Saat teman-temanmu sudah sibuk mencari pasangan — atau bahkan menentukan tanggal pernikahan — kamu masih tetap betah sendirian. Fokusmu terletak pada hal-hal di luar hubungan. Kebahagiaanmu ditentukan oleh seberapa cepatnya kamu mampu berkembang di dunia karier atau seberapa baiknya pencapaianmu dalam segi pendidikan. Atau mungkin, kebahagiaanmu lebih dipengaruhi oleh hal-hal kecil: kucing yang kamu pelihara, hobi mengutak-atik barang vintage yang kamu punya, atau bahkan baju baru yang bisa kamu beli dengan duit tabungan.
Intinya, kamu merasa belum membutuhkan pendampingan.
Tapi ini tak membuat orang-orang berhenti bertanya kenapa kamu masih sendirian saja. Ada juga yang menilai (padahal tak diminta!) bahwa kemampuanmu untuk mandiri terlalu berlebihan, karena cepat atau lambat “cewek akan membutuhkan seorang cowok dalam hidupnya.”
Andai ada yang bertanya padamu lagi kenapa masih betah sendiri, mungkin kamu bisa mengajukan alasan-alasan berikut ini:
ADVERTISEMENTS
Menarik perhatian lawan jenis memang bukan fokusmu saat ini. Rasanya hari sudah mudah dijalani dengan melakukan apa-apa sendiri
Bukan karena terlalu lama sendiri, kamu akhirnya terbiasa mengandalkan diri untuk melakukan segalanya. Kamu tahu bahwa kehidupanmu bisa saja lebih berwarna ketika ada seorang pria, tapi toh lebih mudah, praktis, dan cepat kalau kamu ke mana-mana sendirian saja.
Kita semua pasti memiliki target dan mimpi yang belum terpenuhi, dan berbagai target yang belum terpenuhi akan membuatmu semakin termotivasi untuk semakin menggapainya sebelum harus memikirkan hal yang lain-lainnya. Seorang wanita yang memilih sendirian biasanya adalah wanita dengan karier gemilang. Dan biasanya ia adalah seorang wanita yang penuh dengan aspirasi, rencana besar, dan target-target hidup yang jelas.
Kamu bukannya masih sendiri karena tak ada yang mau dengan dirimu. Hanya saja, perhatian lawan jenis memang bukan fokusmu.
ADVERTISEMENTS
Kamu tak sembarangan berbagi hati. Lebih baik sendiri daripada membuang waktu dengan cowok yang hanya ingin main-main atau tak serius
Kamu tahu kapasitasmu sebagai wanita dewasa, dan tak hadirnya seorang pria tak akan menghalangimu untuk menikmati hidup. Waktu adalah hal yang berharga bagimu untuk dihabiskan dengan pria yang salah. Alih-alih menjalin hubungan dengan berbagai pria yang belum tentu mau serius, kamu lebih memilih untuk sendiri dan berjuang merintis karier yang selama ini diinginkan.
Mengatur pentingnya skala prioritas juga sudah dengan mudahnya kamu lakukan. Meskipun nantinya kamu juga akan menjalin hubungan dengan seorang pria, kariermu akan tetap kamu prioritaskan.
ADVERTISEMENTS
Ego memang masih menghampiri, membuatmu urung berbagi. Pertanyaan tentang pendamping pun perlu dipikirkan berulang kali
Apakah kamu bisa berbagi, sementara diri sendiri masih ingin itu dan ini?
Daripada menunggu pria yang akan mengajakmu ke dunianya, kamu memilih menciptakan duniamu sendiri. Kamu tak akan nyaman jika ada yang memaksa untuk memasukinya, seberapa “mapan”-pun pria itu.
Tapi sebenarnya, dunia yang kamu ciptakan sedikit banyak akan mempengaruhi dengan siapa kamu berinteraksi setiap harinya. Semakin menarik duniamu, semakin menarik pula orang-orang yang ada di dalamnya. Tidak menutup kemungkinan, priamu nanti memang berasal dari duniamu yang sekarang ini. Bukan seseorang yang berasal dari luar lalu mencoba masuk, namun dia yang memang dari sananya sudah ada di dunia itu bersamamu.
ADVERTISEMENTS
Berubah mati-matian untuk orang lain bukan hal yang bisa kamu lakukan. Lebih bijak menunggu orang yang tepat dan mau paham
Mengubah diri hanya demi membuat orang terkesan bukan hal yang bisa kamu lakukan. Sama halnya dengan memiliki pendamping, jika memang belum ada yang datang maka kamu tak akan memaksa diri untuk merubah jati diri hanya untuk menarik perhatian pria. Menurutmu semakin baik citra dirimu, maka semakin baik pula pria yang akan datang. Pun kamu nggak mau bersusah-payah untuk merubah diri ketika pria idaman telah datang.
Bagimu, memiliki hubungan berarti berkembang bersama-sama. Dan jika hanya salah satu dari kalian yang berubah, maka hubungan ini tak akan ada gunanya.
ADVERTISEMENTS
Dan kamu sadar bahwa jodoh akan datang jika kamu tidak memaksakan diri, karena bagimu jodoh akan datang saat kamu sudah siap nanti
Hubungan tidak hanya tentang liburan dan bersenang-senang, namun juga tentang bagaimana kalian berdua saling membagi waktu bersama-sama. Kamu tak terburu-buru untuk keluar hanya untuk bertemu pria, namun setiap kesempatan yang ada akan kamu gunakan untuk memperluas jangkauan yang hanya bisa kamu raih satu kali dalam hidup.
Masalah jodoh yang tak kunjung datang bukanlah menjadi halangan, karena kamu tahu ia akan datang ketika kamu memantaskan diri, bukan memaksakan diri.
Buat apa bersedih hanya karena masih sendiri? Kamu tak kekurangan suatu apa. Dengan diri sendiri saja, kamu bisa bahagia.