Tidak ada yang tahu siapa namanya sebenarnya. ‘Amou’ adalah panggilan sayang anak-anak Iran pada orang yang lebih tua, sedangkan ‘Haji’ adalah panggilan kehormatan untuk para lelaki Muslim. ‘Amou Haji’ hanyalah nama yang disematkan penduduk Desa Dejgah, Iran Selatan, padanya.
Walau begitu, semua orang yang pernah mendengar tentangnya tahu bahwa lelaki 80-an tahun ini tak pernah mandi. Kepada koran berbahasa Inggris berbasis Iran Tehran Times, Amou Haji mengaku terakhir mandi saat ia berusia 20-an tahun.
Amou Haji hampir tak punya apa-apa selain pakaian yang menempel di kulitnya. Pipa tembakaunya bercampur dengan kotoran hewan. Selain tembakau, ia juga tak menolak rokok linting biasa. Ia biasa menghisap 4-5 rokok linting dalam waktu bersamaan.
Ketika musim salju datang, ia akan memakai helm bekas tentara untuk menghalau rasa dingin.
Penduduk desa yang jatuh kasihan padanya pernah berusaha memberinya makan, namun laki-laki itu menolak. Alasannya, ia tak biasa makan makanan bersih.
Ketika mereka ingin memandikannya, laki-laki itu pun menampiknya. Alasannya, mandi akan membuatnya jatuh sakit.
Walau begitu, Amou Haji rutin minum 5 liter air setiap harinya. Ia juga tak menolak saat para penduduk desa membuatkan untuknya gubuk persegi dari batako. Amou Haji tinggal bergantian antara gubuk itu dan sebuah lubang kecil yang ia gali sendiri.
Amou Haji menjelaskan bahwa dirinya pernah tertimpa musibah emosional sewaktu muda, yang memaksanya meninggalkan rumah dan keluarganya. Apa sebenarnya musibah itu, Amou Haji enggan mengungkitnya.
Terlalu mudah untuk menertawakan seseorang yang nyaris tak punya apapun, termasuk keinginan untuk mandi. Jauh lebih sulit dan mulia untuk membayangkan kesulitan apa saja yang pernah ia hadapi semasa hidup, dan bagaimana ia mampu bertahan di balik seluruh kesulitan itu.