Beberapa orang beranggapan bahwa penampilan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kesuksesan karier seseorang. Sudah merupakan rahasia umum kalau penampilan yg menarik mampu meningkatkan peluang seseorang dalam segala hal, terutama dalam mencari pekerjaan.
Namun ternyata, nggak semua cowok berwajah tampan mudah mendapatkan pekerjaan. Mungkin akan jadi mudah untuk pekerjaan yang lebih mengutamakan penampilan seperti model atau aktor. Tetapi untuk karier profesional di kantoran, cowok tampan justru tersingkir dari cowok yang wajahnya tergolong biasa-biasa saja. Kok bisa, ya?
ADVERTISEMENTS
Cowok berwajah tampan akan menjadi ‘ancaman’ dalam suasana kerja yang kompetitif
Salah satu alasan mengapa cowok tampan sulit mendapatkan pekerjaan adalah karena kelebihan tersebut dianggap sebagai ancaman bagi rekan kerja, di mana hal tersebut akan berpengaruh terhadap kinerja staf perusahaan.
Hal ini dibuktikan dengan hasil studi yang dilakukan oleh Sun Young Lee dari University College Londond’s School of Management, London, Inggris yang menyimpulkan bahwa cowok berwajah tampan justru bisa menghambat peluang meraih pekerjaan yang menonjolkan kompetisi atau persaingan.
Di tempat kerja yang kompetitif seperti jenis perusahaan yang bergerak di bidang penjualan misalnya, ketampanan dianggap dapat meningkatkan tensi kompetisi yang nggak sehat dan berujung pada diskriminasi. Disebutkan dalam penelitian itu, cowok tampan mungkin ditolak untuk pekerjaan yang mengutamakan persaingan, tapi mereka lebih disukai untuk peran yang membutuhkan kerjasama tim, karena akan mempercepat kesuksesan.
ADVERTISEMENTS
Cowok berwajah tampan memiliki kemungkinan besar untuk ditolak karena dianggap mengintimidasi atasan
Penampilan fisik seorang cowok tampan bisa mengintimidasi atasan — Marko Pitesa, asisten profesor dari University of Maryland, Amerika
Fakta kedua, mempunyai tampang rupawan ternyata nggak menjamin seseorang sukses melamar dan diterima bekerja. Menurut studi terbaru yang dilakukan oleh Marko Pitesa dari University of Maryland, bahwa para cowok tampan seringkali ditolak saat wawancara kerja. Penyebabnya adalah banyak atasan maupun pihak pewawancara yang menganggapnya sebagai saingan.
Menurut temuan ini, stereotip umum yang berlaku adalah pria yang berpenampilan menarik dianggap lebih kompeten dan mudah sukses di tempat kerja. Ini bisa berdampak negatif jika atasan mereka kebetulan juga adalah seorang cowok.
Hal menarik lainnya dari temuan Pitesa adalah memiliki anggota tim kerja dengan cowok tampan akan lebih memudahkan pencapaian bisnis, ketimbang memiliki tim kerja cewek cantik.
Saat seorang atasan mencari anak buah, mereka lebih memilih calon karyawan cowok yang berpenampilan menarik. Sebaliknya, saat mencari rekan kerja, mereka merasa terintimidasi dengan cowok yang berpenampilan memikat dan lebih memilih cowok yang berpenampilan biasa-biasa saja.
ADVERTISEMENTS
Pada akhirnya, pihak manajemen jugalah yang menjadi penentu. Kompetensi akan tetap jadi nomor satu
Persaingan dunia kerja memang sungguh kejam dan kompetitif. Dalam hal ini, kamu perlu memahami bahwa penampilan memang diperlukan tapi bukan yang utama. Oleh karena itu, kamu yang berparas rupawan, jangan berbesar hati dulu, karena wajah bisa menjadi dua sisi yang berbeda, apakah akan menguntungkan atau justru merugikan kariermu. Dan buat kamu yang berwajah biasa-biasa saja, maka ini akan jadi kabar menggembirakan, bukan?
Namun, satu hal pasti yang perlu dipahami adalah bahwa penampilan nggak memiliki pengaruh nyata dengan kinerja seseorang. Dibalik itu semua, setiap orang memperoleh kesempatan yang sama sepanjang kamu mampu mengoptimalkan dan menunjukan kopentensi yang dimiliki. Bekerjalah dengan penuh semangat dan dedikasi yang tinggi.