Kita mungkin terbiasa berdoa saat mengalami kesulitan. Berdoa dan beragam ibadah lainnya dliakukan untuk menenangkan diri dari hati yang sedang kalut. Sementara Tuhan sudah pasti tahu isi hati dan pikiran hamba-Nya tiap detik.
Doa itu erat kaitannya dengan keinginan-keinginan kita supaya terkabul. Ya, doa kerap dipanjatkan untuk mewujudkan segala kemauan. Lalu, saat di mana tak semua keinginan terkabul, secara otomatis muncul rasa kesal yang membawa diri ini kecewa dan berujung menyudahi doa. Jika direnungkan kembali, hal itu rasanya “tidak pantas” untuk dijadikan sebuah alasan berhenti berdoa kepada Tuhan.
ADVERTISEMENTS
Bisa dibilang manusia adalah makhluk yang tak pernah puas. Maka tak heran jika kita banyak meminta kepada Tuhan
Pengen ini dan itu adalah hal lumrah yang ada dalam diri manusia. Mulai dari hal sepele hingga hal-hal besar yang membuat kita harus berusaha keras agar keinginan itu tercapai. Serakah ya? Begitulah manusia. Pada momen-momen inilah kita coba mendekatkan diri kepada Tuhan. Jerih payah tentu juga telah dilakukan, namun kurang lengkap kalau belum berdoa. Jika kemarin saat ada waktu kosong dipakai buat goler-goler saja, kini diisi dengan beribadah.
ADVERTISEMENTS
Pun demikian ketika kita mengalami masa-masa sulit. Selain butuh orang lain buat menyemangati dan menenangkan, berdoa jadi pelengkap menghadapi cobaan
Berdoa tidak hanya dilakukan agar keinginan terkabul, tapi juga ketika kita sedang menghadapi masa-masa sulit. Kehadiran orang-orang terdekat yang menyemangati maupun menenangkan seakan-akan masih kurang. Saat-saat inilah kita inisiatif berdoa kepada Tuhan. Segala isi hati dan pikiran dicurahkan, demi pribadi ini lebih dikuatkan dan diberikan jalan keluar terbaik.
ADVERTISEMENTS
Kita mungkin serakah dan angkuh. Sangat percaya diri kalau apa yang kita ingin adalah yang terbaik, dan lupa bahwa Tuhan punya keputusan sendiri
Dalam hidup, kita berinisiatif ingin lakukan ini dan itu. Pada masa-masa inilah kita mungkin lupa kalau akan muncul sifat angkuh dalam diri. Maunya harus terealisasi dan lupa bahwa Tuhan selalu punya keputusan sendiri. Padahal apa yang ada dalam skenario Tuhan adalah yang terbaik bagi kita. Selalu ada alasan di balik kenapa Tuhan tidak mengabulkan doa seorang hamba.
“Karena percayalah bahwa kamu yang gagal menikah dengan X, akan menemukan kebahagiaan lain yang lebih menyenangkan dan nyaman bersama Y. Hanya waktunya saja yang belum tepat, bersabarlah.”
ADVERTISEMENTS
Seharusnya kita sadar bahwa di dunia ini, kita hanya sebagai makhluk ciptaan-Nya
Di dunia ini, hidup tidak melulu soal keinginan. Masih banyak hal yang perlu kita lakukan dan menunggu untuk dikerjakan. Janganlah egois yang hanya memikirkan diri sendiri. Ada banyak orang di sekitarmu yang butuh dibantu dan didoakan. Banyak-banyak mengingat orang lain yang sedang kesulitan karena dari sana kita akan lebih bersyukur dan bisa menikmati hidup.
Kita memang egois sekali, sementara Tuhan sudah berikan banyak nikmat yang kerapkali tak kita sadari.
Percayalah bahwa skenario Tuhan selalu yang terbaik buat hamba-Nya. Posisi kita sebagai salah satu makhluk ciptaan-Nya tentu bukan apa-apa. Jika Tuhan berkata “tidak” untuk suatu kemauan, maka itu adalah yang terbaik. Karena Tuhan selalu punya cara-cara sendiri yang membuat kita seringkali tidak menyadarinya.