Bila dipikirkan, kehidupan sosialmu terasa menyedihkan. Kamu iri dengan teman-teman yang bisa mudah akrab di lingkungan baru. Temanmu? Bisa dihitung dengan jari. Ada kalanya kamu mencoba membaur dengan orang lain, biasanya kamu sulit betah dan akhirnya menyingkir perlahan-lahan. Seringkali kamu merasa asing dari sekitarmu. Obrolan dan pola pikir seolah mereka terlalu rumit untuk kamu ikuti.
Rasa kurang nyaman itulah yang membuatmu lebih banyak menghabiskan waktu sendiri. Kamu pun bertanya-tanya apa ada yang salah dengan dirimu? Apa jangan-jangan kamu mengidap social phobia? Jangan khawatir berlebihan. Bisa saja kamu termasuk orang yang cerdas. Karena dipercayai atau tidak, orang cerdas biasanya punya teman lebih sedikit dibanding orang lain. Berikut alasannya.
1. Kamu nggak mudah terjebak dalam drama dan tidak gampang terprovokasi. Mungkin karena itulah kamu bukan teman yang asyik buat ghibah dan sebagainya
Meski bukan hal yang positif, terkadang ghibah bisa menyatukan banyak orang. Membicarakan seseorang atau sesuatu dengan bumbu-bumbu pemanis biar semakin hot, bisa jadi momen bonding. Nah, kamu bukanlah orang yang asyik diajak untuk ghibah atau membicarakan hal-hal yang tidak penting. Bagimu, membicarakan keburukan orang lain tidak memberi manfaat apa-apa. Karena kamu “kurang seru”, kamu jadi sulit bergaul dengan orang lain.
2. Berada di antara orang lain terkadang justru menyiksamu. Sebab kamu punya cara pandang yang berbeda atas segala sesuatu, dan itulah membuatmu terasing
Selain kurang seru diajak ghibah, kamu juga sering punya sudut pandang yang berbeda dengan orang-orang. Ketika semua orang berpikir A, bisa jadi kamu malah B. Ketika orang-orang sedang gandrung dengan sebuah trend, kamu tidak pernah tertarik dengan itu karena kamu sudah punya gayamu sendiri. Pola pikir orang lain yang menurutmu terkadang lepas logika itu menyiksamu. Karena itulah pertemanan terkadang membuatmu terasing dan kesepian.
3. Kamu sering berpikir dan senang membahas secara mendalam tentang suatu hal. Inilah yang membuat orang “kurang nyambung” denganmu karena ketertarikannya beda
Berkebalikan dengan poin dua, bukan cuma kamu yang tidak nyambung dengan orang-orang di sekitarmu, melainkan mereka juga sama. Kamu suka dengan diskusi dan analisa yang mendalam terhadap sesuatu. Jadi kalau orang ngobrolin masalah cuma dari permukaan (yah ditambahi gosip-gosipnya), kamu suka membedahkanya secara mendalam. Apalagi kalau itu hal yang memang menarik bagimu. Tapi, orang-orang belum tentu memiliki ketertarikan yang sama. Jadinya, penjelasanmu dianggap membosankan karena mereka “nggak nyambung”.
4. Kamu seringkali bisa dan lebih nyaman menyelesaikan persoalanmu sendiri. Karenanya, kamu memandang relasi bukan sesuatu yang wajib dimiliki
Apa sih keuntungan punya banyak teman? Salah satunya, agar ada yang membantu ketika kesulitan datang. Namun, kamu seringnya bisa menyelesaikan persoalanmu sendiri. Mungkin karena itu juga, kamu sering menganggap remeh pertemanan yang menurutmu tidak terlalu berguna. Well, sikap mandiri dan bisa segalanya sendiri memang bagus. Tapi tidak ada salahnya berteman bukan? Toh, kita memang makhluk sosial.
5. Kamu selalu punya kesibukan, meski itu hanya berusaha mengurutkan benang-benang di kepalamu sendiri. Karenanya, kamu sering tidak punya waktu untuk bergaul
Kamu adalah orang yang sangat sibuk. Bukan hanya dengan kesibukan yang bisa terlihat dengan mata telanjang, misalnya mondar-mandir dan mengerjakan banyak deadline. Meski sedang berdiam diri di kamar pun kamu sering tenggelam dalam kesibukan dan keriuhan di kepalamu. Kamu punya rasa ingin tahu yang besar terhadap banyak hal, dan kamu pun sering menghabiskan waktu untuk mencari tahu tentang itu. Kamu juga punya banyak ide di kepala, dan kamu sering menghabiskan waktu untuk menyusun rencana untuk mencapainya. Sibuk banget!
6. Orang yang smart biasanya punya tujuan hidup yang jelas. Dari sana dia akan menyeleksi apa yang perlu dan tidak perlu dilakukan di dunia ini
Hanya punya sedikit teman itu tidak selalu buruk kok. Bisa saja apa yang terjadi sebenarnya adalah kamu sudah punya tujuan hidup yang jelas. Biasanya orang yang cerdas memang selalu membuat proyeksi ke depan dan melihat secara objektif.
Tujuan hidupmu itu menjadi semacam penyaring yang selektif untuk apa yang perlu kamu lakukan dan apa yang tidak perlu kamu lakukan. Kalau hangout hanya untuk haha-hihi dan buang-buang duit, dan menurutmu tidak perlu, kamu tidak akan melakukannya. Sama dengan memilih teman, kamu pun tahu mana yang baik kamu jadikan teman dan mana yang tidak perlu.
7. Mau tak mau, orang lain melihatmu sebagai ancaman, Karena orang yang cerdas tidak segan-segan membuktikan bahwa mereka salah
Sedikit menyedihkan, tapi fakta ini bisa jadi benar lho. Kamu sulit punya banyak teman karena orang-orang menganggapmu sebagai ancaman. Kamu yang tidak suka tedeng aling-aling ataupun memuji untuk menjilat, sering mengatakan yang sebenarnya. Termasuk ketika orang itu memakai logika yang salah. Pun ketika kamu membuat joke yang sarkas dan sulit dimengerti orang lain, itu akan membuat mereka terlihat kurang pintar. Karenanya, kamu dianggap sebagai ancaman.
8. Orang yang cerdas bisa membahagiakan dirinya sendiri meski sendiri dan tanpa pengakuan dari orang lain
Terakhir, yang membuat temanmu hanya sedikit, ya memang karena yang kamu butuhkan hanya sedikit. Kamu tetap bisa bahagia meski temanmu hanya sedikit. Kamu tetap bisa menikmati akhir pekan, meski kamu lalui sendirian. Kamu tidak butuh pengakuan, dan kamu tidak takut dianggap kesepian. Intinya sih, kamu sudah happy dengan hidupmu yang sekarang. So, what?
Pandai membangun link dan punya relasi yang luas memang memberi keuntungan sendiri. Namun, hanya punya sedikit teman juga bukan sesuatu yang buruk kok. Apalagi bila kamu sudah merasa cukup dengan itu, dan kamu tetap bahagia. Lagipula, banyak teman tapi semuanya fake atau hanya datang saat membutuhkan, juga buat apa?