Kehidupan sejatinya harus penuh tantangan. Sebab itu buatmu jadi pribadi yang lebih baik. Tapi namanya juga tantangan, sudah pasti buatmu kepayahaan di awal-awal. Sekalipun tatangannya sekadar ejekan orang-orang. Kamu tak salah apa-apa, dan tak juga mengganggu, tapi mereka dengan seenaknya mengejek kekuranganmu. Mereka seperti tak punya pekerjaan lain selain mencari celah dari hidupmu untuk dipermasalahkan. Padahal kamu sendiri berusaha memperlakukan mereka dengan baik.
Tak menyenangkan memang menghadapi ejekan orang mengenai kekuranganmu di mata mereka. Tapi alih-alih bersedih hati, kamu harusnya bisa menunjukkan ke mereka kalau cacian itu tak pernah bisa melukakanmu. Kalau perlu katakan beberapa kalimat ini ke dirimu, biar perasaan sedih apalagi minder jauh-jauh darimu.
ADVERTISEMENTS
1. “Terserah orang mau bilang apa. Toh selama ini kamu hidup tak merepotkan dia.”
Terlepas dari peran orangtua yang membesarkanmu selama ini. Kamu pun menjalani hidup dengan usahamu sendiri. Orang lain tahu apa? peduli dengan perjuangan atau jatuh bangun yang kamu alami saja tak pernah. Jadi tak perlu lah peduli dengan ucapan mereka.
ADVERTISEMENTS
2. “Belum tentu mereka yang mengejekmu bisa menjalani hidup dan melakukan perjuangan hingga detik ini sebaik dirimu.”
Mengejek memang mudah. Karena mereka asal mengatakan tanpa memikirkan apa akibatnya. Kalau saja kamu bisa membalik keadaan, dia yang mengejekmu juga pasti belum tentu bisa tegar sepertimu.
ADVERTISEMENTS
3. “Kalau kamu sedih, mereka yang mengejekmu pasti akan tertawa bahagia sekali. Apa kamu mau jadi bahan guyonan mereka?”
Seperti ungkapan tentang menari-nari di atas penderitaan orang lain. Begitulah reaksi mereka yang mengejekmu ketika kamu kalah dan bersedih karena hal itu. Tentu saja kamu nggak mau ‘kan hal itu terjadi kepadamu?
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
4. “Simpan tenagamu untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Bukan untuk memikirkan ejekan kekanak-kanakan mereka!”
Sedih juga butuh tenaga. Karena itu harusnya kamu simpan rasa sedihmu, dan lakukan apapun yang kamu sukai. Selama itu positif, kan sudah pasti itu lebih baik dari bermuran durja yang hanya buatmu rugi.
ADVERTISEMENTS
5. “Nggak apa-apa sekarang diejek dan direndahkan. Tapi kelak kamu harus buktikan kalau hidupmu bisa jauh lebih baik dari mereka.
Kamu sadar bahwa posisimu sekarang tengah berada di bawah. Ejekan dan pandangan sinis dari mereka pun masih berdatangan. Tapi apa iya kamu mau terbawa arus ejekan mereka? Perasaan tak terima wajar saja. Tapi kamu sendiri perlu menyalurkan tak terimamu ke hal yang lebih baik, seperti semangat untuk bisa jadi orang sukses.
6. “Tenang nanti juga mereka capek sendiri mengejekmu….”
Kamu jangan pernah lelah menghadapi semua ejekan yang datang. Karena beberapa waktu lagi, mereka pasti akan capek sendiri. Apalagi kalau ejekannya itu tak mempengaruh kehidupanmu. Bukan hanya capek, bisa jadi mereka akan kesal karena usaha membuatmu minder tak berhasil.
7. “Anggap saja omongan mereka sekadar omong kosong, yang kalau didengar atau tidak tak akan memberi pengaruh apa-apa.”
Mereka yang mengejekmu pasti hanya sekadar modal omong doang. Coba suruh membuktikan, pasti hasilnya nol besar. Kamu boleh sedikit berbangga diri karena berbeda dengan mereka. Bukan pecundang yang hanya bisa mengandalkan omongan.
8. “Dunia ini jauh lebih indah kalau kamu tak bersedih dan larut dengan omongan mereka”
Kamu hidup hanya sekali di dunia. Lupakan omongan nggak enak mereka. Buka mata lebih lebar lalu kamu akan menemukan sesuatu yang lebih indah untuk dinimati. Bukannya omongan orang yang membuatmu sakit hati.
9. “Sedih boleh tapi dua sebentar saja. Ingat kata Pidi, Kamu dilahirkan oleh sebab orangtua yang bersenang-senang. Jadi buat apa sedih-sedihan?!”
Sedihnya sebentar saja ya….
10. “Kayu dan batu memang bisa mematahkan tulang atau melukaimu, sementara kata-kata tidak akan pernah menghancurkanmu!”
Nggak ada satupun orang yang sejatinya berhak mengejekmu. Karena kamu merupakan produk terbaik dari kedua orangtuamu. Nggak perlu resah apalagi cemas, cukup dengarkan lewat telinga kanan dan biarkan omongan tersebut menguap lewat telinga kiri.
Biar pertahananmu semakin kuat dari ejekan mereka, dari dalam kamu harus membentengi diri. Mengatakan hal-hal ini bisa kamu jadikan pilihan. Kalau dari dalam kamu sudah kuat, rasa sedih tak akan bisa datang menghampiri.
Dari sekian banyak kalimat ini, sudahkah kamu mencoba satu di antaranya?