kamu nggak kelabakan menghadapi kehidupan
Di usia 20-an ini, udah memiliki penghasilan merupakan sebuah kebanggaaan tersendiri. Akhirnya setelah lama bergantung dengan kedua orangtua, kamu bisa sepenuhnya mandiri secara finansial. Saat gajian tiba, kamu pasti inginnya menggunakan penghasilanmu itu sesuai dengan keinginanmu. Belanja, nyalon, sampai pergi jalan-jalan. Bahkan ada masanya belum sampai akhir bulan, penghasilanmu udah habis untuk memuaskan diri.
Meskipun udah punya penghasilan sendiri, kamu perlu belajar untuk pelan-pelan menyisihkan penghasilan untuk ditabung. Awalnya memang berat,sebab hasrat foya-foya atau self reward atas kerja seharian. Namun kelak di usia 30-an kamu akan lebih siap, jika sekarang kamu udah belajar menyisihkan sebagian penghasilan.
ADVERTISEMENTS
2. Kalau kamu paksa melakukan kegiatan produktif lagi, di masa 30-an nanti kamu nggak tergolong orang yang merugi
Senin sampai Jumat, kamu kerja seharian. Bahkan sampai harus lembur karena 9 jam kerja di kantor nggak cukup untuk menyelesaikan pekerjaan. Sabtu dan Minggu kemudian menjadi saat dimana kamu balas dendam dengan tidur dan bersantai menikmati waktu luang. Karena mengatasnamakan istirahat kamu memilih tidur seharian atau sekadar bersantai selama akhir pekan. Namun hal itu sama sekali bukan kegiatan yang produktif, apalagi sebagai anak muda zaman sekarang.
Biar di usia 30-an nanti kamu nggak menyesal, mulai sekarang kamu perlu memaksa diri untuk melakukan kegiatan yang lebih produktif di akhir pekan. Nggak perlu kegiatan yang berat-berat, cukup kegiatan yang sederhana, asalkan ada produktvitas di dalamnya.
ADVERTISEMENTS
3. Paksakan diri untuk melakukan kerjaan yang nggak kamu sukai. Biar fisik dan mentalmu siap sejak dini
Melakukan hal-hal yang nggak disukai memang nggak enak sama sekali. Meskipun nggak enak, namun sesekali kamu perlu melakukannya demi kebaikanmu nanti. Fisik dan pikiranmu mungkin awalnya akan menolak dan melakukan hal yang nggak kamu sukai itu dengan asal-asalan. Namun pelan-pelan kamu akan terbiasa menjalani keadaan yang tertekan. Hal itu kamu bisa melatih fisik dan mentalmu akan ditempa, saat menghadapi fase 30-an nanti dengan segala tantangan hidup yang ada.
ADVERTISEMENTS
4. Sesekali rasakan hidup sederhana bahkan pas-pasan, biar kamu paham kalau hidup ini isinya tak hanya senang-senang
Memang nggak ada yang melarang seseorang untuk bersenang-senang. Justru disarankan untuk sesekali dilakukan demi keseimbangan pikiran. Namun jika keseringan bersenang-senang, di usia 30-an nanti kamu akan kelabakan. Sebab kamu akan tenggelam dengan hal-hal yang menyenangkan, sedangkan hidupmu terus saja maju ke depan. Kamu akan banyak ketinggalan dan hidupmu jadi nggak berkembang. Karena itu sesekali kamu perlu hidup secara sederhana dan pas-pasan agar kelak siap menghadapi tekanan kehidupan.
ADVERTISEMENTS
5. Berani melakukan sesuatu sendirian, paling tidak sekali dalam hidup. Buat persiapan agar masa 30-anmu lebih mandiri
Meski kamu memiliki pacar atau banyak teman, tapi kamu harus mencoba melakukan sesuatu sendirian. Paling tidak sekali dalam seumur hidupmu. Seperti pergi ke luar kota sendiri atau kegiatan yang lainnya. Kamu harus tega dengan diri sendiri untuk hal yang satu ini. Sebab dari sana kamu bisa memupuk rasa percaya diri dan kemandirian yang nantinya berguna di usia 30-an.
ADVERTISEMENTS
6. Rasakan patah hati paling tidak sekali. Biar perasaanmu lebih tahan banting dan nggak mudah rapuh di kemudian hari
Semua orang tahu bahwa patah hati itu menyakitkan. Meskipun sakit, tapi paling tidak kamu harus coba sekali merasakannya. Dari rasa sakit itu kamu akan belajar bagaimana cara menyembuhkan hati dan pikiran yang terluka karenanya. Kalau udah pernah merasakan patah hati sebelumnya, perasaanmu kelak akan lebih tahan banting dan nggak mudah rapuh.
7. Mau nggak mau kamu harus belajar merelakan sesuatu. Mulai dari teman, pacar hingga pekerjaan
Segala sesuatu nggak ada yang abadi. Teman, pacar, kesempatan, bahkan waktu yang ada di dunia ini. Karena nggak ada yang abadi, kamu perlu belajar merelakannya secara pelan-pelan. Dimulai dari kehilangan teman yang satu per satu pergi. Kehilangan pacar akibat putus hubungan, sampai kehilangan orangtua akibat kematian. Mau nggak mau, tega nggak tega, kamu perlu belajar untuk ikhlas dan rela.
Meskipun awalnya berat, tapi kalau kamu udah niat, pasti akan ada jalannya sendiri untuk melakukan hal-hal tersebut. Di usia 30-an nanti, dirimu akan bersyukur karena pernah memaksa diri. Jangan sampai nanti dirimu hanya bisa menyesal, karena udah nggak punya lagi kesempatan untuk melakukan hal-hal tersebut.